11.07.2015 Views

31. Juknis Penilaian Afektif__ISI-Revisi__1111 - Guru Indonesia

31. Juknis Penilaian Afektif__ISI-Revisi__1111 - Guru Indonesia

31. Juknis Penilaian Afektif__ISI-Revisi__1111 - Guru Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JUKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN AFEKTIF DI SMAA. Latar BelakangStandar penilaian berorientasi pada tingkat penguasaan kompetensi yang ditargetkandalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SI adalah ruang lingkupmateri dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensitamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaranyang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Sedangkan SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,dan keterampilan.Menurut PP 19 Tahun 2005 Pasal 63 ayat 1 penilaian pada jenjang pendidikan dasar danmenengah terdiri atas (a) penilaian hasil belajar oleh pendidik, (b) penilaian hasil belajaroleh satuan pendidikan, dan (c) penilaian oleh pemerintah. Untuk kelompok matapelajaran agama dan akhlak mulia penilaian dilakukan oleh pendidik dan satuanpendidikan. <strong>Penilaian</strong> hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untukmemantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangantengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. <strong>Penilaian</strong> olehpendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunanlaporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. <strong>Penilaian</strong> hasilbelajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui pengamatanterhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dankepribadian peserta didik, serta ujian, ulangan, dan atau penugasan untuk mengukur aspekkognitif peserta didik. <strong>Penilaian</strong> hasil belajar untuk semua mata pelajaran pada kelompokmata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dankepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan pesertadidik dari satuan pendidikan.Hasil supervisi dan evaluasi tentang keterlaksanaan KTSP menunjukkan bahwa masihbanyak guru yang kesulitan dalam menentukan KKO yang sesuai dengan tahapan berfikirranah afektif, menyiapkan perangkat penilaian ranah afektif, dan melaksanakan penilaiansecara objektif dan proporsioal. Di samping itu, panduan penilaian lima kelompok matapelajaran yang diterbitkan oleh BSNP kurang operasional dan tidak dilengkapi dengancontoh-contoh, sehingga guru yang tidak mengikuti bintek tidak dapat mengerjakan secaramandiri, dengan menggunakan panduan dimaksud. Hal itu disebabkan oleh kurangnyapengetahuan guru tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penilaian afektif dan belumadanya panduan lain yang dilengkapi dengan petunjuk teknis dan contoh-contoh yangmemadai.Berkaitan dengan permasalahan tersebut Direktorat Pembinaan SMA menyusun danmenerbitkan “Petunjuk Teknis Penyusunan Perangkat <strong>Penilaian</strong> <strong>Afektif</strong> di SMA” denganharapan guru mampu menyusun perangkat penilaian afektif dan melaksanakannya sesuaidengan standar penilaian.B. TujuanPetunjuk teknis ini disusun untuk memberikan acuan kepada guru dalam menyusunperangkat dan melaksanakan penilaian afektif sesuai dengan ketentuan dan mekanismeyang telah ditetapkan.©2010-Direktorat Pembinaan SMA 44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!