12.07.2015 Views

konsorsium penelitian karakteristik sosial ekonomi petani pada

konsorsium penelitian karakteristik sosial ekonomi petani pada

konsorsium penelitian karakteristik sosial ekonomi petani pada

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menghindari risiko adalah wajar krena setiap musim mereka selalu berhadapandengan kelaparan dan segala konsekuensinya. Pengetahuan mengenaibagaimana <strong>petani</strong> membentuk kehidupan <strong>ekonomi</strong> untuk menjamin subsistensiyang stabil akan membantu untuk memahami pola-pola inovasi dan investasiyang dilakukannya, perubahan teknik budidaya, pemanfaatan bibit unggul, dansebagainya (Scott, 1989).Model sederhana dari sistem usahatani dapat direpresentasikan olehdeterminan sistem usahatani (Gambar Lampiran 1). Faktor eksternal mencakup:(1) faktor-faktor yang sifatnya "tetap" (input A), dan (2) yang sifatnya variabel(input C). Sebagian besar faktor-faktor yang termasuk kategori (1) bersifat fisik:tanah, iklim, air, dan sebagainya; sedangkan kategori (2) mencakup kebijakanpemerintah, infrastruktur, dan sebagainya. Faktor internal (input B) mencakupsumberdaya manusia <strong>petani</strong>, penguasaan aset pertanian, akses <strong>petani</strong> terhadapmodal, dan sebagainya. Tercakup pula dalam faktor internal ini adalah sikap danperilaku <strong>petani</strong>, khususnya dalam konteks <strong>ekonomi</strong>.Secara simultan, ketiga input tersebut terlibat dalam prosesberlangsungnya aktivitas usahatani (operasi sistem). Keluarannya adalah produkpertanian yang kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan(subsistensi), tabungan tunai, untuk pengembangan usahatani periodeberikutnya, dan biaya-biaya tunai untuk memenuhi kebutuhan non pangan.Sudah barang tentu dalam kenyataannya terdapat variasi antar rumah tangga<strong>petani</strong>, baik dalam konteks relatif maupun absolut. Untuk <strong>petani</strong> kaya mungkinalokasi untuk pangan tidak dominan; tetapi sebaliknya untuk <strong>petani</strong> miskinsebagian besar adalah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pangan.Potensi pengembangan usahatani sangat ditentukan oleh tabungan tunaidan dana yang oleh <strong>petani</strong> memang dialokasikan untuk kepentingan tersebut. Inimerupakan umpan balik untuk terjadinya perubahan <strong>pada</strong> faktor A dan B; danumpan balik untuk C jika kondisi <strong>sosial</strong> dan politik kondusif memposisikannyasebagai agenda kebijakan nasional yang memperoleh prioritas tinggi.2.4. Data dan Sumber DataData yang digunakan dalam <strong>penelitian</strong> ini terdiri dari data sekunder dandata primer. Data sekunder yang digunakan berupa data Sensus Pertaniantahun 2003, data Susenas tahun 2005 dari Badan Pusat Statistisk dan datapanel tingkat rumah tangga <strong>petani</strong> yang dapat digunakan untuk mengetahui9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!