Info Baru 326Oleh karenanya, melalui sambutan ini sayamengingatkan kepada seluruh PDAM yangbelum memproses penyelesaian utangnyaagar segera mengajukan permohonanpenyelesaian utang.Keempat, memperluas akses terhadapsumber-sumber pembiayaan di luar PDAMdan pemerintah. Keterbatasan kapasitaspembiayaan PDAM dan pemerintah untukpengembangan pelayanan air minum, perludisiasati secara cermat dan kreatif. Sudahsaatnya PDAM memanfaatkan sumbersumberpembiayaan lain seperti pinjamanperbankan, obligasi, sekuritas maupunmekanisme legal lainnya yang berlaku dilembaga keuangan. Untuk mendukung halini Pemerintah telah mengeluarkan kebijakanpenting dengan terbitnya Perpres No. 29tahun 2009 Tentang Pemberian Jaminan danSubsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalamrangka Percepatan Penyediaan Air Minum.Untuk pedoman teknis kelayakaninvestasi, Menteri <strong>Pekerjaan</strong> <strong>Umum</strong> telahmenerbitkan Permen PU No. 21 Tahun 2009tentang Pedoman Teknis Kelayakan InvestasiPengembangan SPAM oleh PDAM. Untukitu PDAM agar memanfaatkan seluas-luasnyakesempatan ini dengan memperhatikanketentuan-ketentuan :i) Meningkatkan kinerjanya agar menjadiPDAM yang sehatii) Menyelesaikan tunggakan utangkepada Pemerintahiii) Menerapkan tarif pemulihan biaya(full cost recovery) daniv) Menyiapkan dokumen kelayakaninvestasiKelima, Peran serta swasta danmasyarakat perlu ditingkatkan untuk menutupiketimpangan antara kebutuhan investasi airminum dengan alokasi pembiayaan. Padasaat ini alokasi pembiayaan tahunan untukair minum yang berasal dari APBN maupunAPBD belum mencukupi kebutuhan investasi.Oleh sebab itu diperlukan komitmen bersamaagar terciptanya iklim investasi yang kondusifuntuk menarik minat swasta. Dalam hal ini,Pemerintah terus mengupayakan fasilitasidan memberikan bantuan teknis bagipeningkatan kerjasama pemerintah denganswasta.Disamping itu, tidak kalah pentingnyauntuk mendorong agar masyarakat diperkotaan maupun di perdesaan yangberada di luar jangkauan PDAM agar mampumenyediakan air minum secara mandiriSuasana pelaksanaan MAPAM XI untuk memilih Ketua PERPAMSI baru di Batam 29 Niopember- 3 Desember 2009baik dilakukan secara perorangan maupunkomunal melalui bentuk koperasi ataubentuk kelembagaan masyarakat lainnya.Sehubungan dengan hal tersebut, PDAMbersama Pemerintah dapat berperan sertadalam memberikan bantuan/bimbingan untukdapat terealisasinya penyediaan air minumsecara mandiri oleh masyarakat.Keenam, jaminan kesediaan airbaku dengan kuantitas dan kualitas yangmemadai. Pemerintah pusat, propinsimaupun pemerintah kota dan kabupatensesuai dengan kewenangannya berkewajibanmelakukan hal tersebut melalui langkahoperasional yang meliputi : perlindungandaerah tangkapan air, manajemen terpadudaerah aliran sungai, pengendalianpencemaran air, penertiban ijin penggunaanair serta upaya antisipasi penyediaan sumberair baku untuk masa yang akan datang.Ketua Perpamsi dan PerpamsiAwardMusyawarah Antar Perusahaan AirMinum (MAPAM) Seluruh Indonesia ke-11berhasil memilih dan menetapkan Dr. Ir.Syaiful, D.E.A., Direktur Utama PDAM KotaPalembang sebagai Ketua <strong>Umum</strong> PersatuanPerusahaan Air Minum Seluruh Indonesia(Perpamsi) periode 2009 – 2013.Syaiful unggul atas kandidat incumbentIr. H. Achmad Marju Kodri, Direktur UtamaPDAM Kota Tangerang pada pemilihan yangberlangsung di Ballroom Hotel Pacific Palace.Satu calon lainnya, Ir. Moh. Selim, DirekturUtama PDAM Kota Surabaya mengundurkandiri sebelum pemilihan dimulai, karena tidakmendapat izin dari Wali Kota Surabaya.Pemilihan Ketua <strong>Umum</strong> Perpamsi diikuti 321peserta wakil dari setiap PDAM di seluruhIndonesia. Syaiful yang juga Ketua PanitiaMAPAM XI, meraih 255 suara, Kodri 65suara, dan 1 suara abstain.”Sebagai Ketua <strong>Umum</strong> Perpamsi, misiyang harus dijalankan yakni mendukungpemerintah dalam pencapaian sasaranMillennium Development Goals bagi sektorair minum, dan program penyelesaian utangPDAM,” ujar Syaiful saat dikonfirmasi lewatponsel, kemarin malam.Dosen tetap Jurusan Teknik Kimia FakultasTeknik Universitas Sriwijaya ini memulai karirdi PDAM sebagai Direktur Teknik pada tahun1999. Ia menjadi Direktur Utama pada tahun2004. Pria kelahiran Palembang, 3 Oktober1959 ini menyelesaikan studi sarjana teknikkimia di Universitas Sriwijaya, dan menempuhpendidikan pascasarjana hingga jenjangdoktor