13.07.2015 Views

Download - Andy Nuriman

Download - Andy Nuriman

Download - Andy Nuriman

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN)DENGAN METODE PARTISIPATORI UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN BARISANDAN DERET ARITMATIKA PADA SISWA KELAS XI AP2SEMESTER I SMK TEUKU UMAR SEMARANGTAHUN AJARAN 2010/2011SKRIPSIOLEH:MUJAHIDIN06310263JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMIKIP PGRI SEMARANG2011


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN)DENGAN METODE PARTISIPATORI UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN BARISANDAN DERET ARITMATIKA PADA SISWA KELAS XI AP2SEMESTER I SMK TEUKU UMAR SEMARANGTAHUN AJARAN 2010/2011SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamIKIP PGRI Semarang untuk Memenuhi Sebagian dari SyaratGuna Memperoleh Derajat Sarjana PendidikanOLEH:MUJAHIDIN06310263JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMIKIP PGRI SEMARANG2011i


LEMBAR PERSETUJUANKami selaku pembimbing I dan II dari mahasiswa IKIP PGRI Semarang.Nama: MujahidinNPM : 06310263Jurusan: Pendidikan MatematikaJudul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran)dengan Metode Partisipatori untuk Meningkatkan Hasil BelajarMatematika Sub Pokok Bahasan Barisan dan Deret AritmatikaPada Siswa Kelas XI AP2 Semester I SMK Teuku UmarSemarang Tahun Ajaran 2010/2011.Dengan ini menunjukkan bahwa skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tersebut diatas telah selesai dan siap untuk diujikan.Semarang, Januari 2011Pembimbing I,Pembimbing II,Drs. Sutrisno, S.E, M.MDra. Intan Indiati, M.PdNIP. 19601121 198703 1 001 NIP. 19610429 198603 2 002ii


HALAMAN PENGESAHANSkripsi yang disusun oleh :Nama : MujahidinNPM : 06310263Jurusan : Pendidikan MatematikaJudul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping (Pete pikiran)dengan Metode Partisipatori untuk Meningkatkan Hasil BelajarMatematika Sub Pokok Bahasan Barisan dan Deret AritmatikaPada Siswa Kelas XI AP2 Semester I SMK Teuku UmarSemarang Tahun Ajaran 2010/2011.Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas PendidikanMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP PGRI Semarang.Pada Hari :Tanggal :Panitia,KetuaSekretarisAri Susatyo Nugroho, S.Si, M.SiDrs. Rasiman, M.PdNIP. 19690826 199403 1 003 NIP.19560218 198603 1 001Anggota Penguji,1. Drs. Sutrisno, S.E, M.M (.............................)NIP. 19601121 198703 1 0012. Dra. Intan Indiati, M.Pd (.............................)NIP. 19610429 198603 2 0023. ....................................... (.............................)iii


MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka kerjakanlah suatu urusandengan sungguh-sungguh dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap (QS. An-Nasr: 6-8) Kebaikan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu, sedangkan keburukan dunia danakhirat adalah dengan kebodohan. (Hadist) Manusia tidak dituntut kesempurnaanya dalam kehidupan ini tetapi dituntut agarkehidupannya hari ini lebih baik dari pada kemarin. (Ulama) Saya tidak pernah takut hari esok, karena saya sudah melihat hari kemarin dan sayamencintai hari ini. (William Allen White) Sesungguhnya Allah tidak melihat atau menilai parasmu dan hartamu, tetapi Allahmelihat hati dan karyamu. (H.R. Muslim) Janganlah kamu bersedih hati kecuali karena sesuatu yang akan mencelakakanmu esok diakhirat, dan janganlah kamu bersenang hati kecuali karena sesuatu yang akanmenyenangkannya dialam keabadian nanti. (Abdullah bin Khubaiq) Menjadi guru memulainya mengajar dirinya sendiri sebelum mengajar orang lain, danmengajar dengan keteladanan sebelum mengajar dengan kata-kata. (Kahlil Gibran) Coba menyanyi seakan anda tidak memerlukan uang. Coba mencinta seakan Anda takakan disakiti. Coba menari seakan tak ada yang melihat. Jika anda ingin sukses,semuanya harus berasal dari hati. (Susana Clark) Kebahagiaan adalah jika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apayang Anda lakukan berada dalam keharmonisan. (Mahatma Gandhi)iv


