10.07.2015 Views

(Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM - P2KP

(Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM - P2KP

(Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM - P2KP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKomponen pengembangan kapasitas (<strong>Capacity</strong> <strong>Building</strong>) <strong>merupakan</strong> <strong>salah</strong> <strong>satu</strong><strong>pilar</strong> <strong>program</strong> <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan, karena <strong>program</strong> ini yang meyakini bahwapembelajaran <strong>merupakan</strong> inti dari sebuah proses. Dengan keyakinan tersebut,maka dapat dikatakan bahwa seluruh tahapan siklus <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaanyang dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah adalah prosespembelajaran itu sendiri.Oleh sebab itu, <strong>salah</strong> <strong>satu</strong> fokus <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan adalah kegiatanpengembangan kapasitas (capacity building) yang menjadi <strong>salah</strong> <strong>satu</strong> saranastrategis untuk menjadi roda penggerak awal, dan tahapan siklus <strong>program</strong>.Menjawab tantangan kebijakan <strong>program</strong> <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan dan menyikapikebutuhan optimalisasi <strong>program</strong> dan kinerja CB selanjutnya, maka komponen CBharus melakukan upaya nyata meningkatkan daya guna dan daya hasil intervensikegiatan.Berdasarkan analisa kegiatan pengembangan kapasitas, selama ini pelaku masihmemiliki pemahaman yang parsial mengenai implementasi pengembangankapasitas hanya sebatas intervensi kegiatan pelatihan di kelas saja, padahalmasih banyak media lain yang dapat digunakan menjadi media pengembangankapasitas, diantaranya komunitas belajar.Komunitas belajar adalah <strong>salah</strong> <strong>satu</strong> wahana intervensi pengembangan kapasitasyang digerakkan secara informal bagi konsultan, pelaku, mitra dan target group<strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Komunitasbelajar ini dapat dilakukan di berbagai tingkatan, diantaranya :a. Komunitas Belajar Kelurahan/Desa (KBK/D). Forum belajar di tingkatkomunitas, kegiatan ini perlu digerakkan kembali oleh Fasilitator Kelurahan(faskel) sejak awal kegiatan siklus kelurahan bergulir. Aktivitas KBK/Ddilakukan dalam kegiatan rembug – rembug pada tahapan siklus dan diskusi– diskusi lain untuk membahas setiap perkembangan dan persoalan yangdihadapi warga kelurahan/desa terutama untuk penanggulangan kemiskinan.b. Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) . Forum belajar di tingkat kota/kab.Korkot dan TKPKD berperan mendorong terbangunnya KBP sejak awalkegiatan siklus kota bergulir. Aktivitas KBP dilakukan dalam daur <strong>program</strong>pembangunan di tingkat kota/kab yang difasilitasi dalam kegiatan siklus kotamelalui diskusi tematik, kajian – kajian penanggulangan kemiskinan,advokasi kebijakan dan anggaran dan belajar dari kegiatan pelaksanaansiklus di tingkat kelurahan/desa.c. Komunitas Belajar Nasional (KBN) . Forum belajar bagi berbagai pihak yangmempunyai komitmen bagi penanggulangan kemiskinan di tingkat pusat.1


