12.07.2015 Views

tugas akhir sistem politik indonesia

tugas akhir sistem politik indonesia

tugas akhir sistem politik indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Meskipun teori tersebut memberikan kontribusi untuk mengkarakteristikkanhubungan <strong>sistem</strong> moneter internasional menuju abad ke-20, namun sifat dasar<strong>sistem</strong> moneter ber-revolusi pada <strong>sistem</strong> dunia modern berdasarkan kepadasejumlah perkembangan ekonomi <strong>politik</strong> itu sendiri (Gilpin, 1987:121). Dengankata lain, <strong>sistem</strong> moneter berubah menjadi modern bukan karena teori tersebut,tetapi karena adanya perubahan signifikan dalam ekonomi <strong>politik</strong>. Bisa darihubungan antara kedua bidang tersebut atau bisa jadi mengglobalnya ekonomi<strong>politik</strong> tersebut.Revolusi tersebut mempengaruhi perubahan moneter secara signifikan.Revolusi ini, atau sering disebut dengan revolusi keuangan, terjadi pada abad ke-18 dan ke-19. Dimana ketika pemerintahan negara-negara mulai mengeluarkanuang kertas, munculnya perbankan moderen, dan perkembangbiakan alat kreditmilik negara dan swasta (Gilpin, 1987:122). Untuk pertama kalinya dalam sejarah,pemerintahan mengatur persediaan uang dan mengatur aktivitas ekonomi melaluiproses pembuatan uang. Perubahan ini menimbulkan perselisihan yang seriusantara otonomi ekonomi domestik dan tatanan moneter internasional. Karenamulai muncul hubungan yang mengikat antara keduanya, jika ekonomi domestikmembuat uang terlalu banyak makan akan menimbulkan inflasi yang dapatmembuat ekonomi internasional menjadi tidak stabil.Konflik tersebut dipecahkan dengan perumusan standar emas internasional(Gilpin, 1987:128). Sistem ini memberikan wewenang untuk bank sentral untukmembeli dan menjual emas dengan harga yang tetap. Kemudian warga-warganegara bisa mengekspor dan mengimpor emas dengan bebas. Sistem inimemberikan solusi dan penyesuaian terhadap kebutuhan bangsa dalam suatunegara untuk mempunyai kekayaan yang riil sebanyak-banyaknya namun tidakmembuat guncang <strong>sistem</strong> ekonomi internasional.Perang Dunia I memberi konsekuensi terhadap <strong>sistem</strong> moneter internasionaladalah terjadinya nasionalisasi <strong>sistem</strong> moneter dunia (Gilpin, 1987:128). Standaremas mulai jatuh dan digantikan oleh penyusunan floating rate. Hal ini seiringsejalan dengan ber<strong>akhir</strong>nya kepemimpinan ekonomi Inggris dan jatuhnyainterdependensi ekonomi. Sehingga pengendalian <strong>sistem</strong> ekonomi menjadi61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!