PERSEMBAHANAlhamdulillah segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telahmenciptakan alam semesta beserta isinya yang mempesona. Dengan penuh rasa syukur ataskenikmatan yang telah diberikan-Nya, kupersembahkan karya skripsi ini sebagai: Wujud bakti dan sayangku kepada Ayah dan Ibunda tercinta (Tamrin dan Maroh)Yang selalu mendo’akan dengan tulus, memberi kasih sayang yang tiada henti,memberikan keteladanan hidup dan memberikan segalanya yang tak mungkin mamputerbalas olehku. Terima kasih yang teramat dalam terlantun syahdu dari hati kecilku yangpaling dalam. Wujud rasa sayangku kepada seseorang yang sangat kucintai (Ria Budi Ashari S.Pd)Yang selalu memberikan do’a dan kasih sayang, serta memberikan dukungan baik morilmaupun spirituil , semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat kita. Wujud sayangku kepada seluruh anggota keluarga besarku.Yang selalu memberikan do’a dan kasih sayang, serta memberikan dukungan baik morilmaupun spirituil. Wujud sayangku kepada sahabat-sahabatku.Bait demi bait catatan kebersamaan kita adalah cerita indah yang tak akan mungkinterlupakan. Terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan kebersamaan yang telahkalian berikan selama ini. Wujud sayangku kepada teman-teman : kelas G angkatan 2006, BEM I 2008-2009,UKM Raga Jari, PPL 2010(SMK Teuku Umar Semarang) dan KKN 2009(LebosariKangkung kendal). Terima kasih atas semuanya, kalian telah melukiskan warna dalamhidupku yang menjadikan semuanya menjadi lebih indah.v


ABSTRAKPenelitian tindakan kelas ini berjudul “Penerapan Model PembelajaranMind Mapping (Peta pikiran) dengan Metode Partisipatori untuk MeningkatkanHasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Barisan dan Deret Aritmatika PadaSiswa Kelas XI AP2 Semester I SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran2010/2011”Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaranmenggunakan model pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan metodePartisipatori dapat meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasanbarisan dan deret aritmatika pada siswa kelas XI AP2 semester I SMK TeukuUmar Semarang tahun ajaran 2010/2011, dan bagaimana keaktifan sertakerjasama siswa kelas XI AP2 semester I SMK Teuku Umar Semarang tahunajaran 2010/2011 selama proses belajar menggunakan model pembelajaran MindMapping (Peta pikiran) dengan metode Partisipatori.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaranmenggunakan model pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan metodePartisipatori dapat meningkatan hasil belajar matematika sub pokok bahasanbarisan dan deret aritmatika serta keaktifan dan kerjasama siswa kelas XI AP2semester I SMK Teuku Umar tahun ajaran 2009/2010.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AP2 semester I SMKTeuku Umar Semarang tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa terdiridari delapan siswa putra dan 26 siswa putri.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan modelpembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan metode Partisipatori dapatmeningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan dan deretaritmatika pada siswa kelas XI AP2 semester I SMK Teuku Umar Semarangtahun ajaran 2010/2011 yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajarsiswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I prosentase ketuntasan belajarmencapai 64,706% dengan nilai rata-rata kelas 71,91, sedangkan pada siklus IIprosentase ketuntasan belajarnya mencapai 88,235% dengan nilai rata-rata kelas79,09. Keaktivan siswa pada siklus I adalah 72,79%, sedangkan pada siklus IIadalah 80,88%. Kerjasama siswa pada siklus I adalah 70,59%, sedangkan padasiklus II adalah 83,09%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan metode Partisipatori dapatmeningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan dan deretaritmatika pada siswa kelas XI AP2 semester I SMK Teuku Umar Semarangtahun ajaran 2010/2011.Saran dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan modelpembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan metode Partisipatori dapatdigunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan keaktivan dan hasil belajarsiswa khususnya pada materi barisan dan deret aritmatika.vi


