12.07.2015 Views

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Edisi II| MEI - AGUSTUS 2008Perempuan Bergerakbersatu bersama lawan tiraniPerempuan Bergerak | Edisi Perdana |April - Juli 20081


FOKUS UTAMAPemiskinan Perempuan, Pemiskinan Bangsa!Gadis Asmanah, 31 tahun, tinggal di kampung yangkumuh, dekat dengan sentra industri kecil di Cakung,Jakarta Timur. Gadis ini menjadi buruh garmen di PusatIndustri Kecil (PIK)... Hal. 6DAFTAR ISIOPINIABSENNYA KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN YANG KOMPREHENSIFOleh: Binny Buchori *)Ada pemandangan yang tiba-tiba menjadi biasa bagi kita sekarang:antri minyak tanah, minyak goreng, beras, BBM. Umumnya inidilakukan oleh perempuan. Seiring dengan keputusan pemerintahuntuk mencabut subsidi BBM pada Mei 2008, antrian pun bertambahpanjang dengan jenis antrian baru: antri Bantuan Langsung Tunai(BLT); sebagai kompensasi kenaikan harga BBM..... Hal. 9WARTA PEREMPUANK E B I J A K A N Y A N G M E M I S K I N K A NPEREMPUANKe m i s k i n a n m e r u p a k a n p e r s o a l a ny a n g h i n g g a k i n i b e l u m d a p a tdientaskan pemerintah Indonesia. Data BPSmenunjukkan penurunan angka pendudukmiskin di Indonesia, yakni 39,30 juta orang( M a re t 2 0 0 6 ) m e n j a d i 3 7 , 1 7 j u t a o rang(Mare t 2 007). Namun, k ita lihat sendirirealitas d i l a p a n g a n , b a hwa p e n d u d u kmiskin makin bertambah. Salah satu faktorpenyebab tingginya angka kemiskinan adalahbanyaknya kebijakan yang tidak berpihakkepada masyarakat miskin.... Hal. 113Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


PUSTAKARIABEDAH BUKUKEMISKINAN PEREMPUAN DALAM BERBAGAI DIMENSIDalam isu gender dan kemisk inan, rumah tanggamerupakan salah satu sumber diskriminasi dan subordinasiterhadap perempuan. Ketidaksetaraan dalam alokasisumberdaya dalam rumah tangga memperlihatkan lakilakidan perempuan mengalami bentuk kemiskinan yangberbeda. Di ruang publik, kemiskinan perempuan selaludikaitkan dengan tertutupnya ruang-ruang partisipasiperempuan dalam pengambilan keputusan yang sifatnyaformal bagi perempuan. Bagi perempuan, sering konsepruang publik ini diartikan sebagai tenpat kerja atau tempatberusaha daripada forum-forum di dalam komunitas.Keterlibatan dalam forum publik di dalam komunitas pun biasanya terbatas dan masih tidakterlepas dari peran domestiknya....Hal. 20DAFTAR ISIBEDAH FILMTAK ADA KATA TUA UNTUK KELUARGAPerempuan tua, Waginah, bersama suaminya yang jugarenta, hidup berdua di kota Yogyakarta. Waginah, 88 tahun,asal Panjul, Kulon Progo, tak punya penghasilan tetap.Waginah hidup serba pas-pasan. Dia harus membantingtulang untuk menghidupi keluarga besarnya. Sudah 30 tahunWaginah bekerja sebagai buruh gendong sayur-mayur. Ia takpunya sawah yang luas. Kalau sawahnya luas, pastilah ia bisamenghidupi keluarganya tanpa harus bekerja sebagai buruhgendong. Ketika anak-anaknya masih kecil, suaminya bekerjasebagai tukang becak. Sekarang sudah tua, maka suaminyahanya jaga rumah atau jadi petani penggarap lading. Hal. 23PUISI PEREMPUAN Hal. 26Edisi II | Mei - Agustus 2008Perempuan Bergerakbersatu bersama lawan tiraniCover: Gambar diambil dari website dandokumen foto kalyanamitra5Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


FOKUS UTAMAPemiskinan Perempuan,Pemiskinan Bangsa!“…Ya, ya, Pariyem saya…”Iyem” panggilan sehari-harinya.Saya bocah gunung, melarat pula, badan dan jiwa harta karun saya…”(Linus Suryadi AG, “Pengakuan Pariyem”)Gadis Asmanah, 31 tahun, tinggal di kampung yangk u m u h , d e k a t d e n g a n s e n t r a i n d u s t r i k e c i l d iCakung, Jakarta Timur. Gadis ini menjadi buruh garmen diPusat Industri Kecil (PIK). Ia bekerja sebagai buruh lepas.Sekolahnya tidak tamat SD. Ia tinggal bersama kakakperempuannya. Ia asli Betawi. Mereka berasal dari keluargamiskin. Gadis ini menderita gagal ginjal, gula darah,dan hepatitis, sudah 2 tahun. Selama 2 tahun menderitaberbagai penyakit itu, sekalipun belum pernah ia berobatserius ke dokter atau rumah sakit. Dua hari menjelangkematiannya, ia masih sempat bekerja di pabrik tempatnyabekerja. Kalau merasa sakit, ia hanya minum extra jos.Jika tidak, ia hanya pergi ke puskesmas di PIK dan diberiobat setiap dua hari sekali. Sehari sebelum kematiannya,ia dibawa keluarganya ke Rumah Sakit Persahabatan,namun pihak rumah sakit menolaknya karena dianggapsudah terlambat. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa siAsmanah harus dicuci darahnya, sementara Asmanah dankeluarganya tidak punya beaya untuk itu. Padahal, selamaini alasan mengapa ia tidak berobah ke rumah sakit, karenatidak punya uang. Akibatnya, ia menahan derita bertahuntahuntanpa solusi, karena miskin!Ilustrasi tersebut hanya satu dari jutaan kasus akibatkemiskinan perempuan. Potret kemiskinan perempuan diIndonesia bisa kita perluas tak hanya sebatas kisah tragissi Asmanah tadi. Melalui Koran dan televisi, kerap kitasaksikan kisah-kisah tragis perempuan miskin yang busunglapar, sakit parah, bahkan mati bunuh diri.Kita memasuki usia kemerdekaan yang ke-63 tahun,n a m u n u p a y a u n t u k m e n g e n t a s k a n k e m i s k i n a n d iIndonesia masih jauh realitasnya daripada slogan-sloganpolitik kosong pemerintah selama ini. Dalam cengkramanOrde Baru, semua kekayaan negara digadaikan ke pihakasing dengan alasan kebutuhan investasi. Tanah dan airdengan segala kekayaan yang ada di dalamnya jatuhke tangan kapitalis asing dan kroni Soeharto. Baru sajakita keluar dari mulut buaya karena kolonisasi; olehSoeharto dan gerombolannya, kita dijual kembali keimperialis dunia. Celaka memang!Pertengahan tahun 1997, Indonesia dilanda krisisekonomi yang parah yang kemudian menjadi krisismulti dimensional. Lebih dari 100 juta orang jatuhkedalam jurang kemiskinan. Harga-harga barang danjasa meroket. Diinspirasi kalangan mahasiswa, rakyatbersama-sama menjatuhk an Soehar to dari tampukkekuasaannya, meskipun gerombolannya masih terusberkuasa hingga kini. Reformasi terjadi, angka kemiskinanmenurun menjadi 37,17 juta jiwa (BPS, Maret 2007).Akan tetapi, apakah angka itu mengungkapkan faktasosial yang sebenarnya? Kitapatut ragu-ragudan mengkritisinya.Kenapa miskin?Kemiskinan sebagaip r o s e s s e j a r a hbuk anlah peristiwab i a s a . K e m i s k i n a nh a d i r k a r e n a u p a y as i s tematis s e k e l o m p o ko r a n g u n t u k m e r a m p a ss e g a l a s u m b e r d a y ak e l o m p o k l a i n nya. O l e hk a r e n a i t u , k e m i s k i n a nmerupakan hasil rekayasas o s i a l , e k o n o m i , p o l i t i k ,d a n b u d a y a k e l o m p o kd o m i n a n . K e m i s k i n a n t i d a k6Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


i s a d i l e p a s k a n d a r i p e n i n d a s a n , p e r a m p a s a n h a k ,penderitaan, trauma, kepedihan, dan lainnya bagi kaumkorban.Penindasan yang dilakukan kelompok minoritas, sepertielit politik, penguasa, pemerintah, pemuka masyarakat,p e m u k a a g a m a , m a u p u n l a k i - l a k i m e n g g u n a k a nkekuasaannya ataupun menciptakan tatanan kekuasaanuntuk memuaskan kerakusannya. Nietzche mengatakan“ k e h e n d a k u n t u k b e r k u a s a ”. M e r e k a m e n i k m a t ikesenangan dan foya-foya di atas penderitaan mayoritasorang atau penduduk. Kelimpahan harta benda merekamerupakan hasil rampasan dengan cara apapun. Gandhip e r n a h m e n g atak a n , b a hwa d u n i a i n i c u k u p u n t u kmenghidupi seluruh mak hluk yang ada di dalamnya,namun tidak cukup untuk satu orang yang rakus!Kemiskinan tidak lahir dengan sendirinya dan tanpasebab. Orang menjadi miskin tidak karena malas danboros atau karena nasib atau takdir Tuhan menentukandemikian. Semua kemiskinan itu karena diciptakan dandijaga melalui sistem kekuasaan yang otoriter dan represif.Dalam konteks Indonesia, tidak ada orang atau pendudukmiskin karena alasan malas, bodoh, dan lainnya. Yangada, sejak awal rejim Soeharto telah menguras kekayaansumber daya Indonesia untuk kelimpahan dirinya dangerombolannya (kroni). Perilaku pemiskinan itu terusdiwariskan kepada rejim SBY-JK saat ini. Namun, rejimini tidak sendirian, mereka ditopang oleh kaum kapitalisasing.Di mana perempuan miskin?Perempuan misk in di I ndonesiasangat gampang kita temui baik dikota maupun di desa; di gununggunung,di desa terpencil, hamparan,di pesisir, bahk an di kota besar.Kemiskinan mereka sebagian besarkarena faktor perampasan sumberdaya oleh sistem sosial, ekonomi,politik, dan budaya oleh negaraatau pemerintah (lokal, nasional,regional, internasional). Perempuanmiskin tidak punya pilihan dan uanguntuk hidup. Mereka tidak sekolah,terbatas aksesnya pada informasi,pengetahuan dan keterampilan.Perempuan miskin jauh lebihberat beban hidupnya daripada lakilakimiskin. Mereka umumnya terdiskriminasi oleh berbagaisistem dan tata nilai yang berkembang di masyarakat danoleh negara. Mereka diposisikan sedemikian rupa untukdirekayasa dan ditindas. Kelompok dominan, termasukkaum laki-laki, akan melestarikan sistem ekonomi danpolitik yang tidak adil, sehingga perempuan tetap miskin.Ruang lingkup kebebasan hidup mereka dibatasi. Hakhakdasar (basic rights), seperti pangan, sandang, papan,pendidikan, tidak dipenuhi negara atau pemerintah ataukelompok yang dominan.Pe r e m p u a n m i s k i n y a n g m e n a f k a h i h i d u p d a nkeluarganya jarang menjadi perhatian kita. Itu karena kitamasih terjerat dalam tatanan nilai yang patriarkhal. Merekatidak pernah dihitung penghasilannya atau menjadi tenagakerja tanpa upah dan tersembunyi (hidden and unpaidlabor).Perempuan misk in sangat rentan terhadap tindakkekerasan kelompok dominan, seperti negara, pemerintah,maupun lak i-lak i. Merek a tidak mampu melindungintubuh merek a, ak ibatnya gampang menjadi sasaranpemerkosaan, pemukulan, bahkan pembunuhan.D a l a m d i m e n s i p o l i t i k , p e rempuan m i s k i n t i d a kterwakili secara proporsional di antara kelompok miskindan tak punya kekuasaan. Mereka tidak memiliki suaradan peluang. Ini akibat negara atau pemerintah yangb i a s g e n d e r. B i a s g e n d e r p e m e r i n t a h t a m p a k j e l a sdalam berbagai kebijak an (aturan, hukum, undangundang,perda) yang dihasilkan dan yang dipraktikan.Penganggaran keuangan negara (APBN) misalnya, belumFOKUS UTAMA7Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


