12.07.2015 Views

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

Download - Kalyanamitra

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PERSPEKTIFDari kelompok penduduk misk in itu, 60 persenadalah perempuan yang bekerja di sektor domestikatau publik, sebagai buruh, petani penggarap, disektor informal, hingga ibu rumah tangga. (Kompas,26 Mei 2008)J a d i , j e l a s s u d a h , d i tengah w a j a h n e s t a p akemiskinan yang terus berlangsung itu tampaklahwajah perempuan dengan mencolok. Ini terjadik a r e n a p e r e m p u a n m e n d u d u k i p o s i s i y a n glemah dalam lapisan struktur masyarak at yangmengandalk an hidupnya dari penghisapan atasrak yatnya yang bekerja. Dengan begitu prosespemisk inan perempuan berlangsung sistematisdalam lapisan struktur masyarakat.Dari perjalanan manusia yang panjang dapatkita temukan bagaimana Aristoteles yang berpikiritu, mengesampingkan peranan perempuan dalampolitik dan tak menempatkan perempuan sebagaisubyek demokrasi Yunani tapi justru menyamakanperempuan sebagaimana budak yang tak memilikihak berpolitik. Pandangan Aristoteles mengenaip e r e m p u a n j e l a s n e g a t i f : “ Pe r e m p u a n a d a l a hperempuan dengan sifat khususnya yang kurangberkualitas…kita harus memandang sifat perempuanyang dimilikinya sebagai suatu ketidaksempurnaanalam.” (Baca: Simone de Beauvoir, Second Sex: Faktadan Mitos, Cetakan pertama, Januari 2003, PustakaPromethea, Surabaya;ix).Pandangan ini terus diikuti oleh filsuf-filsufdikemudian hari bahkan termasuk Thomas Aquinasdan dalam kekinian kita sering mendengar bahwaperempuan adalah mak hluk lemah yang harusdibimbing, dilindungi dan diarahkan oleh lelakikarena ia tak dapat berpikir dengan rasio (otak)nya t a p i l e b i h p a d a p e r a s a a n nya. Pa n d a n g a npartiarkhis ini jelas menunjukkan betapa filsafat yangmelemahkan peranan perempuan dalam masyarakatmasih berkuasa bahkan dalam masyarakat modernk apitalistis yang telah berposisi meninggalk anmasyarakat feodal. Pandangan ini jelas menghambatkemajuan, bahk an dalam soal melawan prosespenjajahan dan pemiskinan suatu bangsa.melemahkan daya juang dan posisi perempuandalam masyarakat. Misalnya melarang perempuankeluar malam, berada dalam tempat-tempattertentu dan mengatur cara berpakaian perempuanseper ti mengenak an rok panjang di sekolahpadahal bisa saja mengenakan celana panjangyang lebih fleksibel dan aman. Tindakan politikini (bila tak dilawan) akan terus diikuti denganmementingkan lelaki dalam pencarian lapangankerja, membuat gaji perempuan lebih rendahdaripada lelaki. Akibatnya juga dalam pendidikanyang belum diurus negara sepenuhnya, keluargakeluargaakan mementingkan anak lelaki dalamm e n e m p u h p e n d i d i k a n d a n m e n y e l e s a i k a nsekolah dan membiarkan perempuan hidup dalamkebodohan dan situasi pembodohan.Cukuplah sudah bila perempuan kembali dididikdan disiapkan untuk menjadi ibu rumah tanggayang baik yang pintar memasak , memeliharaanak-anak dan tugas-tugas domestik lainnya. Inisemua adalah tindakan politik yang tentu sajaakan memiskinkan perempuan dan akan membuatperempuan kembali jatuh pada perbudak andomestik.Tentu kita tak menghendaki proses mundurposisi perempuan dalam politik Indonesia yangsekaligus bermakna proses pemiskinan perempuanitu terus terjadi dan berlangsung di negeri ini.Justru di tengah penjajahan baru neoliberal, peranaktif perempuan dalam perjuangan kemandirianbangsa semakin ditagih. Dalam perspektif inilahg e r a k a n p e rempuan k i n i d i t e g a k k a n . Ta n p aketerlibatan aktif k aum perempuan itu, k itaakan tetap menjadi bangsa terjajah, miskin dansemiskin-miskinnya bangsa di dunia.------*) Pegiat sastra di Sanggar Satu Bumi JakartaLihatlah bagaimana penjajahan bentuk baru,neoliberalisme, yang kini menimpa rakyat Indonesiai t u b e r l a n g s u n g b e r b a r e n g a n d e n g a n p o l i t i kpemasungan perempuan melalui perda-perda daerahyang berkehendak kuat mendomestifikasikan dan14Perempuan Bergerak | Edisi II|Mei - Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!