10.07.2015 Views

Hal. 85-92 Penerapan Metode Suluk.pdf - BPK Penabur

Hal. 85-92 Penerapan Metode Suluk.pdf - BPK Penabur

Hal. 85-92 Penerapan Metode Suluk.pdf - BPK Penabur

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Penerapan</strong> <strong>Metode</strong> <strong>Suluk</strong> dalam Pembelajaran Puisipembelajaran puisi adalah puisi itu sendiri.Dalam pembahasan puisi, teori puisi dapatdisertakan secara sekilas saja. Dengan demikian,siswa tidak dibebani untuk menghapal teoriteoripuisi.Keenam, pembelajaran sastra mestinyamenyemaikan nilai-nilai positif pada batinsiswa, yang membekalinya menghadapikenyataan kehidupan masa kini yang keras dimasyarakat. Puisi merupakan ekspresi jiwa ataubatin pengarangnya. Dengan demikian,pembelajaran puisi harus berfokus pada olahrasa/batin siswa.Pentingnya Pembelajaran PuisiPermasalahan pembelajaran puisi yang peliktidak berarti pembelajaran puisi harusditiadakan. Setidaknya, ada satu alasan utamayang membuat pembelajaran puisi menjadimutlak dilakukanyaitu pembelajaranpuisidapat memberikanpeluangbagi pengembangankecakapanindera, penalaran,afeksi,sosial, dan kecakapanreligi.Pembelajaranpuisi yang dilakukan dengan benar dapatmemberikan peluang yang lebih besar bagipengembangan kecakapan-kecakapan tersebutdaripada pembelajaran mata pelajaran yanglain. Karya seni, dalam hal ini puisi, telah lamadiman-faatkan oleh para profesional mentaluntuk mem-bantu anak mempelajari banyakketerampilan yang berhubung-an dengan EQ,termasuk ber-pikir kritis dan realitis, memecahkanmasalah, dan ekspresi emosi (Shapiro,1997: 326). Dengan berpuisi anak dapatmengeks-presikan diri sehingga emosi anakdapat tumbuh dan berkembang dengan baikkarena sebagaimana pendapat Daniel Golemanyang dikutip oleh Agus Nggermanto (2001: 208)kecerdasan atau kesuksesan 20% ditentukan olehIQ dan 80% ditentukan oleh EQ.... pembelajaran puisi dapatmemberikan peluang bagipengembangan kecakapan indera,penalaran, afeksi, sosial, dankecakapan religiBahkan, Rahmanto (1988: 15) memaparkanbahwa pembelajaran sastra atau puisi perludilakukan karena pembelajaran sastra ataupuisi mempunyai 4 manfaat. Pertama, pembelajaransastra atau puisi dapat membantuketerampilan berbahasa siswa. Kedua,pembelajaran sastra atau puisi dapat meningkatkanpengetahuan budaya. Ketiga, pembelajaransastra atau puisi dapat mengembangkancipta dan rasa siswa. Keempat, pembelajaransastra atau puisi dapat menunjang pembentukanwatak siswa.Pemahaman yang benar akan manfaatpembelajaran puisi seharusnya menjadimotivasi bagi guru untuk menyelenggarakanpembelajaran puisi dengan baik. Guru menyelenggarakanpembelajaran puisi bukan dengantujuan membantu siswa mampu menikmati danmenulis puisi saja melainkan demi optimalisasipengembangan kecakapan indra, kecakapanpenalaran, kecakapanafeksi, kecakapansosial,dan kecakapanreligi. Membantusiswa bertumbuhmenjadi manusiadewasa yangseimbang segiintelektual,inderawi, afeksi,sosial, dan religiusitasnyapatut dijadikan tujuan yang lebihmendasar bagi pembelajaran puisi.Membangun Motivasi denganLangkah NyataLangkah awal yang harus ditempuh guruadalah melepaskan diri dari dominasi atau“pendewaan” peran bakat. Puisi harus lebihdipandang sebagai objek pembelajaran. Sebagaiobjek pembelajaran, puisi dapat ditelaah denganda-sar ilmu sas-tra. Dengan ilmu sastra, siswajuga dapat memper-oleh kemampuan menulissebuah puisi. Apresiasi terhadap puisi danekspresi melalui puisi menjadi saranaoptimalisasi pengembangan lima aspekkecakapan tersebut.Jurnal Pendidikan <strong>Penabur</strong> - No.15/Tahun ke-9/Desember 201087

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!