FOKUS UTAMAmemiliki perspektif perempuan. Dianggap semua danapembangunan akan diakses setara dengan kemampuanlaki-laki memanfaatkannya, di tingkat lapangan. Justru,akses itu tidak ada di pihak perempuan. Di beberapadaerah, dengan kepentingan politik primordialismeagama, malah menciptakan peraturan daerah (perda) yangmelarang perempuan supaya tidak berbuat macam-macam.Undang-undang sumber daya alam, malah dibuat untukmengabadi kepada tuan kapitalis asing daripada memberitempat bagi kiprah perempuan miskin di dalamnya.Hilangnya generasi bangsa!Perempuan miskin akan berdampak luas dan dalambagi suatu bangsa. Mereka yang kelaparan sepanjang harisulit dibayangkan akan melahirkan generasi masa depandengan kualitas manusia yang kita harapkan. Ibu-ibu yangterkena gizi buruk tidak mungkin mampu membesarkananak-anak mereka secara wajar dan berkualitas. Untukd i r i n y a s e n d i r i m e r e k a t e r a s a s u l i t , a p a l a g i u n t u kmembesarkan anak-anaknya.Apa yang bisa k ita bayangk an, apabila ada 37,17juta perempuan miskin yang terdera gizi buruk, busunglapar, tidak sekolah? Secara sederhana dan garis lurusdapat kita simpulkan, maka akan ada 37,17 juta anakmiskin baru dilahirkan di Indonesia. Lingkaran setan iniakan terus berlanjut dan membelit, sehingga suatu saatkita akan melihat suatu kepunahan bangsa. Tidak akanterjadi regenerasi yang berkualitas, dengan kondisi yangdemikian. Angka tersebut bisa jadi lebih spektakular lagi,bila ternyata orang miskin di Indonesia mencapai 100juta lebih. Dapat ditarik kesimpulan sederhana, makaakan ada 100 juta anak-anak miskin, yang kelak berlanjutmewariskan kemiskinan mereka ke anak-cucunya.Oleh karena itu, peperangan melawan kemiskinanjangan hanya menjadi slogan-slogan politik kosongapalagi janji-janji menipu kaum politisi sebatas semasakampanye. Peperangan itu harus lebih dulu merombaktatanan kekuasaan yang selama ini direk ayasa untukm e m b u a t p e rempuan m e n j a d i m i s k i n . N e g a r a a t a upemerintah Indonesia harus diatur untuk kepentinganr a k y a t b a nyak a t a u m e m p e r j u a n g k a n k e p e n t i n g a nperempuan baik secara praktis maupun strategis. Secarapraktis, pemerintah mesti memenuhi hak-hak dasarperempuan (pangan, sandang, papan, pendidikan) sesuaikebutuhan yang wajar. Untuk ini, ukuran miskin kriteriaBank Dunia (1 dollar Amerik a per orang atau rumahtangga per hari) bukanlah ukuran yang wajar, karenatidak memperhitungkan konteks kemakmuran sumberdaya alam suatu negara. Untuk Indonesia, ukuran wajarpengeluaran sehari-hari mencapai 11 dollar Amerikaper hari per orang atau per rumah tangga (ini punmasih sangat minim). Secara strategis, pemerintah danmasyarakat bertanggung jawab mengubah tatanan yangtidak setara antara perempuan dan laki-laki di Indonesiahingga kini. Perubahan ini menuntut perombakan totalcara berpikir dan bertindak kita dalam memposisikanperempuan miskin. Oleh karena, mereka adalah korban,dan sebagian besar kita justru pelakunya.Dalam kaitan itu, keberanian pemerintah Indonesiauntuk melawan kebijak an global harus dibuktik an.Mampukah kita mengkritisi dan menolak kebijakanG - 8 y a n g m e n g a t u r d u n i a k e t i g a s e c a r a s e m e n a -mena? Mampukah kita menolak kebijakan WTO yangmemisk ink an k aum tani k ita (ar tinya memisk ink anperempuan tani)? Mampuk ah k ita menasionalisasikembali aset-aset negara yang sudah digadaikan rejimSoeharto? Mampukah kita membatasi ruang gerak modalatau investasi asing di Indonesia? Seharusnya, inilah yangmenjadi tugas negara mewujudkannya! Ini sesuai denganmandat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945,yang mesti dilaksakan pemerintah atau negara secarakonsisten dan konsekuen.Tentu itikad baik pemerintah masih perlu dibuktikandalam melahirkan kebijakan dan praktik politik yangberpihak pada rakyat ( juga perempuan miskin). Dengankondisi yang ada saat ini, sulit bagi kita untuk percayaapakah sisa-sisa Orba yang berkuasa sekarang memilikiitikad baik itu? Dengan demikian, pengikisan rejim Orbayang masih bercokol dalam kesadaran, sistem ekonomipolitik, sosial, budaya, harus kita gencarkan supayaperempuan terbebas dari proses pemiskinan yang ada.Oleh karena, pemiskinan perempuan adalah pemiskinanbangsa! (HG)Bahan bacaan:1. Yayasan Jurnal Perempuan, Jurnal PerempuanNo.42, Jakarta, 2005.2. L i n u s S u r y a d i AG , Pe n g a k u a n Pa r i y e m , S i n a rHarapan, Jakarta, 1984.8Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


ABSENNYA KEBIJAKAN PENANGGULANGANKEMISKINAN YANG KOMPREHENSIFOPINIOleh: Binny Buchori *)Ada pemandangan yang tiba-tiba menjadi biasabagi kita sekarang: antri minyak tanah, minyakg o r e n g , b e r a s , B B M . U m u m n y a i n i d i l a k u k a n o l e hp e rempuan. S e i r i n g d e n g a n k e p u t u s a n p e m e r i n t a huntuk mencabut subsidi BBM pada Mei 2008, antrianpun bertambah panjang dengan jenis antrian baru: antriBantuan Langsung Tunai (BLT ); sebagai kompensasikenaikan harga BBM.Lazimkah warga negara mengantri kebutuhan pokokdan subsidi tunai? Bila kita percaya bahwa salah satukewajiban negara adalah memenuhi hak ekonomi sosialwarga negara, maka antrian panjang tidak perlu terjadi.Oleh karena negara akan menciptakan lapangan kerjadan mengatur harga kebutuhan pokok sedemikian rupa,sehingga semua warga dapat membeli kebutuhan bahanpokok nya tanpa antri. Rupanya buk an jalan ini yangdiambil oleh pemerintah Indonesia!1 0 t a h u n s e t e l a h I n d o n e s i a d i l a n d a k r i s i s ,perkenomian Indonesia tetap belum pulih dan masalahkemiskinan tidak kunjung selesai. Hal ini terlihat antaralain dengan terpuruknya Indeks Pembangunan ManusiaI n d o n e s i a . L a p o r a n P e m b a n g u n a n M a n u s i a t a h u n2007, yang diterbitk an United Nations DevelopmentProject (UNDP), menunjukkan bahwa Indonesia masihmenempati ranking ke 107d a r i 1 7 7 n e g a r a . Po s i s ii n i s a n g a t k e t i n g g a l a nd i b a n d i n g k a n d e n g a nnegara-negara lain yangj u g a t e r k e n a k r i s i s ,s e p e r t i M a l a y s a i , K o r e aSelatan dan Thailand, yangmasing-masing menempatiu r u t a n k e 6 3 , 2 6 d a n78.d i a k u i o l e h B P S y a n gm e n c a n t u m k a n j u m l a hpenduduk miskin sebanyak37 juta jiwa. Dan, angka inilebih tinggi dibandingk and e n g a n j u m l a h s e b e l u mk r i s i s f i n a n s i a l , y a i t u 3 4juta jiwa.Dengan keadaan seperti itu, tidaklah mengherankanbila laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang barubaruini dirilis menyebutk an bahwa I ndonesia ak angagal dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium(Millenium Development Goal).Melihat kenyataan ini, tidak lah salah apabila k itaber tanya apa yang keliru dengan kebijak an ekonomiI n d o n e s i a ? M e n g a p a m e s k i p u n p e r t u m b u h a n k i t asudah mencapai angka 6% setahun, hal ini tidak jugamemberikan kemakmuran untuk Indonesia?Salah satu jawabannya adalah k arena kebijak anekonomi kita selalu memacu pada per tumbuhan dantidak mengutamakan pemerataan. Hal ini bisa dilihatdari kebijakan anggaran kita yang dari tahun ke tahunlebih mementingkan penekanan laju inflasi, menjagastabilitasBuruknya kemiskinand i I n d o n e s i a j u g a9Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


