o_19pmcup9blhncn8pr81r5gdk0a.pdf

Keputusan Terburuk Yang Pernah Diambil
Tuhanlah yang berinisiatif mencari mereka (seperti yang selalu Dia
lakukan), berjalan di Taman Eden dan memanggil-manggil pasangan yang
memalukan ini. Jika tidak, mereka akan menjadi tuhan atas diri mereka
sendiri, sehingga mereka tidak akan terekspos oleh kesucian Tuhan,
yang telah mereka lukai hati-Nya. Tetapi syukurlah, Tuhan yang sejati tidak
melepaskan mereka. Pencarian-Nya di antara pepohonan di Taman
Eden adalah awal dari penebusan mereka—dan kita.
Ke tengah-tengah kekacauan ini, Tuhan datang untuk menyuntikkan
satu dosis anugerah yang menyehatkan. Ia mengutuk ular, dan dengan
melakukannya Dia memberikan sebuah janji indah, pengharapan bagi
manusia. Dalam bukunya Paradise Lost (Hilangnya Sorga), John Milton
menyebutnya sebagai “kejatuhan yang menguntungkan,” karena ketika
kita dibawa kembali kepada Tuhan, ada kemuliaan dalam pemulihan kita.
Dosa tidak memiliki kemuliaan, tetapi rekonsiliasi mengandung kemuliaan.
Janji Tuhan
Ketika Tuhan menghadapkan Adam dan Hawa pada dosa mereka,
Dia juga berbicara pada ular: “Engkau dan perempuan itu akan saling
membenci, keturunannya dan keturunanmu akan selalu bermusuhan.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan menggigit
tumitnya” (Kejadian 3:15).
Apa artinya janji ini?
Seorang Penebus berkomitmen untuk membebaskan manusia dari
dosa mereka dan Dia sendiri akan dihadang! Keturunan perempuan—
sebuah referensi tentang Yesus Kristus—akan meremukkan kepala ular,
bahkan sewaktu ular menggigit tumitnya. Dengan kata lain, tumit Sang
Penebus akan menggilas kepala ular menjadi debu. Sang Penebus akan
memenangkan pertandingan sepenuhnya. Tidak ada perlawanan.
Kisah ini sering didengar oleh mereka yang telah mempelajari Alkitab,
tetapi saya menuliskannya di sini karena ini adalah pusat dari ren-
21