12.07.2015 Views

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PUISI PEREMPUANOrang orang desa ituOleh: putu oka sukantaDi depan mata kitaberduyun dan berderingbagai semut merahorang-orang dari kaki bukitorang-orang dari ladang kerontangmerayapi jalan ke kotadi bahu pikulan sarat harapandan kecemasanbagai timbangan berat sebelahTato di Lengan Seorang Lelakidari SaumlakiOleh: m aan mansyurAku bertemu seorang lelaki dari Saumlaki di atas perahuyang menyeberangkan aku dari satu pulau ke lain pulau.Ia mengenakan satu tato berwarna ungu di bahu kanannyabertuliskan nama perempuan, mungkin nama kekasihnya.Tak ada seorang pun dilahirkan untuk jadi penyair di sini.setiap lelaki hanya boleh memilih jadi pelaut atau petanidan perempuan hanya jadi istri dan mencintai lelakimelebihi cinta yang bisa mereka beri bagi diri sendiri.orang-orang dari desa itu, berkerumunseperti juga lalat merubung bangkaidi tengah kota—orang-orang kayahutan beton dan raung binatang peminum bensindi antara kita sendiridi depan mata kitadi depan meja makan kitadi depan wc kitadi depan, di depan, di belakangdi belakang, di samping, di atas,di sini dan di bawah kitabagai tawonmengantar madubuat penyakit kita yang parahbuat butir-butir darahkita, kita, kita semuatapimampukah ia membayar uang kuburanbuat bangkainya jika sudah tidak bermadu lagi?mereka masih datang jugaorang-orang itu jugapadahal kamtib telah membersihkannya jalan rayapasar, pinggir rel dan semua keliaranyang membiakdari perangai kita, kita jugasebab kota ini bukan punya kitapunya merekajuga seperti Indonesia.Maukah, harap lelaki itu, tatoku ini kau jadikan sebuah sajak?seorang tertidur di bahuku dan aku menjaganya dengan tato.Kau tahu, seseorang yang tertidur di bahumu adalah beban,tuliskanlah ke dalam sajak, agar kita bisa berbagi beban.Setiap hari, katanya, aku melepas ikan-ikan ke tidurnya.Aku ingin ikan-ikan itu memainkan ombak rambutnya.Tak aku biarkan angin timur merusak pantai matanya.Dan di dalam sajak kelak kau saksikan pohon kelapatumbuh berjejer menyerupai bulu mata paling indah.Sesampai di pantai, aku tak menemukan satu pun kalimatAku tak bisa jadi penyair di sini. Di kamar hotel aku ingatnama di bahu lelaki itu. Tapi kertas di depanku cuma kertaskosong seperti tidur tak dikunjungi mimpi, tidur yang tak berisiikan yang sedang bermain-main di ombak rambut perempuan itu.KupangOleh: m aan mansyurSajak akan merusak Kupang, kotayang aku datangi di ujung Juni ini.Tetapi aku harus menuliskannyasebab ingin aku ajak kau ke sana,saat tiba bulan madu suatu kelak.Di siang hari udara sungguh panasselalu meminta kita jadi anak-anakbermain-main air di kamar mandi.Senja selalu berhenti di Kupanglebih lama seperti sebuah keretadi stasiun yang sepi penumpang.Di malam hari cuaca dingin sekalikita tidak bisa tidur tanpa pelukan.Matahari pagi tiba di jendela kamardengan senyummu saudara kembar.Sajak akan merusak Kupang, Sayang.Kota ini lebih indah, jauh lebih indah,dari semua kata yang bisa ditemukanoleh sajak untuk menggambarkannya.24Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!