OPINIn i l a i t u k a r, m e n e k a n d e f i s i t a n g g a r a n ,daripada mendorong anggaran y a n gd a p a t m e n c i p t a k a n l a p a n g a np e k e r j a a n , m e m b e l a n j a k a n nyau n t u k s u b s i d i p a n g a n , p u p u k ,dan pelayanan hak dasar sepertip e n d i d i k a n , k e s e h a t a n , a k s e sair bersih, dan lainnya. DalamA P B N 2 0 0 8 , m i s a l n y a , a l o k a s ia n g g a r a n u n t u k k e s e l u r u h a ns u b s i d i a d a l a h 2 , 3 % d a r i P D B ,sedangk an alok asi pembayaranutang mencapai 3,5% dari PDB.B e l a n j a s o s i a l h a nya m e n c a p a i3% dari PDB, bandingkan dengann e g a r a - n e g a r a t e t a n g g a , y a n gbelanja sosialnya mencapai 6%dari PDB.D a m p a k k e b i j a k a n t e r s e b u tialah meningkatnya jumlah pengangguran, buruknyap e l a y a n a n k e s e h a t a n , h a n c u r n y a i n f r a s t r u k t u r,meningk atnya jumlah orang putus sekolah. Dengank e a d a a n s e p e r t i i n i , k e n a i k a n h a r g a B B M m a k i nmemperparah kemiskinan di Indonesia.Pe n d a p a t a n r a t a - r a t a r u m a h t a n g g a I n d o n e s i a ,sebelum kenaikan harga BBM, sudah rendah dan menjadilebih rendah setelah BBM naik. Meskipun semua warganegara terkena dampak kenaik an BBM, namun bagiperempuan dampak nya lebih terasa. Seper ti banyakdinyatakan berbagai rujukan, kemiskinan berdampakl e b i h p a r a h p a d a p e r e m p u a n k a r e n a k e t e r b a t a s a nakses dan juga ketidak-setaraan gender. Dalam HumanDevelopment Report 2007, disebutkan bahwa tingkatm e l e k h u r u f p a d a p e r e m p u a n d i I n d o n e s i a a d a l a h8 6 , 8 % s e d a n g k a n p a d a l a k i - l a k i m e n c a p a i 9 4 % ,p e n d a p a t a n p e rempuan r a t a - r a t a d i I n d o n e s i a p e rtahun hanya 50% dari pendapatan rata-rata laki-laki.(Perempuan US$ 2410; laki-laki US$ 5280).Dengan kenyataan ini, tentunya I ndonesia wajibm e n e r b i t k a n b e r b a g a i k e b i j a k a n y a n g m e n d o r o n gk e n a i k a n p e n d a p a t a n u n t u k p e r e m p u a n , t i n g k a tmelek huruf dan jumlah perempuan yang bersekolah.Sayangnya sampai saat ini, kebijakan-kebijakan yangmerespon masalah kemiskinan pada perempuan masihsangat minim (boleh dikatakan tidak jalan).Ta n g g a M i s k i n , t a n p a m e m b e d a k a n a p a k a h r u m a htangga tersebut terdiri dari suami-istri- anak-anak, ataukepala rumah tangganya adalah orang tua tunggal,baik perempuan maupun laki-laki. Padahal, kebutuhanrumah tangga dengan orang tua tunggal yang dikepalaioleh perempuan, berbeda dengan kebutuhan rumahtangga yang dikepalai oleh suami-istri.S a l a h s a t u k e b i j a k a n y a n g p a t u t d i c o b a a d a l a hm e m b e r i k a n j a m i n a n p e n d a p a t a n m i n i m u m ( b a s i cincome), khusus bagi perempuan dan anak-anak padak e l u a r g a m i s k i n . M e n u r u t S u g e n g B a h a g i j o, d a l a mstudinya, Sebuah Ide dan Institusi bernama Basic Income( P r a k a r s a , f o r t h c o m i n g ) , d e n g a n m e n g a l o k a s i k a nanggaran sebesar 2%-4% dari PDB, maka 70 juta jiwabisa mendapatkan jaminan pendapatan minimum.U n t u k m e l a k s a n a k a n i t u , t e n t u l a h d i p e r l u k a nkemauan politik dari Pemerintah dan dukungan politikbaik dari DPR maupun berbagai parpol di Indonesia.D a p a t k a h k i t a m e n c i p t a k a n k e m a u a n p o l i t i k u n t u kmendorong kesejahteraan untuk semua melalui konsepjaminan pendapatan minimum?-------------*) Direktur Eksekutif Prakarsa Jakarta.Kompensasi kenaikan untuk BBM diberikan dalambentuk Bantuan Langsung Tunai kepada 19 Juta Rumah10Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


KEBIJAKAN YANGMEMISKINKAN PEREMPUANWARTA PEREMPUANKe m i s k i n a nm e r u p a k a npersoalan yang hinggak i n i b e l u m d a p a tdientaskan pemerintahI n d o n e s i a . D a t a B P Smenunjukkan penurunanangka penduduk miskind i I n d o n e s i a , y a k n i39,30 juta orang (Maret2 0 0 6 ) m e n j a d i 3 7 , 1 7juta orang (Maret 2007).Namun, kita lihat sendirir e a l i t a s d i l a p a n g a n ,bahwa penduduk miskinmakin bertambah. Salahsatu faktor penyebabt i n g g i n y a a n g k ak e m i s k i n a n a d a l a hb a n y a k n y a k e b i j a k a n y a n gtidak berpihak kepada masyarakat miskin.K e b i j a k a n e k o n o m i s e r i n g d i k e l u a r k a n t a n p amemperhitungkan akibat yang ditimbulkannya. Apalagil a n g k a h p r e v e n t i f u n t u k m e n g a t a s i n y a , t e n t u t a kterpikirkan. Keputusan pemerintah untuk menaikkan hargaBBM adalah contoh kebijakan tanpa memperhitungkanak ibatnya bagi kehidupan masyarak at kelas bawah.K e b i j a k a n y a n g m e n g a t a s - n a m a k a n p e n y e l a m a t a ne k o n o m i n e g a ra i n i ternyata m e m p e r b u r u k k o n d i s imasyarakat itu sendiri.Dengan adanya kenaik an harga BBM, masyarak atkelas bawah makin sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.Sehingga, banyak terjadi kasus kelaparan, kekerungan gizi,bahkan kasus bunuh diri, karena himpitan ekonomi yangtidak mampu ditanggulangi. Program bantuan langsungtunai (BLT ) sebagai konpensasi kenaikan BBM ini juga tidakmampu menjawab persoalan yang terjadi.Kondisi ini adalah fakta tidak adanya analisis yangt a j a m p a r a p e n g a m b i l k e b i j a k a n t e r h a d a p d a m p a kkebijakan ekonomi, j i k a d i k e l u a r k a n . M a s yarak atpula yang harus menanggung sendiri akibatnya.Perempuan selama ini di masyarak at mempunyaiperan mengatur dan mengelola rumah tangga. Merekakelompok per tama yang menjadi korban sistem yangd i k e l u a r k a n n e g a ra. Pe re m p u a n h a r u s b e r p i k i r d a nberupaya keras ketika keluarganya mengalami kekuranganekonomis. Perempuan tidak tinggal diam ketika anakanaknya,bahkan suami mereka tidak bisa makan. Sepertiyang dilakukan Ibu Rohati, janda dari Prumpung, harusmelakukan segalanya sendiri untuk memenuhi kebutuhankeluarga dan sekolah anak-anaknya.Segala usaha dikerjakan perempuan, seperti membukausaha kecil, warung sampai harus bekerja di luar negeri,sebagai buruh migran yang sangat rawan dengan segalabentuk kekerasan. Karena, sampai saat ini, pemerintahtidak mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dialamipara buruh migran tersebut. Padahal, 75% devisa ke kasnegera berasal dari sumbangsih para buruh migran.S ecara umum, perempuan memang hampir tidakterlibat dalam wacana ekonomi dan politik negara ini,11Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


WARTA PEREMPUANk arena dianggap buk an mak hluk politik dan buk anpelaku ekonomi. Kegiatan perempuan yang umumnyaberskala kecil (berbasis rumah tangga dan modal ribuanrupiah), kerap diabaikan sebagai usaha ekonomi yangtidak memerluk an pengembangan serius. Ak ibatnya,perempuan sangat sulit mengakses layanan-layananyang disediakan untuk pengembangan ekonomi, sepertikredit kecil usaha. Perempuan kerap tersandung prosedurlayanan tersebut, yakni izin suami. Padahal, tiap orangatau warga negara mempunyai hak yang sama di segalabidang kehidupan.” I n i l a h s a at b a gi p e re m p u a n u ntuk b a n g k i t d a nm e l a w a n s e g a l a b e n t u k p e n i n d a s a n y a n g t e r j a d i .Perempuan harus punya kesadaran politik dan berorganisasiuntuk meningkatkan pengetahuannya,” ungkap Ibu YuniPristiwati, dari Asppuk (Asosiasi Pendamping PerempuanU s a h a K e c i l ) . Ti a p w a r g a n e g a r a b e r h a k m e n u n t u thaknya termasuk hak ekonominya. Demikian juga denganperempuan. Dan, negaralah yang harus memenuhi haktiap warga negaranya, seperti diamanatkan UUD 1945.K e b i j a k a n - k e b i j a k a n y a n g p r o p e r e m p u a n s u l i td i w u j u d k a n p e m e r i n t a h k i t a , t e r m a s u k k e b i j a k a nekonomi. Program-program pemberdayaan masyarakatyang digalakkan pemerintah belum bisa mengurangijumlah perempuan miskin di Indonesia. Kebijakan yangsering mengabaikan kepentingan perempuan diakui olehBadan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).“Kebijakan ekonomi yang pro perempuan agak diabaikankarena banyak hambatan dari budaya partriarkhal yangtertanam selama ini,” ungkap Hedi Idris dan Woro, dariDirektorat Penanggulangan Kemiskinan BAPPENAS.Meskipun ada upaya pemerintah untuk mengarahkanp r o g r a m k e p ro g e n d e r, s e p e r t i Program N a s i o n a lPemberdayaan Masyarakat yang 70% untuk perempuan,tetapi k e n a p a p e re m p u a n d i m i s k i n k a n o l e h s i s temekonomi yang ada?Menurut Mahmud Thoha, Kepala Pusat PenelitianEkonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),dalam seminar ber tajuk Kemisk inan dan Perempuanyang diselenggarakan <strong>Kalyanamitra</strong>, mengatakan bahwakebijakan yang meningkatkan angka kemiskinan terhadapperempuan yakni kebijakan ekonomi yang menggusurlahan masyarak at (penduduk desa) untuk dijadik ankawasan industri atau kawasan pariwisata tanpa adaperhitungan konpensasi yang adil antara penduduk danpara pengusaha.Pe n g i n g k a r a n n e g a r a t e r h a d a p r a k y a t m e m a n gterbukti dengan banyaknya aset-aset negara yang digadaipada negara asing. Tanpa memperhitungkan kerugianyang dialami rakyatnya. Dengan banyaknya aset-asetnegara dikuasai oleh pihak asing, rak yat I ndonesiatersingk i r d a r i t a n a h nya s e n d i r i . B a nyak p rasyaratmemberatkan rakyat ketika harus melamar pekerjaan diperusahaan-perusahaan di negara sendiri. Outsourchingmenjadi pilihan perusahaan untuk mempekerjakan orang.Bagi para pekerja dalam negeri, tentu ini sangat tidakadil, selain tidak adanya jaminan keselamatan, jaminankesehatan dan kesejahteraan bagi pekerja kontrak.Kemiskinan memang bukan persoalan yang mudah.Maruarar Sirait, anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIPberpendapat, bahwa kemiskinan adalah masalah bersama,jadi pemerintah harus lebih peka, memberikan peluangdan mendengar apa yang terjadi pada masyarakat luas.“Pemerintah harus memberikan solusi untuk mengatasikemiskinan dan berupaya merumuskan apa yang harusdilakukan bersama-sama agar output yang dihasilkanlebih baik. Saat ini kepercayaan masyarakat terhadappemerintah semakin berkurang, seharusnya pemerintahlebih dapat mendengar aspirasi rakyatnya,” tandasnya.Negara, sebagai institusi terbesar, adalah pihak yangharus bertanggung jawab terhadap berbagai persoalanrakyatnya. Kebijakan yang pro perempuan dan rakyatmiskin menjadi harapan untuk bisa mengatasi persoalankemiskinan itu sendiri. Kemiskinan memang tidak bisadientaskan hanya oleh satu pihak saja. Diperlukan sinergiberbagai elemen untuk bersama-sama menanggulanginya.Untuk mengubah kondisi kemiskinan yang kompleksmemerlukan strategi yang tepat. Seluruh upaya perubahandi tingkat atas maupun bawah tak bisa dilepaskan daridukungan dan kerja sama berbagai pihak. Kerja samadalam melakukan advokasi kebijakan, mendukung danmemfasilitasi penguatan akar rumput, dan melakukankampanye adalah hal-hal yang bisa dilakukan organisasimaupun individu diluar korban.Namun, di tengah ketersingk irannya, perempuanmiskin setidaknya masih mempunyai secercah harapanuntuk terus memperjuangkan lahirnya kebijakan yangpro perempuan. Dukungan gerakan perempuan dalammengadvokasi hak-hak perempuan menjadi semangattersendiri dalam membangun komitmen yang lebihkuat untuk terus membangun kesadaran kritis kaumperempuan miskin. (LS/NK)12Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


