Meningkatkan MobilitasProyek Transportasi di bawah Kerjasama Keuangan (FC)Jerman dengan IndonesiaKarena laju pertambahan penduduk yangtinggi, dan semakin berkembangnyakebutuhan untuk meningkatkan mobilitaspenduduk, serta adanya upaya untukmenyatukan daerah-daerah terpencil di negaraini secara efektif melalui jalur transportasiyang lebih baik, pemerintah menggolongkansektor transportasi sebagai prioritas utama.Kinerja transportasi kereta api, ditinjau darijumlah penumpang terangkut di pulau Jawaantara tahun 1995-1999, terus membaik(secara keseluruhan meningkat 33%), danperbaikan ini berlanjut sejak awal 1999. Padawaktu yang sama, jaringan jalan raya telahmelebihi kapasitas (86% dari seluruh jasatransportasi). Melihat kenyataan tersebut,pemerintah mengakui bahwa sektor kereta api,khususnya di Jawa, menjadi sangatlah penting.Di sektor kapal penumpang, tujuanutamanya adalah menyediakan jalur feri yanglebih baik untuk menghubungkan pulau-pulauterpencil di Indonesia Timur dengan pusatpusatperekonomian di pulau Jawa. Dengancara ini, masyarakat luas, terutama keluargakeluargaberpenghasilan rendah yang tersebardi berbagai penjuru Nusantara, akan mampumempertahankan ikatan kekeluargaanmereka. Pada waktu yang sama, perjalanandengan kapal sering dilakukan berdasarkanalasan-alasan pekerjaan: seperti memperolehpekerjaan baru di tempat lain di Indonesia,migrasi spontan untuk mencari kehidupanyang lebih layak dan peluang kerja yang lebihbaik, perjalanan bisnis oleh para wiraniaga,dll. Pemerintah Indonesia ingin memenuhisemua kebutuhan mobilitas ini denganmenyediakan fasilitas layanan transportasiyang lebih sering, aman dan terjangkau olehseluruh lapisan masyarakat guna mendukungkesatuan nusantara yang luas ini.Melihat prioritas yang mendesak tersebut,pemerintah Jerman dan Indonesia memutuskanbahwa sektor transportasi akanmenjadi salah satu bidang utama dari kerjasama mereka. Sektor kereta api danpelayaran telah menikmati manfaat darikenaikan tarif masing-masing sebesar 72%dan 62% pada bulan September 2000, yangmeningkatkan kemampuan perusahaankereta api dan pelayaran dalam menutupibiaya yang harus dikeluarkan. Proyek-proyekyang dibiayai oleh pemerintah Jerman turutmembantu dalam hal ini.Proyek Kereta ApiJaringan rel kereta api di pulau Jawa, yangdihuni oleh 120 juta penduduk, merupakanjaringan paling penting dalam sistem6 <strong>Indonesian</strong> - <strong>German</strong> Develop<strong>ment</strong> <strong>Cooperation</strong>
perkeretaapian di Indonesia, dan mencakupkurang lebih 80 persen dari keseluruhanangkutan dengan kereta api. Berlawanandengan kecenderungan adanya penurunanpelayanan transportasi penumpang olehperusahaan kereta api milik negara diberbagai belahan bumi, seperti yang diamatioleh Bank Dunia, maka perusahaan keretaapi PT KAI justru berhasil mencatatpeningkatan luar biasa. Pada periode 1990 –1999, jasa transportasi yang diberikan olehPT KAI mengalami kenaikan rata-rata 7,8%per tahun untuk angkutan penumpang dan4,8% per tahun untuk angkutan barang. Padatahun 1999, jasa angkutan penumpangmencapai 18,6 milyar orang/km (190 jutapenumpang), dua kali jumlah yang diperolehpada tahun 1990! Kinerja transportasidiperkirakan mendekati 20 milyar orang/kmpada tahun 2000.Di sektor kereta api, dua proyek untukmerehabilitasi lokomotif diesel yangmemerlukan perbaikan