KATA PENGANTARPuji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “PenerapanModel Pembelajaran Mind Mapping (Peta pikiran) dengan Metode Partisipatoriuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Barisan danDeret Aritmatika Pada Siswa Kelas XI AP2 Semester I SMK Teuku UmarSemarang Tahun Ajaran 2010/2011.Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dariberbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan hatipenulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:1. Muhdi, S.H, M.Hum, selaku rektor IKIP PGRI Semarang.2. Ary Susatyo Nugroho, S.Si, M.Si, selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRISemarang.3. Drs. Rasiman M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPAIKIP PGRI Semarang.4. Drs. Sutrisno, S.E, M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan ide-ide,arahan dan bimbingan kepada penulis.5. Dra. Intan Indiati, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan ideide,arahan dan bimbingan kepada penulis.6. Dra. Sulasih selaku kepala sekolah SMK Teuku Umar Semarang yang telahmemberikan ijin penelitian.vii


DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL ........................................................................................ iLEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iiLEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iiiMOTTO ........................................................................................................... ivPERSEMBAHAN ............................................................................................ vABSTRAK ....................................................................................................... viKATA PENGANTAR ..................................................................................... viiDAFTAR ISI .................................................................................................... ixDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiDAFTAR TABEL ............................................................................................ xiiiBAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ..1A. Alasan Pemilihan Judul .................................................................. 1B. Penegasan Istilah ............................................................................. 7C. Rumusan Masalah ........................................................................... 9D. Cara Pemecahan Masalah ............................................................... 10E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 11F. Sistematika Skripsi .......................................................................... 13BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 15A. Belajar ............................................................................................. 15B. Hasil Balajar .................................................................................... 22C. Hakikat Matematika ........................................................................ 25D. Model Mind Mapping (Peta pikiran) .............................................. 27E. Metode Partisipatori......................................................................... 32F. Uraian Materi Barisan dan Deret Aritmatika .................................. 34G. Kerangka Berfikir ............................................................................ 42H. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 43BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 44A. Subyek Penelitian ............................................................................ 44B. Tempat Penelitian ............................................................................ 44ix


C. Faktor Penelitian .............................................................................. 44D. Rancangan Penelitian ...................................................................... 45E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 49F. Uji Instrumen .................................................................................. 50G. Metode Analisis Data ...................................................................... 55H. Indikator Keberhasilan .................................................................... 59BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 60A. Persiapan Penelitian ........................................................................ 60B. Hasil Uji Instrumen ......................................................................... 61C. Hasil Penelitian ................................................................................ 73D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 86BAB V PENUTUP ........................................................................................... 92A. Simpulan ......................................................................................... 92B. Saran ............................................................................................... 93DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANx


DAFTAR LAMPIRANLampiran 1Lampiran 2Lampiran 3Lampiran 4Lampiran 5Lampiran 6Lampiran 7Lampiran 8Lampiran 9: Daftar nama siswa kelas uji coba: Daftar nama siswa kelas XI AP2: Daftar kelompok diskusi kelas XI AP2: Soal uji coba instrumen siklus I: Jawaban soal uji coba instrumen siklus I: Soal uji coba instrumen siklus II: Jawaban soal uji coba instrumen siklus II: Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (pertemuan pertama): Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (pertemuan kedua)Lampiran 10 : Lembar diskusi siswa siklus ILampiran 11 : Jawaban lembar diskusi siswa siklus ILampiran 12 : Kisi-kisi soal uji kompetensi siklus ILampiran 13 : Soal uji kompetensi siklus ILampiran 14 : Jawaban soal uji kompetensi siklus ILampiran 15 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II (pertemuan pertama)Lampiran 16 : Rencana pelaksanaan pembelajara siklus II (pertemuan kedua)Lampiran 17 : Lembar diskusi siswa siklus IILampiran 18 : Jawaban lembar diskusi siswa siklus IILampiran 19 : Kisi-kisi soal uji kompetensi siklus IILampiran 20 : Soal uji kompetensi siklus IILampiran 21 : Jawaban soal uji kompetensi siklus IILampiran 22 : Lembar observasi kinerja guruLampiran 23 : Analisis hasil observasi kinerja guru siklus ILampiran 24 : Analisis hasil observasi kinerja guru siklus IILampiran 25 : Lembar observasi keaktifan siswaLampiran 26 : Analisis hasil observasi keaktifan siswa siklus ILampiran 27 : Analisis hasil observasi keaktifan siswa siklus IILampiran 28 : Lembar observasi kerjasama siswaLampiran 29 : Analisis hasil observasi kerjasama siswa siklus Ixi