Pemiskinan Perempuan dan Masa DepanBangsaOleh: AJ Susmana *)PERSPEKTIFKemiskinan dank e n e s t a p a a nm a n u s i a a d a s e j a kdahulu bahkan ketikab e r h a d a p a n d e n g a na l a m s e m e s t a y a n gseakan tak tertaklukkano l e h a l a t p r o d u k s idan teknologi primitifmanusia purba. Namuntentu saja, kemiskinanb u k a n l a h n a s i b y a n g h a r u s d i t e r i m a d e n g a nkepasrahan, terlebih dalam perjalanan sejarahmanusia yang menghasilkan dua wajah kemanusiaanyang tampak bertolak belakang tujuan-tujuannya:segelintir manusia yang berlimpah ruah dengans u m b e r - s u m b e r k e h i d u p a n d a n m a n u s i a y a n gkurus kering, miskin, terhisap, berkubang dalamkemiskinan dan kesengsaraan, jauh dari sumbersumberkehidupan.Bagaimanapun kemiskinan adalah aib kemanusiaanyang menyadari diri sebagai makhluk yang bisaberpikir seperti yang disadari Aristoteles ratusantahun sebelum tahun Masehi dimulai. Karena ituusaha-usaha melanggengk an kemisk inan pastibertentangan dengan kerja dan nurani kemanusiaani t u s e n d i r i y a n g m a u t a k m a uber-esensi mengubah kehidupanmenjadi lebih baik sebagaimanaj u g a M u l t a t u l i s a m p a i p a d akesimpulan bahwa tugas manusiaadalah menjadi manusia.bukan? di tengah temuan-temuan teknologi modernyang dapat melipatgandakan jumlah pangan dunia,lautan kemiskinan dan kelaparan terus melandasebagian belahan dunia? Apa yang sebenarnyaterjadi dengan sejarah kemanusiaan ini?Karl Marx, setidaknya, memahami adanya sistemekonomi, sosial dan politik yang berlaku dalamm a s yarak at yang m e nye b a b k a n k e t i d a k-adilankemanusiaan terus berlangsung di muka bumi sampaidetik ini. Sistem ekonomi yang mementingk anakumulasi modal pada segelintir orang dengandidukung perangk at politik , sosial dan budayaterus membuat pertentangan wajah kemanusiaansemakin nyata. Sistem penghisapan yang mendunia,imperialisme pun , menembus dan melewati batasbatasnegara, sehingga slogan penolakan atas sistempenghisapan manusia oleh manusia dan bangsa olehbangsa pun bergema di sini melalui bapak-bapakdan ibu-ibu pejuang kemerdekaan. Ungkapan yangkedengaran klise “yang kaya makin kaya yang miskinmakin miskin” pun justru semakin terbukti dalamdunia yang makin modern ini.Dalam kasus Indonesia, akibat kenaikan hargaB B M 2 0 0 8 , k e m i s k i n a n p u n m e n i n g k a t : p e r 1Oktober 2005 dalam data Program PembangunanPBB (UNDP) diperkirakan mencapai 65 juta orang.B e gitulah a l a m d i o l a h u ntukkesejahteraan manusia dan pund e w a - d e w a a t a u p u n T u h a ndisembah dan dipuji untuk kemajuannasib manusia itu sendiri. Realitaskemiskinan yang masih hadir sampaisekarang adalah kesalahan dalammemandang hakikat kemanusiaanitu sendiri. Sangat mengherankan13Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


PERSPEKTIFDari kelompok penduduk misk in itu, 60 persenadalah perempuan yang bekerja di sektor domestikatau publik, sebagai buruh, petani penggarap, disektor informal, hingga ibu rumah tangga. (Kompas,26 Mei 2008)J a d i , j e l a s s u d a h , d i tengah w a j a h n e s t a p akemiskinan yang terus berlangsung itu tampaklahwajah perempuan dengan mencolok. Ini terjadik a r e n a p e r e m p u a n m e n d u d u k i p o s i s i y a n glemah dalam lapisan struktur masyarak at yangmengandalk an hidupnya dari penghisapan atasrak yatnya yang bekerja. Dengan begitu prosespemisk inan perempuan berlangsung sistematisdalam lapisan struktur masyarakat.Dari perjalanan manusia yang panjang dapatkita temukan bagaimana Aristoteles yang berpikiritu, mengesampingkan peranan perempuan dalampolitik dan tak menempatkan perempuan sebagaisubyek demokrasi Yunani tapi justru menyamakanperempuan sebagaimana budak yang tak memilikihak berpolitik. Pandangan Aristoteles mengenaip e r e m p u a n j e l a s n e g a t i f : “ Pe r e m p u a n a d a l a hperempuan dengan sifat khususnya yang kurangberkualitas…kita harus memandang sifat perempuanyang dimilikinya sebagai suatu ketidaksempurnaanalam.” (Baca: Simone de Beauvoir, Second Sex: Faktadan Mitos, Cetakan pertama, Januari 2003, PustakaPromethea, Surabaya;ix).Pandangan ini terus diikuti oleh filsuf-filsufdikemudian hari bahkan termasuk Thomas Aquinasdan dalam kekinian kita sering mendengar bahwaperempuan adalah mak hluk lemah yang harusdibimbing, dilindungi dan diarahkan oleh lelakikarena ia tak dapat berpikir dengan rasio (otak)nya t a p i l e b i h p a d a p e r a s a a n nya. Pa n d a n g a npartiarkhis ini jelas menunjukkan betapa filsafat yangmelemahkan peranan perempuan dalam masyarakatmasih berkuasa bahkan dalam masyarakat modernk apitalistis yang telah berposisi meninggalk anmasyarakat feodal. Pandangan ini jelas menghambatkemajuan, bahk an dalam soal melawan prosespenjajahan dan pemiskinan suatu bangsa.melemahkan daya juang dan posisi perempuandalam masyarakat. Misalnya melarang perempuankeluar malam, berada dalam tempat-tempattertentu dan mengatur cara berpakaian perempuanseper ti mengenak an rok panjang di sekolahpadahal bisa saja mengenakan celana panjangyang lebih fleksibel dan aman. Tindakan politikini (bila tak dilawan) akan terus diikuti denganmementingkan lelaki dalam pencarian lapangankerja, membuat gaji perempuan lebih rendahdaripada lelaki. Akibatnya juga dalam pendidikanyang belum diurus negara sepenuhnya, keluargakeluargaakan mementingkan anak lelaki dalamm e n e m p u h p e n d i d i k a n d a n m e n y e l e s a i k a nsekolah dan membiarkan perempuan hidup dalamkebodohan dan situasi pembodohan.Cukuplah sudah bila perempuan kembali dididikdan disiapkan untuk menjadi ibu rumah tanggayang baik yang pintar memasak , memeliharaanak-anak dan tugas-tugas domestik lainnya. Inisemua adalah tindakan politik yang tentu sajaakan memiskinkan perempuan dan akan membuatperempuan kembali jatuh pada perbudak andomestik.Tentu kita tak menghendaki proses mundurposisi perempuan dalam politik Indonesia yangsekaligus bermakna proses pemiskinan perempuanitu terus terjadi dan berlangsung di negeri ini.Justru di tengah penjajahan baru neoliberal, peranaktif perempuan dalam perjuangan kemandirianbangsa semakin ditagih. Dalam perspektif inilahg e r a k a n p e rempuan k i n i d i t e g a k k a n . Ta n p aketerlibatan aktif k aum perempuan itu, k itaakan tetap menjadi bangsa terjajah, miskin dansemiskin-miskinnya bangsa di dunia.------*) Pegiat sastra di Sanggar Satu Bumi JakartaLihatlah bagaimana penjajahan bentuk baru,neoliberalisme, yang kini menimpa rakyat Indonesiai t u b e r l a n g s u n g b e r b a r e n g a n d e n g a n p o l i t i kpemasungan perempuan melalui perda-perda daerahyang berkehendak kuat mendomestifikasikan dan14Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


PEREMPUAN HARUSMANDIRI!SOSOKHj . N u r h a y a n i ,s o s o k y a n gbersahaja. Tak tampakd i w a j a h n y a g u r a tkekecewaan maupuns e m b u r a t d e n d a m ,meskipun pengalamanpahit pernah menderah i d u p n y a . D u l u ,ketika masih bersamasuaminya. Beruntungd i r i nya t i d a k t e r l a l ub e r g a n t u n g p a d as u a m i n y a . K e t i k ad i r i n y a t e r z a l i m i , i am a m p u b a n g k i t d a nm e n a t a h i d u p n y ak e m b a l i . P r i n s i phidupnya sederhana: “Perempuan itu harus bisam a n d i r i , a d a ataupun t a n p a s u a m i , “ u j a r nya.Namun, dibalik sikap lembut, tersimpan pribadiyang ulet. Betapa tidak, sebagai single parent , ibu3 anak ini sangat menghargai kerja keras dalamsebuah proses. Baginya, selama kita mau berusahapastilah ada jalan menuju sukses.Sebagai tamatan Sekolah Menengah Pertama,perempuan kelahiran 49 tahun lalu ini mengaku,bahwa pendidikan rendah bukanlahh a m b atan u ntuk d i r i nya m e raihsukses. Terbukti berkat ketekunandan keuletannya, Bu Nur, demikiandia biasa dipanggil, bisa mendirikankoperasi BMT yang beranggotakan35 orang. Hal tersebut merupakanbuah panjang kerja kerasnya selamaini. ”Saya bersyukur sekali, berkatkoperasi ini, saya bisa naik haji dan membeayaikuliah anak saya sampai bisa memberangkatkannyake Amerik a,” terangnya. K ini selain mengelolakoperasi BMT, Bu Nur juga tengah merintis usahasyariah, yaitu pembeayaan khusus yang sistemnyatanpa simpanan pokok dan diperuntukan bagi parapedagang dengan sistem bagi hasil. Anggotanyasekarang mencapai 50 orang. Usaha ini dirintisnyasejak tahun 2004.Perempuan ituharus bisa mandiri,ada ataupun tanpasuamiKoperasi dan usaha yang dirintis dan dikelolaperempuan berjilbab ini memang bukan tanpa tujuan.Baginya, bisa menolong mereka yang dalam kondisiekonomi kurang, memang menjadi tujuan utamanya.”Selama ini saya berusaha menumbuhk an sik appercaya dan bertanggungjawab di antara anggota.Saya hanya ingin menolong paraibu di sini,” tegasnya. ”Denganadanya koperasi di sini, minimalbisa membantu mereka dalamh a l k e u a n g a n ,” t a n d a s n y a .Di tengah himpitan ekonomiy a n g s e r b a s u s a h s e k a r a n g ,beban ganda pasti akan sangatdirasakan para perempuan. Takhanya harus bertanggung jawab dalam mengelolakeuangan keluarga, mereka pun dituntut melakukanpengeluaran seefisien mungkin, mengingat sekarangsemua serba mahal. Dampak ekonomi tersebut,ternyata juga dirasakan Bu Nur. ”Sejak BBM naik,15Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