Pengembangan KBN didorong oleh executing agency dibantu oleh advisorydan Konsultan Manajemen Pusat (KMP).d. Komunitas Belajar Internal Konsultan (KBIK). Forum belajar dii jajarankonsultan pelaksana baik pada <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan maupun <strong>PNPM</strong>.Pengembangan KBIK difasilitasi oleh penanggungjawab kegiatan padamasing – masing tingkatan. Aktivitas pembelajaran dilakukan secaraberjenjang dari mulai tingkat Tim Fasilitator, Korkot, OSP sampai KMP.Pembahasan dalam KBIK menyangkut ma<strong>salah</strong> – ma<strong>salah</strong> yang dihadapi dilapangan baik untuk penguatan substansi maupun managerial.Saat ini berdasarkan strategi pengembangan kapasitas, komunitas belajar inidijadikan sebagai media pengembangan kapasitas ditingkat Pusat, OSP sampaitingkat Kota/Kabupaten, sehingga semua pelaku konsultan di jajaran OSP dankoordinator Kota/Kabupaten berkewajiban memfasilitasi kegiatan KBIK inidengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka pedoman operasi baku ini disusun.B. Substansi KBIKKelompok belajar internal konsultan adalah forum pembelajaran yangdilaksanakan oleh konsultan baik ditingkat KMP, OSP maupung Korkot/Askorkot.Kebiasaan yang tidak baik terjadi sebelumnya, KBIK menjadi rapatkoordinasi, hanya membahas dan menagih progres lapang.KBIK adalah media pengembangan kapasitas bagi para pelaku konsultan yangtidak bisa diperoleh melalui kegiatan pelatihan atau media lainnya. Dalamkegiatan KBIK dapat di bahas hal-hal sebagai berikut diantaranya :a. Pembahasan pedoman pelaksanaan, petunjuk teknis, POB yang belum dibahasdalam kegiatan pelatihan.b. Pembahasan materi-materi penguatan terhadap hasil analisa capaian KPI didata SIM serta analisa terhadap fakta yang terjadi dilapangan.c. Refleksi dan penguatan motivasi untuk membangun integritas pendampingan.d. Penggalian ide-ide baru yang inspiratif dalam rangka memperkuat perankonsultan dalam pendampingane. Peningkatan kapasitas pelaku.f. Materi lainnyaC. Mengapa POB Diperlukana. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan (OSP dan koordinatorKota/Kabupaten) dalam memfasilitasi kegiatan KBIK sehingga pemahaman,keterampilan dan motivasi personil konsultan semakin meningkat dalampelaksanaan <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan.b. Sebagai pedoman bagi para pelaku agar mampu mengelola kegiatan KBIKlebih efektif dan efisien, mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta evaluasisehingga kegiatan KBIK dapat terlaksana dengan baik.c. Untuk memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa dana kegiatan KBIKyang disediakan oleh <strong>program</strong> <strong>merupakan</strong> stimulan untuk menunjang proses2


elajar dan masih terbuka ruang untuk mengoptimalkan sumber pendanaanlain.d. Menguatkan kualitas KBIKe. Menjaga kualitas output KBIKf. Menjaga keberlanjutan KBIKD. Pelaku dan Tujuan1. OSP Provinsia. OSP provinsi memiliki pemahaman dan keterampilan untuk mengelolakegiatan KBIK ditingkat OSP provinsib. Agar OSP dan provinsi dapat dipastikan memiliki sistem yang kuat untukmelakukan pengendalian progres dan kualitas pelaksanaan kegiatanKBIK.c. Agar OSP dan provinsi dapat memastikan masing-masingKorkot/Askorkot mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalammemfasilitasi kegiatan KBIK.2. Koordinator Kota/Askorkota. Korkot/Askorkot memiliki pemahaman dan keterampilan untukmengelola kegiatan KBIK dengan baik.b. Korkot/Askorkot mampu untuk meningkatkan keswadayaan dan mencarialternatif lain dalam pengembangan kegiatan KBIKc. Agar korkot/askorkot dapat memastikan masing-masing tim faskelmempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memfasilitasi kegiatanKBIK.E. Keluaran yang diharapkana. Kegiatan KBIK terencana, terorganisir dan terkendali dengan baik sehinggadapat dilaksanakan sesuai dengan jadwalb. Pelaku mampu mengelola kegiatan KBIK termasuk laporanpertanggungjawabannya dengan baikF. Indikator kegiatan KBIKKegiatan KBIK dapat dikatakan terlaksana dengan baik, apabila memenuhiindikator berikut ini:No Keluaran Indikator1 Kegiatan KBIK terencana,terorganisir dan terkendalidengan baik sehingga dapatdilaksanakan sesuai denganjadwal1. OSP dan Korkot memiliki dan paham POBkegiatan KBIK2. OSP dan Korkot menyiapkan KAK untuk setiappelaksanaan kegiatan KBIK dan mengirimkan(rekafitulasi kegiatan KBIK Kota/Kabupaten &KAK KBIK OSP) ke KMP3. Tersedianya kurikulum dan bahan materi yangakan di berikan pada saat kegiatan KBIK3


