12.07.2015 Views

tugas akhir sistem politik indonesia

tugas akhir sistem politik indonesia

tugas akhir sistem politik indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

emas yang dimiliki oleh bank sentral negara tersebut. Uang tersebut bebasberkonversi menjadi emas dan diizinkan untuk melewati perbatasan Negara.Menurut Spero (1985), konferensi di Bretton Woods memungkinkan 3 hal.Pertama, yaitu kekuasaan terpusat pada sekelompok negara, khususnya diAmerika Utara dan Eropa Barat, di mana mereka dapat membuat keputusanterhadap seluruh <strong>sistem</strong> dunia. Kedua, kondisi pembuatan Bretton Woodsmemungkinkan negara-negara berkekuatan besar untuk “share” kepentinganbersama, terutama tentang kapitalisme, khususnya terhadap liberalisme klasik, dimana nantinya negara-negara ini akan mendasarkan perekonomiannya terhadapmekanisme pasar. Kondisi ketiga yaitu adanya kecenderungan AS untuk menjadipemimpin.Tulisan Robert Gilpin (1987) tidak jauh berbeda dengan dua tulisansebelumnya, Frieden dan Peet. Perbedaan mendasarnya hanya terletak padarasionalisasi terbentuknya institusi moneter dan pandangan yang terletak padaperbedaan antara standar emas dan <strong>sistem</strong> Bretton Wood. Robert Gilpin tidaksecara eksplisit menunjuk adanya suatu institusi moneter dalam tulisannya,sebaliknya Gilpin hanya mengungkapkan bagaimana institusi moneter itumenjalankan peran ekonomi sekaligus leadership semestinya melalui liquidity,adjustment, dan confidence. Sebaliknya ia menegaskan kronologi mengapa paraahli melihat perekonomian domestik dan internasional secara terpisah, sehinggamuncul standar emas sebagai alat tukar perdagangan internasional.1. Institusi moneter dalam Ekonomi Politik InternasionalBerbeda dengan Frieden, Robert Gilpin seorang realis, mengutarakan padaawalnya para ahli ekonomi melihat bahwa <strong>sistem</strong> moneter internasional secaraekonomi dan <strong>politik</strong> bersifat netral (Gilpin, 1987:118). Dengan kata lain, <strong>sistem</strong>moneter dan <strong>sistem</strong> ekonomi <strong>politik</strong> tidak saling mempengaruhi satu sama lain.Namun para ahli ekonomi tidak memperhitungkan bahwa norma-norma dankonvensi-konvensi yang berhubungan dengan pengaturan <strong>sistem</strong> moneter pada eramoderen juga mempengaruhi kekuatan suatu negara dan kesejahteraan negara.Artinya, ketika norma-norma dan konvensi itu disetujui dan diterapkan pada<strong>sistem</strong> dunia, maka akan terjadi perubahan yang signifikan terjadi dalam hal56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!