SOSOKminat orang untuk beli jadi kurang, karena merekal e b i h b a n y a k m e m e n t i n g k a n u r u s a n p e r u t ,”terangnya.Sebagai ibu rumah tangga, Bu Nur menilai krisisekonomi yang terjadi banyak berdampak padakehidupan masyarakat, terutama para perempuan.Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahanbakar minyak (BBM) turut andil dalam meningkatkankemiskinan. ”Setelah BBM naik, banyak ibu yangtadinya biasa beli beras 2 liter, sekarang jadi 1 liter.Selain itu, dampak naiknya BBM juga membuatanggaran untuk hidup semak in meningk at. Takheran, bila kemudian pos-pos anggaran untukbiaya yang lainnya menjadi dikurangi, sepertianggaran untuk beaya anak sekolah. Kalausudah begini, pastilah akan banyak anakyang putus sekolah,” tandasnya.persoalan kemiskinan itu bisa terjadi karena dua hal,yakni karena faktor manusianya sendiri dan faktordari luar, seperti kebijakan-kebijakan pemerintahyang membuat perekonomian masyarakat semakinsulit. Tetapi, terlepas dari semua itu, perempuanyang k i n i b e rgelar H a j a h i n i b e r h a rap k o n d i s iIndonesia bisa lebih baik ke depannya, sehinggatidak ada lagi kesulitan ekonomi seperti sekarang.D e n g a n d e m i k i a n , m a s yarak at m i s k i n m e n j a d iberkurang. ”Satu lagi yang harus dijadikan patokan,bahwa biar miskin, perempuan harus tetap mandiri” tukasnya. (NN)Wa l a u p u n k e n a i k a n B B M t i d a k t e r l a l uberdampak pada kehidupannya, mengingatsekarang anaknya yang sekolah tinggal seorang,namun Bu Nur menilai k alau selama inip e m e r i n t a h t i d a k b i j a k m e n y i k a p imasalah-masalah yang terjadi. Sepertik e b i j a k a n m e n a i k a n h a rga B B M ,seharusnya tidak diberlakukan saatekonomi sulit seper ti sek arang,karena akan banyak perempuan danibu rumah tangga yang semakin pusingakibatnya. Menurut perempuan asalPadang ini, perempuan sekarang masihbanyak yang hidupnya tergantung padasuaminya, sehingga kalau pendapatan suamitidak cukup, membuat merek a tak punyapilihan, karena tidak memiliki penghasilansendiri.Melalui koperasi yang didirik annya, BuNur berharap bisa membantu perekonomianw a r g a s e k i t a r t e m p a t t i n g g a l n y a . ” S a y ahanya ingin menolong, itu saja,” jelasnya.Menurutnya, perempuan itu seharusnya janganterlalu tergantung pada suami. Perempuan jugaharus bisa mengusahakan perekonomiannyasendiri. ”K alau bisa mandiri k an enak , bisapunya penghasilan sendiri sehingga tidak terlalutergantung pada orang lain,” ungkapnya. Bagiibu 3 anak ini, kemandirian perempuan mungkinbisa menekan tingginya angka kemiskinan. Baginya,16Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


Kemiskinan Dalam RealityShowBUDAYA POPBerbicara mengenai reality show di Indonesia,maka akan muncul sederet acara yang kinidigemari orang di berbagai stasiun TV Indonesia. Acaratersebut dikemas dalam bentuk yang bervariasi dandidesain sedemikian rupa untuk menarik perhatianpenonton. Tidak bisa dipungkiri, bahwa acara realityshow telah mendorong antusiasme penonton untuksekedar menyaksikan, meniru, bahkan memotivasiuntuk turut serta. Tak pelak lagi, acara seper ti initelah menjadi ajang persaingan antara stasiun televisiyang satu dengan lainnya. Dengan melihat tingginyaantusiasme pemirsa televisi menik mati acara itu,membuat reality show menjadi budaya massa yangfenomenal di masyarakat.M e n u r u t G u m g u m G u m i l a r, s e c a r a k h u s u sp r o g r a m t e l e v i s i m e m i l i k i e m p a t k a r a k t e r i s t i kutama. Salah satunya adalah fidelity or realism yangmerupakan karateristik utama program televisi yangmenggambark an per wujudan asli satu peristiwa,seseorang, kejadian, dan proses, sehingga pemirsamemiliki kepercayaan terhadap objek yang ditontonnya.Menilik pengertian karakteristik fidelity or realism, realityshow termasuk di dalamnya.Yang berkembang saat ini, reality show tidak hanyamenggambarkan perwujudan asli suatu kejadian atauseseorang, tetapi sudah menjadi ajang kompetisi. Beberapajenis reality show, dan Gumgum menggolongk annyakedalam empat golongan, di antaranya: program yangberisi rekaman kehidupan seseorang atau sekelompokorang dengan sepengetahuan objek yang direkam (contoh:dunia lain, tantangan); program yang berisi rekamantersembunyi atas perilaku orang yang mengejutkan, ataudalam kondisi yang direkayasa (contoh: spontan, paranoid,H2C, playboy kabel); kemudian program pencarian bakatmelalui kompetisi tertentu (contoh: AFI, Indonesian Idol,Idola Cilik, Mamamia, stardut, dll.); dan yang terakhirialah program amal (charity), dengan konsep menolongorang lain (contoh: Uang k aget, bedah rumah, nik ahgratis, dll.).Kepopuleran dan kesuksesan dapat diraih dengan17Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


BUDAYA POPc e p a t t a n p a h a r u s b e r s u s a h - s u s a h . U n t u k m e n j a d iseorang bintang, dapat ditempuh dalam waktu singkat.Setidaknya, itulah yang menjadi persepsi masyarakatmengenai fenomena ajang kontes bakat yang saat initengah diperagakan berbagai stasiun televisi di Indonesia.Budaya instan yang menjadikan seseorang menjadi bintangdadakan diserbu peminat. Entah apa motivasinya, tetapisejauh yang dapat diamati, calon bintang terpilih dalamsuatu kontes bakat tidak lagi mengandalkan kualitasnya.Bagaimana menarik simpati pemirsa atau meraup massasebanyak mungkin merupakan senjata untuk menjadipemenang. Pengalaman atau kisah hidup yang tragis atauberasal dari golongan bawah (kemiskinan) merupakan alatyang dijadikan peserta untuk mendapat simpati pemirsa.Yang lebih miris adalah, timbul sifat bangga akan kondisikemiskinan karena alasan menarik simpati tadi dan ajangini dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan tarafhidup. Penentuan pemenang dilakukan melalui polling smsmenjadikan tiap peserta untuk berlomba-lomba menariksimpati. Bahk an, calon- calon yang berkualitas yangsebenarnya layak untuk menang, justru tersisih karenakurang mampu menarik penonton. Hal ini sering terjadipada setiap acara pencarian bakat.Pertanyaannya adalah: Mengapa kemiskinan diumbaruntuk menarik simpati? Apakah ini jurus terjitu untukmenarik simpati masyarakat? Jika demikian, ini sungguhsangat disayangkan, karena potret kemiskinan dijadikankomoditi meraih popularitas dan propaganda untukmelanggengk an tujuannya. Kemisk inan seolah- olahdapat diselesaikan dengan cara instan, dengan mengikutiajang atau kontes bakat. Yang menjadi kekuatiran ialahadanya budaya meniru, sehingga masyarakat berlomba-Tayangan Idola Ciliklomba untuk menjadi selebritis. Akan timbul anggapan18Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008di masyarakat, bahwa dengan menjadi populer, makadalam waktu singkat dapat memperoleh penghasilanyang banyak.Embel-embel sebagai ajang mencari bibit baru atautalent show, hal itu dimanfaatk an benar-benar olehpihak pertelevisian. Padahal, ketika tayang tak jarangcalon bintang yang tampil memiliki suara yang pas-pasan,bahkan tidak layak sama sekali. Kontes semacam ini jikatidak mengandalkan suara, maka tampang dan simpatiyang dijadik an komoditi untuk menang. Yang terjadisekarang, jauh dari sekadar mencari bibit baru. Acara inijustru dijadikan alternatif hiburan oleh sebagian penontonatau tidak punya pilihan alternatif hiburan. Karena sepertikita ketahui, acara televisi kita selain dipenuhi begitubanyak sinetron, juga dihuni oleh program-program yanglebih mengedepank an hiburan semata tanpa mak na.Belum lagi selingan-selingan iklan yang bias gender. Sisiedukasinya sangat minim. Padahal televisi merupakanmedia penyampai pesan dan juga salah satu bentukbudaya massa.Pihak televisi sendiri seper ti tidak peduli dengank o n d i s i i n i , k a rena m e n i n g k a t k a n r a t i n g d a n s h a repenonton adalah yang terpenting. Karena semakin tinggirating, maka pemasangan iklan dalam program tersebutsemakin banyak. Semakin banyak iklan yang “nampang”,maka keuntungan semakin besar. Kembali lagi, masalahkeuntungan dalam jumlah yang besar dan maksimal menjadialasan dibalik program-program pencarian atau kontesbakat, yang sebetulnya kurang mendidik. Sesungguhnyatelevisi juga memiliki tanggungjawab sosial sebagai mediayang memberik an pendidik an terhadap masyarak at.Intervensi sistem kapitalisme dalam duniapertelevisian Indonesia sangatlah jelas. Cobalihat dari periode penayangan kontes bakattersebut. Periodenya biasanya dibuat palingtidak setahun sekali, sehingga dalam jangkawaktu tersebut muncul binatang baru lagi.Sedangkan bintang yang terbentuk dalamkontes bakat sebelumnya menjadi tenggelam,b a h k a n h i l a n g s a m a s e k a l i . D a n p i h a kpenyelenggara lepas tangan setelah kontesberakhir, tanpa ada tindak lanjut. Jika bintangbaru muncul setahun sekali di sebagian besarajang kontes bakat, maka beberapa tahunke depan di Indonesia akan banyak sekalipenyanyi, ataukan memang semua orang diIndonesia mau jadi penyanyi?


