12.07.2015 Views

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Oseana, Volume XVII, Nomor 4 - Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idasimilasi CO2 oleh tumbuhan merupakanbeberapa contoh proses faal yang kecepatannyameningkat dengan meningkatnya suhu.Berdasarkan kemampuannya mengatursuhu tubuh, he wan dibagi 2 golongan :hewan homoiotermal dan hewan poikilotermal.Hewan homiotermal memiliki mekanismemengatur suhu yang dapat mempertahankansuhu tubuhnya pada suatu suhutertentu. Hewan poikilotermal adalah hewanyang suhu tubuhnya berubah sejalan denganberubahnya suhu lingkungan hidup.Bagi sistem hayati, suhu optimalialah suhu dimana laju proses-proses metabolikmekanikal terjadi tetapi masih tetapselaras dengan pemeliharaan sistem tersebut.Suhu tertinggi dimana hewan masih dapathidup disebut suhu maksimal sedangkansuhu terendah dimana hewan masih dapathidup disebut suhu minimal. Apabila suhuterus meningkat sehingga dicapai suatusuhu dimana hewan mati, suhu ini disebuttitik maut termal atau suhu maut atas(upper lethal temperature). Titik ekstrimlain ialah suhu paling rendah dimana proseshayati masih dapat dilaksanakan. Ekstrimini dikenal dengan istilah ambang suhuefektif.Banyak organisme bahari mati padasuhu-suhu yang tidak banyak berbeda dengansuhu perairan dimana mereka hidup.Khususnya bagi organisme bahari wilayahtropik, titik maut termal mereka hanyabeberapa derajat Celcius di atas suhu ratarataperairan. Sebagai perbandingan dapatdikemukakan bahwa beberapa hewan kutubhidup 13° - 16° C di bawah titik maut termal.Akibatnya bagi organisme bahari tropikialah bahwa mereka peka sekali terhadappencemaran termal.EKOSISTEM LAUT DANGKAL KRITISPada umumnya PLTU dibangun di tepipantai karena tanah yang relatif murahdan dekat air laut yang dipakai sebagaipendingin. Oleh karena itu dampak yangdiakibatkan oleh limbah PLTU ini akan menimpaekosistem laut dangkal seperti estuaria,mangrove, terumbu karang dan padanglamun maupun berbagai biota yang hidupdi dalamnya. Tabel 2 adalah berbagai ekosistempesisir dan laut dangkal di Indonesiaserta fungsi dan manfaatnya. Uraian selanjutnyaadalah mengenai empat ekosistemlaut dangkal di Indonesia yang relevandengan kasus pencemaran limbah PLTU.EstuariaEstuaria adalah suatu perairan pesisiryang semi tertutup yang mempunyai hubungandengan laut terbuka. Estuaria sangatdipengaruhi oleh pasang surut. Airlaut bercampur dengan air tawar yang berasaldari drainasi daratan, baik berasal darisungai maupun berasal dari aliran permukaan.Estuaria merupakan ekosistem yangproduktif. Produktivitasnya setaraf denganproduktivitas hutan hujan tropik dan ekosistemterumbu karang, Estuaria cenderungmemiliki produktivitas hayati yang lebihtinggi daripada perairan bahari yang membekalinyadengan air lauf dan perairan tawaryang membekalinya dengan air tawar. Sebabsebabtingginya produktivitas estuaria adalah:1) Estuaria berperan sebagai jebak zat hara.2) Produsen primer terdiri dari berbagaitipe yaitu : lamun, mangrove, mikrofitabentik dan fitoplankton.3) Estuaria memperoleh subsidi hara danmakanan lewat fenomena pasang surut.139<strong>Oseana</strong>, <strong>Volume</strong> <strong>XVII</strong> No. 4, 1992

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!