BAB IILANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL BAKUA. Alur Pengelolaan Kegiatan KBIK1IdentifikasiKebutuhan BelajarPenyusunan Kurikulum danBahan Materi2Minimal 10 hari sblm pelaksanaanPengajuan Surat & KAKKBIK ke KMP3PerbaikanFeedback,Konsultasi by Email/PhoneNOPaling lambat 7 hari sblm pelaksanaanyesRekomendasi KMP45Konsolidasi PemanduPaling lambat 1 hari sblm pelaksanaanPelaksanaan KBIK6Paling lambat 2 minggu sblm pelaksanaanLaporan Kegiatanditayang di Web75


B. Penjelasan Alur pengelolaan kegiatan KBIKNo Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Out PutI Perencanaan1 IdentifikasiKebutuhanBelajar2 PenyusunanKurikulum danBahan Materi3 Pengajuan suratdan KAK KBIK keKMP1. OSP menjelaskan POBpengelolaan kegiatanKBIK2. Melakukan identifikasikebutuhan belajar,(proses identifikasikebutuhan belajardidasarkan kepadabeberapa hal,diantaranya :a. Data SIMb. Tahun Siklusc. Fakta lapangd. kapasitas yangdibutuhkan peserta3. Merumuskan prioritaskebutuhan belajar yangakan di berikan padasaat kegiatan KBIK1. Setelah rumusan daftarprioritas kebutuhanbelajar, disusunlahkurikulum pembelajaranyang akan dilakukandalam kegiatan KBIK(dalam kurikulumdirumuskan materi,tujuan belajar, metodedan media yang akandigunakan, waktu yangdibutuhkan untuk setiapmateri). Beberapakurikulum akanditentukan oleh KMP2. Menyiapkan bahanmateri dari kurikulumyang sudah dirumuskan3. Apabila memungkinkan,menyusun session guidesederhana agar tujuanbelajar dapat tercapaidengan baik1. OSP/Korkot menyusunKAK pelaksanaan KBIK(dalam KAK sudahdisusun Rencanaanggaran biaya (RAB),1. KMP2. OSP3. Korkot4. Askorkot1. KMP2. OSP3. Korkot4. Askorkot1. OSP2. Korkot1. OSP dan Korkotmemahami POBpengelolaankegiatan KBIK2. Hasil analisakebutuhan belajarberdasarkancapaian DataSIM/tahunsiklus/faktalapang3. Daftar prioritaskebutuhan belajarberdasarkan hasilanalisa1. Tersusunnyakurikulumpelaksanaan KBIK2. Adanya bahanmateri yang akandisampaikan3. Session guidesederhanapelaksanaan KBIK1. KAK pelaksanaanKBIK tingkatKota/Kabupaten2. KAK pelaksaanKBIK hasih6


No Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Out PutII4 RekomendasiKMPPelaksanaan1 Konsolidasipemandupemandu yang akanmemfasilitasi KBIK,waktu dan tempatpelaksanaan, jadwal,peserta, dll)2. OSP menyusun KAKinduk pelaksanaan KBIKke KMP3. OSP membuat suratpengajuan KAKpelaksanaan KBIK yangdi tandatangani olehTeam Leader1. KMP akan mengeluarkansurat rekomendasipelaksanaan kegiatanKBIK1. Pelaksanaan technicalmeeting/konsolidasipemandu minimal <strong>satu</strong>hari sebelumpelaksanaan KBIK,dengan melibatkanpeserta yang terdiri daripara pemandu, danKorkot. Adapun agendarapat teknis dankonsolidasi pemanduantara lain :2. Mengecek kesiapanpelaksanaan KBIK darimulai kelayakan tempat,ketersediaan sumberdaya, kesiapan bahanmateri, dan hal teknislainnya.3. Pembahasanmodul/bahan materi danmemantapkan mediaserta metode yangcocok untuk digunakanpada kegiatan KBIK4. (kegiatan KBIK wajibmelibatkan pemandunasional konsultan danaparat Pemda, dandianjurkan untukmengundangakumulasi KAKTingkatKota/Kabupaten3. Surat pengajuanKAK pelaksanaanKBIK1. KMP 1. Surat rekomendasipelaksanaan KBIK1. Korkot2. PemanduNasionalKonsultan3. PemandunasionalPemda1. OSP/Korkot siapmelaksanakankegiatan KBIK7


No Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaku Out Put2 PelaksanaanKBIK3 Laporan kegiatanpenayangan diwebnarasumber(Narasumber adalahorang yang diundangsecara khusus karenaalasan kompetensinyauntuk memberikanmateri tertentu.Narasumber yangdiundang dari luar<strong>program</strong> harusdipastikan terlebihdahulu mendapatkanpenjelasan-penjelasanumum terkait <strong>program</strong>dan tugas-tugaskonsultan)1. OSP/Korkot danpemandu nasionalmemfasilitasi kegiatanKBIK1. Korkot membuat danmengirimkan laporan(notulensi kegiatanKBIK) paling lambat 1minggu setelahpelaksanaan kegiatan keOSP2. OSP membuat danmengirimkan laporan(notulensi pelaksanaankegiatan KBIK) ke KMPpaling lambat 2 minggusetelah pelaksanaankegiatan3. KMP mengakumulasi danmenganalisa laporanhasil pelaksanaan KBIK4. KMP menayangkan hasildan progresspelaksanaan KBIK diweb site <strong>PNPM</strong> MandiriPerkotaa1. OSP2. Korkot3. Pemandunasional4. peserta1. Korkot2. OSP3. KMP1. peserta pahamterhadap materiKBIK2. daftar hadir3. catatan proses(notulensi)pelaksanaan KBIK4. Berita AcaraPelaksanaan KBIK1. Laporan(notulensi)pelaksanaan KBIKTingkat Korkot2. Laporanpelaksanaan KBIKOSP3. Laporan KBIK olehKMP4. Laporan ditayangdi Web site(rekapitulasiprogresspelaksanaan KBIK)8


C. PesertaPeserta KBIK adalah sebagai berikut :a. Ditingkat Provinsi: Satker, Pemandu Nasional Pemda, Program Director, TeamLeader, Tenaga ahli, Korkot/Askot Mandiri.b. Ditingkat Kota/kabupaten: Satker Kota, Pemandu nasional Pemda,koordinator Kota/Askorkot Mandiri, Askorkot, Tim Fasilitator.D. PelaksanaPelaksana kegiatan KBIK adalah:a. Ditingkat Provinsi, Team Leader dengan penugasan khusus kepada TenagaAhli Pelatihanb. Ditingkat Kota/kabupaten, koordinator Kota/Askorkot MandiriKegiatan KBIK ini akan menjadi <strong>salah</strong> <strong>satu</strong> indikator penilaian Kota/kabupatendan Provinsi. Dalam hal pelaksanaan KBIK, baik ditingkat Provinsi maupunKota/kabupaten, maka KMW dan Korkot wajib mengundang Kepala Satker PBLProvinsi dan Satker PIP Kota/Kabupaten serta melibatkan pemandu nasionalaparat Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi kegiatan tersebut, sehinggapemahamannya sama dengan pemahaman konsultan.E. PembiayaanUntuk memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa dana kegiatan KBIK yangdisediakan oleh <strong>program</strong> <strong>merupakan</strong> stimulan untuk menunjang proses belajardan masih terbuka ruang untuk mengoptimalkan sumber pendanaan lain.Sumber pembiayaan kegiatan KBIK berasal dari kontrak OSP (selama 6 kalidalam <strong>satu</strong> tahun), biaya tersebut digunakan untuk sebagai berikut :- Makan & konsumsi- Photo copy modul dan bahan bacaan- Peralatan yang mendukung kegiatan KBIKF. Monitoring Pelaksanaan KBIKMonitoring pelaksanaan KBIK akan dilakukan oleh Team Leader OSPatau Tenaga Ahli Pelatihan pada setiap pelaksanaan KBIK. OSP melaluiTenaga ahli pelatihan bertanggungjawab terhadap kelancaranpelaksanaan dan capaian substansi. OSP berkewajiban melakukan ujipetik terhadap pelaksanaan kegiatan KBIK ditingkat Kota/Kabupaten.KMP akan melakukan monitoring pelaksanaan KBIK melalui uji petikdan teleconference ke pelaku dan peserta kegiatan KBIK secaraberkala.9