Reality show tidak mendidik masyarakat apalagianak-anak. Hal itu diungkap oleh Menteri PemberdayaanPerempuan, Meuthia Hatta Swasono. Beliau mengimbauagar stasiun televisi menghentikan tayangan realitys h o w k a r e n a d a p a t m e n g g i r i n g a n a k b e r s i k a pkonsumerisme, boros, pamer, hura-hura, dan anakmenjadi terobesesi, sedangkan eksplorasi bakatnyaj u s tru sangat minim. M e l i h at a j a n g k o ntes b a k atmenyanyi anak yang ditayangkan salah satu stasiuntelevisi, justru menimbulkan keprihatinan tersendiri.Kehidupan anak-anak diplot dalam suatu skenario dimana ia harus menuruti setiap adegan dalam skenariotertentu. Belum lagi mereka menyanyikan lagu-lagudewasa yang belum pantas merek a nyanyik an danriasan tebal, sehingga anak menjadi tumbuh sebelumwaktunya. Mungkin sebagian orang tua akan banggamenyaksikan anaknya menyanyi di atas pentas danmendapat sorakan penonton, namun belum tentu halyang sama dialami oleh si anak.Hasil wawancara kalyanamitra dengan beberapao r a n g m e n u n j u k k a n b a h w a a j a n g k o n t e s b a k a tsebenarnya bagus, karena dapat menyalurkan hobi dankreatifitas. Namun, di sisi lain, mereka menyayangkankarena kreatifitas peserta kontes bakat tersebut hanyad a l a m m e nyany i k a n l a g u - l a g u o r a n g l a i n , b u k a nkreatifitas dalam mencipta lagu. Selain itu, merekamenilai bahwa peserta yang mengikuti ajang tersebutd i s a m p i n g i n gin m e n j a d i p o p u l e r j u g a m e m i l i k imotif lain, yakni mencari uang. Mereka tidak setujudengan maraknya reality show yang periodenya terlaluberdekatan, karena menjadi terlalu banyak mencetakbintang, sehingga bintang-bintang yang lama menjaditenggelam.Program reality show lain yang tidak kalah hebohdengan ajang kontes bakat, yakni yang berkonsepcharity. Sebut saja uang kaget, bedah rumah, rezekinomplok, dll. Dari konsep acara terlihat jelas, bahwayang menjadi objek sasaran adalah masyarakat kelasbawah yang dekat dengan kemiskinan, dan benar-benarperlu ditolong (lagi-lagi kemiskinan yang diekspos).Pada dasarnya tidak ada masalah dalam program acaraitu, k arena bisa mendorong penonton untuk lebihmemperhatik an lingkungan sek itar dan terdoronguntuk melakukan hal yang sama kepada orang lainyang membutuhkan. Namun dalam perkembangannya,masyarakat miskin menjadi berharap lebih agar merekam e njadi objek penerima u a n g d a d a k a n tersebut.Dampak lain yang timbul ialah munculnya persepsid i m a s y a r a k a t b a h w a p e r s o a l a n k e m i s k i n a n d a p a tdiselesaikan dengan cara memberikan uang yang banyakdalam waktu yang singkat. Kesan menjadi jutawan dadakanmelek at dalam benak masyarak at, tanpa memik irk ankehidupan jangka panjang. Belum lagi konsep acara yangmengharuskan mereka berlomba-lomba dengan waktuuntuk menghabisk an uang dalam waktu sek ian jam,sehingga menimbulkan pendapat bahwa segala sesuatuakan dilakukan untuk mendapatkan uang.Yang menarik dari program charity ialah sebagian besarpenerima uang dadakan tersebut justru perempuan tua danmiskin. Mungkin ini dampak positif acara seperti ini, karenamasyarakat menjadi tahu potret kemiskinan perempuanIndonesia. Seharusnya, ini menjadi bentuk keprihatinpemerintah dalam melihat kondisi perempuan Indonesiayang masih sangat dekat dengan kemiskinan dan secepatmungkin mencari solusi untuk menanggulanginya.Persoalan kemiskinan perempuan di Indonesia tanpaharus dibuat menjadi reality show di layar kaca, ini telahmenjadi reality show di kehidupan nyata kita. Pemiskinanperempuan terjadi dalam segala bidang kehidupan.Dalam bidang sosial ekonomi, politik, dan budaya. Danpersoalan ini tidak dapat diselesaikan dengan menjadibintang dadakan atau objek charity, namun perlu kerjak e ras p e m e r i ntah. Pe re m p u a n a d a l a h t i a n g negara.Harusnya konsep ini disadari betul oleh pemerintah,sehingga perempuan harus diprioritask an dalam halpemenuhan hak-hak dasarnya. Namun, hingga 100 tahunkebangk itan nasional Indonesia, 63 tahun IndonesiaMerdeka, 10 tahun reformasi, kaum perempuan indonesiamasih belum merdeka dalam memperoleh hak-haknya,apalagi pemenuhannya oleh negara. Demikian pula yangterjadi dalam program-program televisi Indonesia saatini tidak mengakomodasi kemerdekaan bagi perempuanindonesia untuk menyatakan aspirasi dan mengekspresikankepentingannya, melainkan makin melanggengkan budayapatriarki dalam sistemnya yang kapitalis yang menindas,membodohkan, dan membuat mereka terkebelakang. Inimemerlukan gerakan sosial politik seluruh lapisan rakyatuntuk mengubah kondisi penindasan itu. (IK)Sumber bacaan:1. Gumgum Gumilar, Reality Show.2. Harian Media Indonesia, Reality Show tidak Mendidikbagi Anak-anak, Jumat 15 Agustus 2008.BUDAYA POP19Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


BEDAH BUKUKEMISKINAN PEREMPUAN DALAMBERBAGAI DIMENSIJudulPengarangPenerbit: Potret Kemiskinan Perempuan: Noerdin, Edriana (et al): Women Research Institute (WRI) JakartaTahun : Cetakan 1, Maret 2006Kolasi: viii+163 hlm; 15x22 cmISBN : 979-99305-4-5Dalam isu gender dan kemiskinan, rumahtangga merupak an salah satu sumberdisk riminasi dan subordinasi terhadapp e r e m p u a n . K e t i d a k s e t a r a a n d a l a malokasi sumberdaya dalam rumah tanggamemperlihatkan laki-laki dan perempuanmengalami bentuk kemiskinan yang berbeda.Di ruang publik, kemisk inan perempuans e l a l u d i k a i t k a n d e n g a n t e r t u t u p n y aruang-ruang partisipasi perempuan dalampengambilan keputusan yang sifatnya formalbagi perempuan. Bagi perempuan, seringkonsep ruang publik ini diar tikan sebagaitenpat kerja atau tempat berusaha daripadaforum-forum di dalam komunitas. Keterlibatandalam forum publik di dalam komunitas punbiasanya terbatas dan masih tidak terlepas dariperan domestiknya.Persoalan lain yang dihadapi perempuan adalahpembangunan di segala bidang yang sering belum berpihakkepada perempuan. Program-program pembangunansecara formal dikuasai laki-laki, karena sumber daya yangterpenting dalam kehidupan selalu dikuasai oleh pihak yangmemiliki kekuatan sosial, ekonomi, dan politik lebih kuat.Maka, adanya marginalisasi terhadap peran perempuandalam pengambilan keputusan kerap terabaikan. Hal initerjadi karena perempuan tidak dilibatkan dalam prosesprosespengambilan keputusan yang bersifat formal.Persoalan ketimpangan gender terdapat dalam setiaplini kehidupan bermasyarakat, mulai dari struktur sosial,politik, dan ekonomi, kultur masyarakat, sampai padaproduk kebijak an yang dilahirk an. Realita persoalanyang dihadapi perempuan menunjuk an kemisk inan,k e t i d a k s e t a r a a n ,dan ketidakadilan dialami perempuan.Pengaruh sistem sosial budaya yang paternalistikberdampak besar dalam lahirnya produk-produk hukumyang bias gender yang merugikan perempuan. Diskriminasiperempuan, kesenjangan gender, maupun minimnyaperempuan sebagai pengambil keputusan masih terjadisampai saat ini. Padahal kesetaraan gender di Indonesiamempunyai dasar hukum yang cukup kuat antara lainUUD 1945 pasal 27 ayat 1, UU No. 7 Tahun 1984 tentangPengesahan Konvesi mengenai Penghapusan SegalaBentuk Disk riminasi terhadap Perempuan (LembaranNegara Tahun 1984 No. 29, Tambahan Lembaran NegaraNo.3177) pasal 2 butir b dan c, dan juga dalam UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dalam pasal20 ayat 2, pasal 48, dan pasal 49.Dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan20Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


