Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Kata Pengantar<br />
akan bertumbuh—dengan pesat. Tetapi sebuah ledakan di pertambangan<br />
menghentikan pertumbuhan tersebut dan para investor kehilangan<br />
sekitar 80 persen uang mereka. Jelas, teman saya tidak memiliki kewajiban<br />
secara legal untuk membantu mereka yang telah ia rekomendasikan<br />
membeli saham itu, tetapi ia merasa memiliki kewajiban moral<br />
atas kehidupan mereka. Ia memutuskan untuk menjual rumahnya dan<br />
mengembalikan investasi mereka. Lagi pula, pikirnya, teman-temannya<br />
telah kehilangan uang akibat rekomendasinya. Coba bayangkan bagaimana<br />
pria itu dan istrinya akan dikenang!<br />
Buku ini berbicara tentang melakukan yang terbaik atas keputusankeputusan<br />
buruk kita. Buku ini ditulis dengan keyakinan kuat bahwa<br />
Tuhan dapat mengubah apa yang<br />
kita sebut sebagai “yang kedua terbaik”<br />
menjadi apa yang dapat kita<br />
sebut sebagai “yang pertama terbaik,”<br />
hanya jika kita mengundang-<br />
Nya berjalan bersama kita. Ketika<br />
kita mendapati diri kita di jalan yang<br />
salah, Tuhan mampu membawa kita<br />
ke sebuah persimpangan dimana kita dapat memilih jalan baru yang<br />
akan menuntun kita kepada sesuatu yang lebih baik. Kegagalan kita untuk<br />
melihat Tuhan di tengah kesalahlangkahan kita-lah yang membuat<br />
kita selalu tersandung dari satu keputusan buruk pada satu keputusan<br />
buruk lainnya. Tuhan ahli dalam mengalihkan arah mereka yang menginginkan<br />
jalan yang lebih baik.<br />
Di halaman-halaman berikutnya, Anda pasti akan menemui persimpangan<br />
jalan—Anda akan dihadapkan pada pilihan lainnya: Akankah<br />
Anda terus dibayang-bayangi oleh keputusan buruk Anda, atau akankah<br />
Anda melihat Tuhan, yang dapat mengambil apa yang Anda berikan kepada-Nya<br />
dan mengubahnya menjadi sesuatu yang produktif dan bernilai<br />
kekal, melampaui semua keputusan buruk itu? Anda dapat memilih<br />
hidup di dalam penyesalan atau hidup yang penuh dalam optimisme. Itu<br />
Kegagalan kita untuk<br />
melihat Tuhan di tengah<br />
kesalahlangkahan kita-lah<br />
yang membuat kita selalu<br />
tersandung dari satu<br />
keputusan buruk pada satu<br />
keputusan buruk lainnya.<br />
9