bidang kimia di Perancis. Selainmenjadi dosen, ia juga pernah menjabatKepala Pusat Penelitian Lingkungan HidupUniversitas SriwijayaSelain itu, dalam kesempatan tersebutPerpamsi juga memberikan 10 awardkepada Pemda/Pemko yang telah berhasilmenyelenggarakan penyediaan air bersihdengan baik. Di antaranya Jayapura,Kuningan, Madiun, Minahasa Utara, Jambi,Padang, Palembang, Pare-pare, PematangSiantar, dan Pontianak.Sementara untuk PDAM dengan jumlahpelanggan terbanyak (100 ribu ke atas) diraiholeh Surabaya. Di posisi kedua ada PDAMSumatera Utara dan PDAM Banjarmasinberada di posisi ketiga.Dirjen <strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong> Budi Yuwonomengatakan, saat ini pelayanan PDAMdi Indonesia sudah mengalami banyakpeningkatan sejak empat tahun terakhir.Namun, kata dia, masih banyak hal yangperlu dievaluasi dan ditingkatkan.”Saat ini baru sekitar 30 persen dari350 PDAM di Indonesia yang dinyatakanbaik secara administrasi dan manajemen.Sisanya masih dalam kategori tidak sehat,”kata Budi Yuwono. (dvt/berbagai sumber)
Kisah SuksesResensiPemanfaatanSampahMasalah sampah memang kurang mendapatkan perhatiandari masyarakat. Pemerintah melalui <strong>Departemen</strong> <strong>Pekerjaan</strong><strong>Umum</strong> <strong>Ditjen</strong> <strong>Karya</strong> sejak 2007 telah melakukan kegiatanpercontohan 3R (reduce, reuse, recycle) di beberapa lokasi.Disamping kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, jugaada kegiatan serupa yang dilaksanakan oleh Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) dan pihak-pihak lain. Beberapa kegiatan yangberhasil dipantau sejak tahun 2006 dan yang dianggap cukup berhasildicatat dan dituangkan dalam buku dengan judul “Kisah SuksesPemanfaatan Sampah”.Buku setebal 103 halaman ini memberikan contoh 20 kisahsukses pemerintah daerah, LSM maupun pihak swasta dalam halpengelolaan sampah. Beberapa diantaranya seperti pengelolaansampah terpadu di Kabupaten Sragen, pengelolaan sampah mandiriala Sukunan Yogyakarta, penerapan sistem pengelolaan sampahrumah tangga dengan metode Takakura (Takakura Home Methode)dan lain sebagainya.Kita ambil contoh pengelolaan sampah Ala Sukunan masyarakatSleman Yogyakarta. Prinsip pengelolaan sampah di Sukunan, Slemanadalah dengan menggerakkan seluruh warga masyarakat untuk ikutserta mengelola sampah.Dimulai dari anak-anak, remaja/pemuda sampai ibu rumahtangga telah dilakukan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dari anakanaksekolah, membuat perlombaan melukis di tong sampah danjuga menggerakkan para wanita untuk membuat kerjinan dari sachetsachetproduk kopi, minuma dan lain-lain.Proses pengelolaan sampah Ala Sukunan ini dilakukan secaramandiri dengan melibatkan masyarakat dengan tahapan yang cukuppanjang. Pendekatan kepada masyarakat dilakukan mulai dari ibuPKK, pemuda dan murid-murid sekolah.Lain lagi cerita tentang pengelolaan sampah rumah tanggakawasan Perumnas Monang-Maning Desa Tegal Kertha DenpasarBarat. Kegiatan pengelolaan sampah di Perumnas Monang-Maningmelibatkan berbagai pihak diantaranya para pemulung melalui suatukelompok usaha bersama, ibu rumah tangga melalui compostingskala rumah tangga dan pengelolaan sampah skala kawasan melaluipembangunan depo (eco center).Disamping itu, dalam Perumnas Monang-Maning juga membentukKelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Rejeki yang merupakansebuah kelompok pengangkut sampah yang sekaligus berprofesisebagai pemulung yang secara resmi dipekerjakan oleh Desa TegalKertha.Hal tersebut adalah secuil dari beberapa kisah sukses pemanfaatansampah yang ada dalam buku Kisah Sukses Pemanfaatan Sampahini. Dengan berbagai kisah diatas diharapakan dapat menjadi contohuntuk dapat direplikasikan. Selain itu mudah-mudahan contohtersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bersama untuk programpenanganan sampah di masa yang akan datang.Dengan telah adanya Undang-undang No. 18/2008 tentangpengelolaan sampah dan juga dengan adanya Peraturan Menteri<strong>Pekerjaan</strong> <strong>Umum</strong> No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan StrategiNasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan. Untukitu pengurangan sampah yang dimulai di sumbernya merupakan halyang harus segera dimulai dan digalakkan. Buku ini diharapakandapat mendorong hal tersebut. Semoga… (dvt)27