Kemiskinan (SNPK ) memuat target-target pemerintahdalam program pengentasan kemiskinan, yakni pemenuhanhak-hak dasar setiap individu. Namun demikian, hal ituharus diimbangi dengan perumusan strategi capaian yangresponsif gender. Perempuan harus menjadi prioritasdalam target sasaran pengentasan kemiskinan, karenapengalaman perempuan dan laki-laki terhadap kemiskinanberbeda. Juga dalam akses sumberdaya politik maupunekonomi, perempuan masih jauh tertinggal dibandingkanlaki-laki. Sehingga, implementasi strategi pengentasankemiskinan harus mendorong peningkatan partisipasi dankesejahteraan perempuan.Akses politik dan tingkat keter wakilan perempuandalam lembaga politik formal, baik di tingkat nasionalmaupun lok al, besar pengaruhnya terhadap kualitash i d u p perempuan. Kualitas h i d u p p e re m p u a n t i d a kdapat dipisahkan dari kebijakan publik yang dibuat olehlembaga-lembaga politik, karena kebijakan itu diikuti olehalokasi anggaran untuk implementasinya. Dalam aksespekerjaan, jumlah perempuan masih kecil daripada lakilaki.Keterbatasan perempuan dalam mengakses pasartenaga kerja berlaku untuk semua tingkat pendidikan.Ketidakadilan dari aspek akses pekerjaan juga berimbasterhadap upah yang diterima ( jauh dari pekerja lakilaki).Adanya diskriminasi upah, jelas sangat merugikanperempuan, karena secara praktik, jam kerja perempuanlebih banyak dibandingkan laki-laki. Perbedaan upahm e n u r u t t i n g k a t p e n d i d i k a n a n t a r a l a k i - l a k i d a nperempuan dapat dilihat pada tabel berikut:Rata-rata upah/gaji/pendapatan pekerja* sebulan menurut tingkatpendidikan dan jenis kelamin, tahun 2001 dan 2002 (dalam rupiah)TingkatPendidikanPerempuan2001 2002Laki-lakiRasioUpah**PerempuanLaki-lakiSMU/SMK914.036 1.203.660 75,9 977.652 1.348.203 72,5RasioUpah**Jumlah 442.928 623.904 67,22 493.607 703.901 66,94Sumber: Data diolah dari data Sakernas tahun 2001 dan 2002 dalam SriHarijati Hatmadja (tidak dipublikasikan). Diambil dari buku PotretKemiskinan Perempuan, Women Research Institute, hal. 9.Keterangan: *) Pekerja buruh/karyawan dan pekerja bebas**) Rasio upah adalah upah perempuan dibagi upah lakilakiAngka tersebut ialah data tahun 2001-2002, sedangkandata Sakernas tahun 2006, kesenjangan upah tidak hanyaterjadi dalam lapangan pekerjaan (rata-rata upah laki-lakiRp. 827.101 per bulan dibanding upah perempuan Rp.612.131). Dari sisi pekerjaan (rata-rata upah laki-laki Rp.1.119.233 per bulan dibanding upah perempuan Rp.829.870), dan segi pendidikan (rata-rata upah laki-lakiRp. 1.338.433 per bulan dibanding upah perempuanRp. 764.795). Hal ini menunjukan bahwa implementasipemenuhan hak perempuan belum berjalan optimal.Karena diskriminasi upah masih terjadi sampai tahun2006, walaupun belum ada data terbaru.Keterbatasan akses perempuan terhadap sumberproduksi atau aset produktif berupa tanah, rumah, danlainnya juga menentukan ada tidaknya akses perempuanke modal atau kredit. Namun aset produktif sebagianbesar dikuasai laki-laki, sehingga untuk melakukankegiatan-kegiatan yang berhubungan dengannya harusmendapat izin suami. Ini menunjukan adanya dominasilaki-laki terhadap pengambilan keputusan atau kontrolaset produksi. Keterbatasan dalam akses aset produksiyang menghambat perempuan untuk mengembangkanusaha di sektor formal mengakibatkan perempuanm e m i l i h b e k e r j a d i s e k t o r i n fo r m a l , a n t a r a l a i ndengan menjadi Tenaga Kerja Wanita ( TKW ). Namunbegitu, perlindungan hukum terhadap para TK Wlemah, sehingga mereka mengalami berbagai tindakkekerasan dan eksploitasi. Hal yang sama juga terjaditerhadap pembantu rumah tangga yang bekerja didalam negeri.S a m p a i k i n i , p e r e m p u a n b e l u m s e p e n u h n y amemperoleh haknya atas layanan kesehatan reproduksiyang bermutu. Buk an hanya masalah akses yangt e r b a t a s , n a m u n j u g a b e l u m m e n j a d i p r i o r i t a sp e m b a n g u n a n . S e d i k i t n y a k e t e r s e d i a a n t e n a g akesehatan yang mudah diakses dengan biaya murah,terutama di daerah- daerah terpencil menunjuk anketidak-seriusan pemerintah dalam memberikan hakdasar perempuan. Tingginya Angk a Kematian I bu(AKI) di Indonesia yakni, 307 orang per 100.000 orang(Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun2002/2003), yang 35-50 persen akibat aborsi yangtidak aman. Oleh karena minimnya akses pelayanankesehatan reproduksi yang baik dan aturan aborsi yangbias gender, maka itu harusnya mendapat perhatianserius pemerintah untuk membuat kebijakan yangmemprioritask an kepentingan perempuan dalampembangunan.Dalam bidang pendidikan, negara telah menjaminhak tiap warga negara untuk mendapatkan pendidikantanpa membedakan jenis kelamin. Yang menjaminhal itu ialah UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 yaitu, “SemuaBEDAH BUKU21Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


BEDAH BUKUwarga negara berhak mendapat pengajaran”. Dalamhal pendidikan dasar, tingkat partisipasi antara lakilaki dan perempuan telah mencapai lebih dari 97persen. Namun akses terhadap pendidikan lanjutanm a k i n b e r k u rang, s e h i n g g a b e r i m b a s p a d a k i a ntingginya angka perbedaan pendidikan berdasarkangender. Semakin tinggi jenjang pendidikan makinsulit perempuan untuk mengaksesnya. Perbedaanangka buta huruf antara perempuan dan laki-laki punmasih tinggi. Hambatan yang sampai kini terjadi dalamhal pendidikan perempuan adalah, dari segi budaya,bahwa setinggi-tingginya pendidikan maka akhirnyaharus bekerja di rumah tangga.Budaya kawin muda sampai saat ini masih terjadi dipedesaan (di daerah-daerah terpencil). Selain hambatanbudaya, hambatan ekonomis juga mendominasi, yakniketerbatasan beaya untuk sekolah sehingga keluargamiskin cenderung menyekolahkan anak laki-lakinyad a r ipada anak pere m p u a n . B u d aya m e n g a n g g a pbahwa laki-laki adalah pencari nafkah. Padahal, dalambeban kerja, alokasi waktu atau jam kerja, perempuanl e b i h p a n j a n g d i b a n d i n g l a k i - l a k i , tetapi s e c a raekonomis penghasilan laki-laki lebih tinggi daripadaperempuan. Perempuan harus ber tanggungjawabterhadap pekerjaan produktif, reproduktif, dan fungsifungsisosial di komunitas, sedangkan laki-laki hanyaber tanggungjawab dalam hal pekerjaan produktif.Pekerjaan domestik yang dilakukan perempuan tidakdikatakan sebagai pekerjaan, karena tidak dibayardan tidak menghasilkan materi, serta memiliki jamkerja yang tidak terbatas karena dikerjakan sepanjangwaktu. Kondisi yang tidak seimbang ini adalah prosespemiskinan perempuan.Fenomena kemiskinan perempuan dalam berbagaidimensi tidak lepas dari implementasi program-programpemerintah. Salah satunya dalah hal alokasi anggaranp e m b e r d a y a a n d a n p e n i n g k a t a n k e s e j a h t e r a a nperempuan. Alokasi anggaran untuk kesejahteraanperempuan dalam APBD di tiap daerah beragam,namun kesimpulannya sama, yakni minim. Yang perludicatat adalah ketersediaan alokasi anggaran untukpemberdayaan perempuan dalam program yang diaturdalam Perda lebih ditujukan pada sektor domestik atauprivat, bukan dalam peningkatan partisipasi publikperempuan.penting untuk dimasukan dalam penyusunan programpengentasan kemisk inan dan perumusan inter vensi.Integrasi perspektif gender dalam strategi dan program,aksi intervensi, pemantauan, dan evaluasi harus melibatkanp e r e m p u a n a g a r k e m i s k i n a n b e r b a s i s g e n d e r d a nkemiskinan pada umumnya dapat dikurangi.Berbagai dimensi pemiskinan perempuan ini diuraikansecara jelas dalam buku Potret Kemiskinan Perempuanterbitan Women Research Institute ( WRI) ini. Buku inim e r u p a k a n k u m p u l a n t u l i s a n W R I m e n g e n a i ragampersoalan kemiskinan perempuan di Indonesia. Buku inimencoba mengantarkan para pembaca pada suatu realitasbahwa sekalipun sudah dilahirkan berbagai landasan hukumuntuk meningkatkan kesetaraan gender di Indonesia,namun masih saja persoalan kemiskinan berbasis genderbelum teratasi.S elain memberik an uraian mengenai pemisk inanp e re m p u a n , W R I j u g a m e m b e r i k a n b e b e rapa s o l u s iuntuk mengatasai ketimpangan gender yang sampaisaat ini masih terjadi di masyarakat, yakni antara lain:1)Meningkatkan akses perempuan terhadap kesempatankerja dan berusaha, pendidikan yang murah dan bermutu,pelayanan kesehatan umum dan kesehatan reproduksiyang murah dan bermutu, sumber daya modal, bahanbaku, pasar kerja, informasi, pengembangan teknologibagi pengembangan usaha, pupuk murah, lahan pertanian,air bersih, serta keterlibatan dalam pengambilan keputusandalam kelembagaan sosial, politik, eksekutif, dan legislatif;2) Keterlibatan perempuan dalam mengontrol prosesperencanaan, pelaksanaan, pengalokasian anggaran danmemantau jalannya kebijakan dan program pengentasank e m i s k i n a n ; 3 ) M e n i n g k a t k a n p e n e r i m a a n m a n f a a tdari program-program pengentasan kemiskinan padakhususnya, dan program-program pembangunan padaumumnya oleh perempuan. (IK) ***Kesimpulannya, dalam pengentasan pemiskinanperempuan, perspektif dan analisi gender sangat22Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


TAK ADA KATA TUA UNTUKKELUARGABEDAH FILMJudul: Tulang PunggungSutradara: K. ArdiPemain: WaginahProduksi: Komunitas Mata HatiDurasi: 45 menitPerempuan tua, Waginah, bersama suaminya yang jugarenta, hidup berdua di kota Yogyakarta. Waginah,88 tahun, asal Panjul, Kulon Progo, tak punyapenghasilan tetap. Waginah hidup serba pas-pasan. Dia harusmembanting tulang untuk menghidupi keluarga besarnya. Sudah30 tahun Waginah bekerja sebagai buruh gendong sayur-mayur.Ia tak punya sawah yang luas. Kalau sawahnya luas, pastilah iabisa menghidupi keluarganya tanpa harus bekerja sebagai buruhgendong. Ketika anak-anaknya masih kecil, suaminya bekerjasebagai tukang becak. Sekarang sudah tua, maka suaminyahanya jaga rumah atau jadi petani penggarap lading.Waginah setiap harinya bangun jam 2.30 dini hari untuk mulaibekerja. Ketika pintu belakang pasar sudah dibuka, Waginahlangsung berangkat ke toko Progo. Kemudian ia mengangkatbarang ke Pendopo pasar yang terletak di belakang pasar, berjalankaki tanpa sandal. Sekitar jam 6 pagi atau jam 7.30 pagi, ia selalumengambil barang dari gemblakan lalu dibawa ke pasar. Setelahitu, ia mencari pelanggan lagi sampai ada yang menyuruhnyamengantarkan barang mereka.Waginah punya 5 orang pelanggan 5 tetap. Setiap merekabelanja, Waginah selalu membawanya sampai ke rumah merekaatau ke tempat mereka biasa berbelanja. Ongkos mengangkatbarang tergantung mereka memberinya. Kalau dekat biasanya Rp2.000. Namun kalo jauh bisa Rp 3.000 sampai Rp 4.000. Bila nasibsedang baik dan ketemu Ndoro atau tuan besar, ia bisa dapat Rp5.000. Setiap hari Waginah bisa memperoleh uang Rp 15.000 dandapat lebih besar, kalau bertemu para Priyayi, karena berbedaantara upah yang diberikan priyayi dengan pedagang biasa.Waginah sekarang sudah lanjut usia dan tidak kuat mengangkatbeban yang terlalu berat. Namun ia tidak terlalu ngoyo dalammencari rejeki, hanya sedapatnya saja. Ketika masih muda, diakuat mengangkat beban 60 kg sampai 70 kg. kini, ia hanya mampumengangkat beban 50 kg. Untuk makan sehari-hari, Waginahtua hanya menghabiskan Rp. 3.000 karena makan nasi hanyapagi dan sore saja. Siang hari, ia makan jajanan dan minum. Totalpengeluaran Waginah sehari sekitar Rp 4.000. Untuk buang airkecil habis Rp 1.000.Sudah hampir dua tahun Waginah menginap di pasar. Itu puntidak di pungut beaya, jika kekamar mandi untuk mencuci Rp500, mandi Rp 500, dan buang air Rp 300. Sebenarnya, sama sajadengan mengontrak rumah, namun pengeluarannya tidak terasa.Untuk keperluan kamar mandi, dalam sebulan menghabiskan lebihdari Rp 30.000. Dulu Waginah pernah ngontrak rumah di sampingpasar di Saudagaran, dekat pasar Kuncen. Ia pulang paling-palingkalau ada tetangga yang meninggal. Itu juga tidak pasti. Tetapi,kalau ada tetangganya hajatan atau saat musim tanam, Waginahtinggal di rumah sampai 3 hari. Kalau capek dan darah naik, iabisa istirahat sampai 10 hari untuk pulih, selain pergi ke dokter.Biasanya Waginah makan mentimun hingga 2 kg jika darah sedangturun agar cepat pulih. Anaknya juga membelikan tongseng untukpenambah darah.Waginah tua senantiasa berdoa agar tetap bisa bekerja sampaiajal menjemputnya, sehingga nantinya bisa mengasuh anak-cucu.Kalau tidak kuat bekerja, dia minta makan pada anak-anaknya,dengan menuruti permintaan anaknya agar membayar hutangyang banyak itu. Jika tidak dituruti, anaknya bisa kecewa dan pergi.Kepada siapa lagi dia akan minta makan kalau anaknya pergi?Maka, masa tua Waginah semakin susah karena masih harus makanpadahal sudah lemah untuk bekerja. (RK/NE)23Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


