. " BAS ii TINJAUAN PUSTAKA Di Sulawesi Se!atan budidaya rumput laut sudah berkembang di beberapa sentra Dudidaya,ter~tama dl PantaL.Se!atan yaitu Kabupaten Takaiar, jeneponto, Bantaeng, 8uiukumba, danSelayar. Walaupun petani rum put laut dapat melakukan panen dari hasil budidaya, namunmasih ditemui beberapa kendaia dan masalah kh...:susnya pertumbuhan yang berfluktuasi,munculnya penyakit ice-ice, perkembangan biofouling yang tidak terkendali, musim tanam sertamasalah kualitas (kandungan keraginan) yang sagat berkaitan dengan fluktuasi haiga,sehingga menyebabkan penurunan produksi dan pendapatan petani.Fluktuasi produksi rum put laut terjadi antara lain disebabkan karena masih terbatasnyadata dan informasi tentang faktor lingkungan yang optimal dan produktif berdasarkanpergantian musim. Informasi yang sar.gat terbatas di petani menyenai waktu tanam yangoptimal sesuai dengan perubahan musim sehingga produktifitas lahan yang mereka ke!ola-:urang optimal. Penyakit ice-ice yang sering muncul pada waktu-waktu tertentu juga masihmeiupakan kendala utama dalam usaha budidaya. Menurut Pratiwi dan Ismail (2004),sebaiknya penanaman rumput laut sementara waktu dibatasi pada musim-musim tertentu untukenghindari kegagalan panen akieat cuaca dan wabah penyakit. Pendekatan budidayaJerdaSaikan perubahan musim dan kuaiitas perairan yang optimal bagi pertumbuhan rum putaut, diharapkan menjadi acuan pengeloiaan dan pemanfaatan lahan budidaya laut untuk)eningkatan produksi rum put laut secara optimal dan produktif.Anonim (2001) menyatakan bahva saiah satu faktor yang sering menjadi hambatanalam budidaya iUmput U:!ut seiain musim tanam ada!ah adanya serangan hama dan penyakit:ada tanaman. Penyakit pad a (umput laut oleh Kurn!3stuty dkk. (2001) didefinisikan sebagai~~ atu gangguan fungsi atau terjadinya perubahan anatomi ata~ struktur yang normal, seperti' ':' jadinya perubahan dalam iaju pertumbuhan dan penampakan (misainya warna, bentuk dll). ang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat produktivitas hasil. Erick!. and R.v. Azanza~ u 02) menyatakan bahwa penyakit timbu! kaiena adan,'a interaksi antaia faktor lingkungan5 hu, kecerahan, salinitas dl!) dengan j8sad patogen.Menurut Uyenco et ai (1981), saiarl satu jenis penyakit yang sering menyerang rumput=Jt utamanya jenis Kappaphycus alvarezii adalah penyakit ice-ice. Se!anjutnya dikatakan.:.=hwa "Ice-ice" pertama kali dilaporkan pada tahun 1974 di Filipina, yang ditandai denganbulnya bintiklbercak-bercak pada sebagian thailus yang lama kelamaan kehilangan warna=-= berangsur-angsur menjadi putih dan terputus. Gejala yang timbui akibat serangan penyakit:e-ice" adalah pertumbuhan yang lambat dan terjadi perubahan wama menjadi pucat atau-ama tidak cerah, hampir seluruh thallus pada beberapa cabang menjadi putih dan mernbusuk-: gan tingkat penyerangan yallg terjadi dalam watu yang cukup lama. Hal terset;ut sejalan:=--gan pendapat Trono (1974) bahwa penyebab "Ice-ice" adaiah terjadinya perubahan kondisi- ~ ungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan rum put iaut yang menyebabkan penurunan:'=, a tahan runmput laur tersebut. Penyakit "Ice-ice" timbui karena adanya perubahan kondisi;kungan seperti arus, suhu, kecerahan dan perubahan musim (Doty and Alvarez, 1975).
· .. BAS III TUJUAN DAN MANFAAT PENEUT!AN Pene!itian ini sangat strategis untuk mengetahui mus!m budidaya rum put iaut yangproduktif dengan mengidentifikasi semua masalah yang muncui sejalan terjadinya perubahanmusim serta rekomendasi pencegahan masaif'l.3.1. Tujuan PenelitianPeneiitian ini bertujuan untuk menentukan poia musim tanam rum put iaut, Kappaphycusa!varezii yang produktif di Sulawesi Salatan .. 2. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini adalah tersedia kelender musim tanam untuk masing-masing wilayahsentra pengembangan budidaya rumput laut di Sulawesi Selatan. Kelender musimtanam yang dihasilkan akan menjadi acuan pembudidaya dalam usaha budidaya,sehingga dapat meminimasi kegagalan panen. Selanjutnya kelender musim tanamakan sangat membantu Pemda terkait dalam mengambil kebijakan pengembanganbudidaya rum put laut di wilayahnya.