12.07.2015 Views

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idlarva kerang-kerangan) akan terhisap olehtenaga pompa dan kemudian melekat ditravelling screen dan yang paling seringmenderita adalah plankton (Gambar 1).Kerusakan fisik pada biota terhisap ini menyebabkankematian biota di perairan pembangkittenaga listrik. Pengaruh fisik inisangat menonjol karena berlangsung terusmenerus selama air pendingin di pompake dalam kondensor.Pengaruh fisik pembangkit tenaga listrikterhadap zooplankton telah banyakpula diamati dan umumnya berpengaruhkurang menguntungkan. Di pembangkittenaga listrik Millstone Point, Niantic,70% zooplankton yang memasuki sistemair pendingin mati karena tekanan fisik atauhidrolis (CARPENTER et al 1974). SedangBECK & MILLER (1974) melaporkanbahwa 50% kematian zooplankton disebabkanpengaruh pemompaan air untuk pendingin.Dari data yang telah ada, kematianbiota yang terperangkap tergantung daribeberapa faktor seperti ukuran tubuh dantingjcat hidupnya (life stage); toleransidan tingkat hidup; serta perbedaan rancangbangun sistem air pendingin dan karakteristikoperasionalnya. Seperti juga penelitiandampak biosida maka dampak mekanikterhadap biota di Indonesia juga belum pernahdilakukan.2. Dari contoh kasus PLTU Muafa Karang(Jakarta); PLTU Priok (Jakarta) dan prosesgas alam cair (LNG) Bontang (KalimantanTimur) terbukti bahwa dampak limbah airpanas sudah terjadi pula di Indonesia.3. Pemantauan jangka panjang ekosistemakuatik perlu dilakukan untuk lebih memahamiakibat sistem pendingin PLTU secaramenyeluruh, terutama:a. PLTU yang sudah mempunyai rona awal.b. PLTU yang berlokasi di dekat ekosistemlaut dangkal yang kritis.c. PLTU yang dekat dengan daerah vitalyaitu perairan yang secara ekologis kritis, berpotensi besar, produktivitas primertinggi dan yang sangat penting untukdapat berfungsinya suatu ekosistem.4. Selain penelitian di lapangan, perlu puladilakukan penelitian di laboratorium terutama untuk mengetahui dampak limbah airpanas dan biosida terhadap biota air yangmempunyai nilai niaga penting dan meroplankton(ichtyoplankton dan larva invertebrata).5. Dalam membangun PLTU yang baruperlu pula diteliti (selain rona awal) :a. Pemilihan lokasi dipandang dari sudutlingkungan.b. Rancang bangun sistem pendingin pembangkit tenaga listrik dan kriteria operasionalnya untuk menghindari suhu limbahair panas yang terlalu akstrim.KESIMPULAN DAN SARAN1. Pembangkit listrik dengan siklus uap merupakanpredator selektif yang tidak hanyamengurangi kelimpahan biota air tetapi jugamerusak struktur komunitas dengan membunuhjenis-jenis tidak toleran.DAFTAR PUSTAKAAKMAL, F. 1984. "Masalah mutu air pendinginPLTU Muara Karang". Diskusiilmiah tentang masalah limbah air panasPLTU, 17 Januari 1984. <strong>Pusat</strong> PenyelidikanMasalah Kelestarian 7 hal.156<strong>Oseana</strong>, <strong>Volume</strong> <strong>XVII</strong> No. 4, 1992

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!