PUISI PEREMPUANOrang orang desa ituOleh: putu oka sukantaDi depan mata kitaberduyun dan berderingbagai semut merahorang-orang dari kaki bukitorang-orang dari ladang kerontangmerayapi jalan ke kotadi bahu pikulan sarat harapandan kecemasanbagai timbangan berat sebelahTato di Lengan Seorang Lelakidari SaumlakiOleh: m aan mansyurAku bertemu seorang lelaki dari Saumlaki di atas perahuyang menyeberangkan aku dari satu pulau ke lain pulau.Ia mengenakan satu tato berwarna ungu di bahu kanannyabertuliskan nama perempuan, mungkin nama kekasihnya.Tak ada seorang pun dilahirkan untuk jadi penyair di sini.setiap lelaki hanya boleh memilih jadi pelaut atau petanidan perempuan hanya jadi istri dan mencintai lelakimelebihi cinta yang bisa mereka beri bagi diri sendiri.orang-orang dari desa itu, berkerumunseperti juga lalat merubung bangkaidi tengah kota—orang-orang kayahutan beton dan raung binatang peminum bensindi antara kita sendiridi depan mata kitadi depan meja makan kitadi depan wc kitadi depan, di depan, di belakangdi belakang, di samping, di atas,di sini dan di bawah kitabagai tawonmengantar madubuat penyakit kita yang parahbuat butir-butir darahkita, kita, kita semuatapimampukah ia membayar uang kuburanbuat bangkainya jika sudah tidak bermadu lagi?mereka masih datang jugaorang-orang itu jugapadahal kamtib telah membersihkannya jalan rayapasar, pinggir rel dan semua keliaranyang membiakdari perangai kita, kita jugasebab kota ini bukan punya kitapunya merekajuga seperti Indonesia.Maukah, harap lelaki itu, tatoku ini kau jadikan sebuah sajak?seorang tertidur di bahuku dan aku menjaganya dengan tato.Kau tahu, seseorang yang tertidur di bahumu adalah beban,tuliskanlah ke dalam sajak, agar kita bisa berbagi beban.Setiap hari, katanya, aku melepas ikan-ikan ke tidurnya.Aku ingin ikan-ikan itu memainkan ombak rambutnya.Tak aku biarkan angin timur merusak pantai matanya.Dan di dalam sajak kelak kau saksikan pohon kelapatumbuh berjejer menyerupai bulu mata paling indah.Sesampai di pantai, aku tak menemukan satu pun kalimatAku tak bisa jadi penyair di sini. Di kamar hotel aku ingatnama di bahu lelaki itu. Tapi kertas di depanku cuma kertaskosong seperti tidur tak dikunjungi mimpi, tidur yang tak berisiikan yang sedang bermain-main di ombak rambut perempuan itu.KupangOleh: m aan mansyurSajak akan merusak Kupang, kotayang aku datangi di ujung Juni ini.Tetapi aku harus menuliskannyasebab ingin aku ajak kau ke sana,saat tiba bulan madu suatu kelak.Di siang hari udara sungguh panasselalu meminta kita jadi anak-anakbermain-main air di kamar mandi.Senja selalu berhenti di Kupanglebih lama seperti sebuah keretadi stasiun yang sepi penumpang.Di malam hari cuaca dingin sekalikita tidak bisa tidur tanpa pelukan.Matahari pagi tiba di jendela kamardengan senyummu saudara kembar.Sajak akan merusak Kupang, Sayang.Kota ini lebih indah, jauh lebih indah,dari semua kata yang bisa ditemukanoleh sajak untuk menggambarkannya.24Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


LEMBAR ISIANPEMBACA BULETIN PEREMPUAN BERGERAKNama anda :Organisasi anda :Alamat lengkap :No. Kontak :Email :1. Berapa sering Anda membaca bulletin <strong>Kalyanamitra</strong> sebelumnya?2. Apa nama bulletin <strong>Kalyanamitra</strong> sebelumnya? Apakah anda pernah berlangganan?Gunting disini3. Secara umum, bagaimana pendapat Anda mengenai bulletin <strong>Kalyanamitra</strong> ini?4. Informasi apa yang menurut Anda penting diperoleh dari bulletin <strong>Kalyanamitra</strong>?5. Menurut anda, apakah isu yang digarap dalam bulletin ini menarik dan aktual?6. Apakah bulletin ini benar-benar bermanfaat bagi Anda?7. Beri penilaian berikut:• keseluruhan isi:• keseluruhan layout dan desain:• panjang tiap artikel:• kemudahan konsep yang disampaikan:• keseluruhan ilustrasi/foto-foto:8. Menurut Anda, apa topik menarik ke depan yang perlu dibahas bulletin Perempuan Bergerak?9. Berapa usia anda?25Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


10. Dalam bidang apa lembaga Anda bergerak?11. Apakah Anda ingin berlangganan?Untuk kolom langganan, isilah formulis berikut:Nama :Organisasi :Alamat lengkap :Gunting disiniJumlah edisi dan eksemplar yang dibutuhkan :Ongkos cetak dikirimkan ke Bank BUKOPIN No. Rek: 0103034652 atas nama RenaHerdiyaniHarap lembar isian pembaca buletin Perempuan Bergerak ini dikembali kealamat berikut:<strong>Kalyanamitra</strong>Jl. Kaca Jendela II No.9 Rawajati, Kalibata, Jakarta 12750,IndonesiaAtauFaksimili (021) 790211226Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008


AGENDA...SEMINAR NASIONAL<strong>Kalyanamitra</strong>, sebagai organisasi perempuan non pemerintah, yang peduli terhadap isu-isu perempuan, bekerjasama denganKedutaan Besar Finlandia akan mengadakan Seminar NasionalSeminar Nasional ini merupakan salah satu upaya peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya menggali, mengidentifikasi,menganalisa, dan mencari solusi bersama untuk penanggulangan persoalan dan berbagai aspek penindasan yang dialami kaumperempuan. Diharapkan dari Seminar Nasional ini akan terbangun kesadaran dan dukungan kolektif untuk menanggulangi berbagaipersoalan yang dialami perempuan dari kebijakan pemerintah dari kekuasaan modal asing.AGENDA PEREMPUANSeminar Nasional ini mengambil 6 (enam) persoalan yang sedang dihadapi rakyat khususnya perempuan, yaitu: Pemiskinan perempuan,Kesehatan Reproduksi, Orientasi Seksual, Perempuan dalam Politik, Poligami dan Ibuisme.Dari 6 (enam) persoalan tersebut kalyanamitra sudah menyelenggakan 2 kali seminar yaitu Pemiskinan perempuan pada tanggal 22Juli 2008 mengangkat tema“Perempuan dan Kemiskinan: Bersama Mengungkap Realitas” dan Kesehatan Reproduksi padatanggal 28 Agustus 2008 mengangkat tema “Aborsi: Menagih Tanggung-jawab Pemerintah”.Nah untuk seminar ketiga, kali ini kalyanamitra akan mengangkat isu Lesbian, Gay, Bi-seksual dan Transeksual (LGBT). AcaraSeminar ketiga ini akan diselenggarakan pada bulan November 2008. Berikut ini kutipan masalah Lesbian, Gay, Bi-seksual danTranseksual.LeSBIaN, GaY, Bi-SEkSuAL,DAN TRAnSEKSuALDalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dinyatakan: “Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat danhak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.”Bagaimana dengan orang-orang yang mengalami perubahan menjadi lesbian, gay, biseksual, dan transeksual di Indonesia?Deklarasi Montreal, Kanada, 26-29 Juli 2006, merekomendasikan agar semua Negara dan PBB mengakui danmempromosikan 17 Mei setiap tahunnya untuk dijadikan Hari Internasional melawan Homophobia. Namun, sampaihari ini masih ada sekitar 80 negara yang mengkriminalisasi homoseksualitas dan mengutuk perilaku seks sejenisdengan hukuman penjara, bahkan ada yang mengenakan hukuman mati, seperti Iran, Mauritania, Nigeria, Pakistan,Saudi Arabia, Sudan, Emirat Arab, dan Yaman.Diskriminasi berbasis orientasi seksual dan identitas gender masih belum diakui formal oleh Negara-Negara anggota PBBmeskipun mekanisme hak asasi manusia seperti Komite HAM telah berkali-kali mengutuk segala bentuk diskriminasi tersebut.Kelompok Lesbian, Gay, Bisexual dan Transexual (LGBT) di Indonesia masih banyak mengalami diskriminasi dikeluarga, masyarakat, dan dalam perundang-undangan. Kekerasan, perkosaan, pelecehan, pemukulan, razia,dan lainnya mereka alami. Mestinya, dalam kebhinekaan kita, tidak ada lagi diskriminasi dalam bentuk apapun,termasuk bagi kelompok LGBT.(sumber: www.declarationofmontreal.org)Ingin tahu diskusinya...?SEGERa!!Kirim Lembar IsianPembaca Buletin Perempuan BergerakKami segera beritahu ke ANda!!!Kami Tunggu !!27Perempuan Bergerak | Edisi II |Mei - Agustus 2008


28Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!