Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi.Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yangberbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidakdapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulusSMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahaltidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangankerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakanpekerjaannya sendiri di sektor informal.Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM)yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akarpermasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitanerat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia padasaat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untukbermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapatberpindah secara permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadimigran sirkuler yakni bekerja di tempat lain dan pulang ke rumahnyasekali dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, atau menjadimigran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim tanam danmusim panen.Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengaksespelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori.Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan denganpenyakit menular, seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu,masyarakat juga menderita penyakit kekurangan gizi termasukbusung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil.Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkankarena kemiskinan ini (kekurangan gizi menyebabkan bayi rentanterhadap infeksi).Keluarga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhankebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan,kesehatan, dan lingkungan hidup. Oleh karenanya diperlukanpemberdayaan keluarga terutama melalui peningkatan aksesterhadap informasi tentang permasalahan ini.Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan pendudukberkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi sepertifertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan,perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantupara penentu kebijakan dan perencana program untukdapat mengembangkan program pembangunan kependudukan danpeningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.48
Modul dalam situs ini membuka wawasan tetang bagaimana aspekaspekdemografi dapat diangkat dalam sebuah perencanaan programpembangunan di tingkat kabupaten dan kota. Masing-masing modulakan terkait dengan pemilihan indikator demografi serta datakependudukan yang tepat untuk kepentingan tersebut.6. Central Intelligence Agency. 2010. India’s Country Profile. [4 Juni 2010]https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/in.htmlIndia Economic OverviewIndia is developing into an open-market economy, yet traces of its past autarkicpolicies remain. Economic liberalization, including reduced controls on foreigntrade and investment, began in the early 1990s and has served to accelerate thecountry's growth, which has averaged more than 7% per year since 1997. India'sdiverse economy encompasses traditional village farming, modern agriculture,handicrafts, a wide range of modern industries, and a multitude of services.Slightly more than half of the work force is in agriculture, but services are themajor source of economic growth, accounting for more than half of India's output,with only one-third of its labor force. India has capitalized on its large educatedEnglish-speaking population to become a major exporter of information tec hnologyservices and software workers. An industrial slowdown early in 2008, followed bythe global financial crisis, led annual GDP growth to slow to 6.5% in 2009, still thesecond highest growth in the world among major economies. India escaped thebrunt of the global financial crisis because of cautious banking policies and arelatively low dependence on exports for growth. Domestic demand, driven bypurchases of consumer durables and automobiles, has re -emerged as a key driverof growth, as exports have fallen since the global crisis started. India's fiscaldeficit increased substantially in 2008 due to fuel and fertilizer subsidies, a debtwaiver program for farmers, a job guarantee program for rural workers, andstimulus expenditures. The government ab andoned its deficit target and allowedthe deficit to reach 6.8% of GDP in FY10. Nevertheless, as shares of GDP, bothgovernment spending and taxation are among the lowest in the world. Thegovernment has expressed a commitment to fiscal stimulus in FY10, and to deficitreduction the following two years. It has increased the pace of privatization ofgovernment-owned companies, partly to offset the deficit. India's long termchallenges include widespread poverty, inadequate physical and socialinfrastructure, limited employment opportunities, and insufficient access to basicand higher education. Over the long -term, a growing population and changingdemographics will only exacerbate social, economic, and environmentalproblems.8. Central Intelligence Agency. 2010. Singapore Country Profile. [4 Juni2010] https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/sn.htmlSingapore Economic OverviewSingapore has a highly developed and successful free -market economy. It enjoysa remarkably open and corruption -free environment, stable prices, and a percapita GDP higher than that of most developed countries. The economy dependsheavily on exports, particularly in consu mer electronics, information technology49