LampiranPelaksanaan Kegiatan KBIK Ke-1Pokok Bahasan Pelaksanaan Kegiatan KBIKNo Pokok Bahasan Tujuan Pembejalaran Waktu1 Penguatan siklusPembangunanPartisipatif2 Penguatan peranPelaku1. Memetakan hasil capaian siklus masyarakatberdasarkan data SIM dan capaian KPI (sebelumnyaOSP/korkot sudah memetakan dan menganalisacapaian hasil siklus dari data SIM dan capaian KPIkota/kabupaten yang bersangkutan)2. Melakukan refleksi bersama, apakah memuaskanatau jauh dari harapan, apa saja kelemahannya,apa yang harus diperbaiki?3. Penguatan siklus (pilihan)a. refleksi 3 tahunanb. refleksi kemiskinanc. Pemilu ulang BKM4. Simulasi teknik perencanaan partisipatif (pemetaanswadaya dan penyusunan PJM Pronangkis)1. Membangun intregritas agar pendamping betulbetul membangun kesadaran di masyarakatterhadap pelembagaan siklus2. Mendorong agar pendamping mampu membangunmodal sosial di masyarakat (mendorong untukmelibatkan orang mampu dan miskin terlibat dalamkegiatan).3. Mendorong agar fasilitator mampu mendampingimasyarakat dalam kontrobusi pencapaian MDGs.10 JPLPelaksanaan Kegiatan KBIK Ke-2No Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Waktu1 Penguatankelembagaan BKM1. Memetakan jumlah kategori BKM Awal, Berdaya,Mandiri dan menuju madani di wilayahkota/kabupaten (sebelumnya korkot sudahmemetakan dan menganalisa data tersebut)2. Melakukan refleksi bersama mengapa capaiannyaseperti data tersebut, apa saja kelemahan yangpaling banyak terjadi berdasarkan penilaian kinerjakelembagaan.3. Menyepakati target yang ingin diwujudkan selamabeberapa waktu ke depan terhadap kategoritersebut4. Membahas strategi dan komitmen bersama untukmewujudkan target.10 JPL10


No Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Waktu5. Penguatan petunjuk teknis tinjauan partisipatif6. Melakukan simulasi penilaian kinerja kelembagaanBKM dan analisa terhadap hasil penilaian kinerjakelembagaan BKM7. Pembahasan POB penguatan kelembagaanmasyarakat8. Pembahasan POB kegiatan sosialPelaksanaan Kegiatan KBIK Ke-3No Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Waktu1 Penguatan kapasitas 1. Melakukan refleksi bersama terhadap capaian7 JPLMasyarakatkegiatan sosialisasi dan pelatihan yang telah(sosialisasi dan dilakukan (berdasarkan hasil evaluasi, bahwapelatihan)masyarakat saat ini tidak banyak yang mengetahui<strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan)2. Pembahasan strategi sosialisasi dan pelatihan3. Penguatan kegiatan sosialisasi denganmenggunakan media warga4. Penguatan kapasitas Fasilitator untuk memfasilitasipeningkatan kapasitas di masyarakat tanpa adadana fixed cost2 Best Practices 1. Membuka bersama best practices yang ada di website <strong>PNPM</strong> Mandiri Perkotaan2. Membahas <strong>salah</strong> <strong>satu</strong> best practices yang menjadipilihan bersama3. Mendiskusikan pembelajaran apa yang dapat diterapkan di wilayahnya dari best practices tersebut4. Penguatan bagaimana menulis best practicesdengan baik3 JPL11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!