dan reconditioningtelah dijalankan dalam rangka FC selama limatahun terakhir (Rehabilitasi Lokomotif UtamaI & II). Kedua proyek ini berhasil memperbaiki25 lokomotif diesel Krupp di Jawasampai Januari 2000, se<strong>ment</strong>ara 21 lokomotifHenschel di Sumatra berhasil dioperasikankembali pada bulan Agustus 2001. Padaakhir Maret 2001, kesepakatan pemberianpinjaman untuk program sektor kereta apiditandatangani (dana campuran 43,5 jutaEuro), yang antara lain merehabilitasi 500 kmrel kereta pada jalur paling sibuk di Jawa.Satu proyek untuk meningkatkan kapasitasangkutan kereta api di wilayah Jakarta dansekitarnya (Jabotabek) sedang dalampersiapan, termasuk di dalamnya pengadaanrangkaian baru kereta api.Proyek Kapal PenumpangUntuk memahami sektor maritim dan perankapal penumpang, perlu diketahui terlebihdahulu bahwa Indonesia, yang memiliki13.000 pulau (6.000 di antaranya dihuni) sertawilayah seluas 1,9 juta km˝, merupakannegara kepulauan terbesar di dunia (jarakmaksimum dari barat ke timur lebih-kurang5.000 km, dari utara ke selatan lebih-kurang2.000 km). Akibat kondisi geografis ini,hubungan antar pulau dan berbagai wilayah(terutama pulau-pulau yang belum menikmatikue pembangunan di bagian timur Indonesia)memainkan peran penting dalam negarakepulauan ini.Jumlah keseluruhan lalu lintas penumpangantarpulau meningkat 61%, dari 8,2 jutapenumpang pada tahun 1997 hingga 13,2 jutapada tahun 2000. Menurut perkiraan dariDepartemen Perhubungan, jumlah keseluruhanlalu lintas perjalanan laut diramalkanakan kembali mengalami kenaikan sebesar46% sampai tahun 2004, dengan jumlahpenumpang mencapai 19,3 juta orang.Kenaikan ini antara lain disebabkan olehmeningkatnya mobilitas penduduk Indonesia.Penyebab lainnya adalah meningkatnya tarifpenerbangan secara tajam serta ditiadakannyasejumlah rute penerbangan, sehingga perjalananmelalui udara tidak lagi menjadialternatif bagi lapisan penduduk berpenghasilanrendah. Jumlah penumpang yangterangkut oleh perusahaan perkapalannasional (PT. PELNI) meningkat lebih dari90%, dari 4,5 juta penumpang pada tahun1997 menjadi 8,6 juta pada tahun 2000.Dari 23 kapal pengangkut penumpang yangdioperasikan oleh PT. Pelni, 22 kapal didanaioleh KfW, lima didanai melalui skema FC(dana campuran), dan 17 kapal didanaimelalui pinjaman ekspor dengan syarat lunak,dan satu didanai oleh Pelni sendiri. Dua kapaltambahan, yang juga didanai melalui danacampuran FC, akan mulai beroperasi padapertengahan tahun 2001 atau awal tahun2002. Pada bulan Februari 2002 kesepakatanpemberian pinjaman untuk proyek “KapalPenumpang 23 – Angkutan PenghubungPulau. Pulau di wilayah Timur” ditandatanganidan kontrak pengadaannya pada bulanOktober 2002. Kapal yang akan dioperasikanmulai September 2004 ini akan mengangkutlebih dari 3.000 penumpang.“Program Sektor kapal Penumpang”, yangbaru saja dimulai, meliputi pengadaan sukucadang bagi berbagai kapal pengangkutpenumpang milik PT. Pelni, terutama dibidang keselamatan kapal. Tujuannya adalahmempertahankan pelayaran penumpangantarpulau dalam skala luas. Lebih jauh, terdapatkorelasi dengan proyek “KeselamatanPelayaran”, yang akan menjaga keamanan tigajalur pelayaran melalui penyediaan danpemasangan peralatan-bantu navigasi.<strong>Indonesian</strong>-<strong>German</strong> Develop<strong>ment</strong> <strong>Cooperation</strong> 7