KISAH PENCIPTAAN - Democracy Project
KISAH PENCIPTAAN - Democracy Project
KISAH PENCIPTAAN - Democracy Project
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
diciptakan pada “hari keempat” (ay. 14-19).<br />
Kejanggalan lainnya ada pada penyataan<br />
bahwa tetumbuhan sudah ada dan hidup,<br />
tumbuh, bertunas dan berbuah, pada “hari<br />
ketiga” (ay. 11-12), sementara Matahari<br />
yang cahayanya dibutuhkan untuk proses<br />
fotosintesis baru ada pada “hari keempat”<br />
(ay. 14-18).<br />
Jika bukan kisah sejarah, apa jenis sastra<br />
Kejadian 1:1-2:4a ini? Ada beberapa<br />
petunjuk pada teks. Pada ay. 14 ditulis bahwa<br />
“benda-benda penerang pada cakrawala”<br />
berguna untuk “memisahkan siang dari<br />
malam”, untuk “menunjukkan masa-masa<br />
yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun”<br />
(ayat 14). Jadi, harus disimpulkan, kisah<br />
ini ditulis dalam suatu kebudayaan yang<br />
sudah mengenal sistem penanggalan yang<br />
membagi 1 minggu ke dalam 7 hari, yang<br />
dipakai sebagai bingkai kisah tentang Allah<br />
menciptakan langit dan Bumi selama 6<br />
hari, dengan “hari ketujuh” (Ibrani: Sabat)<br />
sebagai saat Allah “berhenti” dari segala<br />
kegiatannya (2:2-3). Selain itu, dalam kisah<br />
ini muncul enam pernyataan bahwa segala<br />
hal yang Allah telah kerjakan dalam hari-hari<br />
penciptaan, “semuanya baik adanya” (ay. 10,<br />
12, 18, 21, 25, 31). Pernyataan pada ay. 31<br />
berbunyi, “segala yang telah dijadikannya,<br />
sungguh amat baik”; dus, ayat ini menjadi<br />
suatu kesimpulan menyeluruh bahwa semua<br />
hari yang Allah telah ciptakan, semua hal<br />
yang telah dikerjakannya dalam 6 hari itu,<br />
adalah “baik”, tidak ada yang tidak baik.<br />
Nah, petunjuk-petunjuk dalam teks ini<br />
mengharuskan kita menempatkan kisah<br />
Kej. 1:1-2:4a dalam konteks pembuangan<br />
bangsa Israel di negeri Babilonia (sekarang:<br />
Irak) (587 SM-538 SM), suatu negeri yang<br />
sudah mengenal sistem penanggalan<br />
dan rakyatnya mempercayai astrologi dan<br />
menyembah benda-benda langit, khususnya<br />
Matahari dan Bulan, sebagai dewa-dewi.<br />
Untuk mencegah bangsa Israel ikut-ikutan<br />
menganut agama dan astrologi Babilonia,<br />
para iman Yahudi tampil sebagai “penjaga<br />
kemurnian agama” lewat kisah penciptaan<br />
ini, yang disusun sebagai pengakuan bahwa<br />
semua hari adalah baik (dus, melawan<br />
astrologi) dan Matahari dan Bulan serta<br />
bintang-bintang di angkasa hanya makhluk,<br />
harus disimpulkan, kisah ini<br />
ditulis dalam suatu kebudayaan<br />
yang sudah mengenal sistem<br />
penanggalan yang membagi 1<br />
minggu ke dalam 7 hari,<br />
hdwallpapers.in<br />
2