DAFTAR TABELTabel 1 : Penilaian lembar observasi kinerja guruTabel 2 : Penilaian lembar observasi keaktifan siswaTabel 3 : Penilaian lembar observasi kerjasama siswaTabel 4 : Hasil uji kompetensiTabel 5 : Hasil pelaksanaan siklus I dan siklus IIxiii


BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPendidikan sangat penting dalam kegiatan komunikasi antaramanusia, sehingga manusia itu dapat tumbuh dan berkembang sebagai pribadiyang mandiri. Manusia tumbuh dan berkembang melalui belajar, Oleh karenaitu sebagai pengajar yang profesional kalau berbicara tentang belajar tidakdapat melepaskan diri dari mengajar. Belajar dan mengajar merupaka satuproses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam rangka meningkatkanmutu pendidikan yang ada saat ini, banyak sekali cara yang dapat kitalakukan. Salah satu cara yang dapat kita lakukan ialah dengan memberikankesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran,untuk itu kita harus bisa memahami kondisi siswa dengan berusahamengetahui apa yang terjadi pada siswa, kesulitan-kesulitan apa saja yangdialami serta berupaya mencari solusi yang terbaik.Hampir semua cabang ilmu menggunakan ilmu matematika baiksains maupun ilmu sosial, sehingga matematika menjadi ilmu yang sangatpenting dan tidak dapat ditinggalkan. Lebih dari itu dalam kehidupan sehariharitidak ada orang yang terlepas dari hubungannya dengan matematika.Hampir setiap hari kita berjumpa dengan situasi yang memerlukanpenggunaan angka dan bilangan. Hal ini sesuai dengan julukan matematika,bahwa matematika sebagai ratunya ilmu.


Sebagian pendidik beranggapan bahwa tugas utamanya adalahmengajar, bukan mendidik dan membimbing. Dengan metode mengajar yangmasih tradisional, peran guru lebih untuk menyampaikan informasi. Prosespembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) belum berpusatkepada siswa (student centered). Proses pembelajaran di kelas hanyadiarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, dan otak anakdipaksa untuk mengingat dan menyimpan barbagai informasi tanpa dituntutuntuk memahami informasi yang diingatnya tersebut. Hal ini menyebabkankerja otak tidak maksimal, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dalammengikuti proses pembelajaran yang ada. pada akhirnya mereka mengalamikesusahan dalam memahami pelajaran matematika.Perkembangan proses belajar mengajar dipandang dari segipenggunaan berbagai macam model dan metode mengajar di sekolah masihsangat terbatas. Ini dimungkinkan karena guru kurang berpengalaman dalammengetahui bermacam – macam model dan metode mengajar. Tingkat latarbelakang pendidikan guru yang tidak sesuai dengan tuntutan zaman ini jugamerupakan salah satu faktor ketidakmampuan guru dalam menyajikan materidengan menggunakan model dan metode belajar tentu mengakibatkan siswabingung oleh alur belajar mengajar yang ada di kelas. Padahal diharapkandengan menerapkan model dan metode mengajar, guru dapat membantusiswa dalam hal bagaimana cara belajar yang baik, seperti cara memperolehinformasi, ide dan ketrampilan.


Setelah penulis melakukan studi pendahuluan di SMK TEUKUUMAR Semarang, Penulis bertemu dengan kepala sekolah Ibu Dra. Sulasih,dalam wawancara ini penulis mendapatkan informasi secara umum tentangkondisi siswa di SMK TEUKU UMAR. Diketahui masih banyak sekali siswayang masih kesulitan dalam memahami pelajaran, khususnya dalammemahami pelajaran matematika. Padahal dari guru yang mengajar pelajaranmatematika sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengajar. Keadaandan suasana kelas turut mempengaruhi, kelas dengan jumlah siswa yang tidakterlalu banyak, dirasakan lebih kondusif menerima materi, kurang aktifnyasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar juga berpengaruh.Selanjutnya kepala sekolah memberikan kesempatan untuk bertemu langsungdengan guru yang mengajar mata pelajaran matematika disekolah tersebut,dari situ diketahui bahwa siswa masih kurang aktif dan cenderung guru yanglebih aktif, sehingga masih banyak siswa yang kurang dapat mengetahuikonsep-konsep materi pelajaran matematika. Motivasi siswa yang masihrendah juga perlu mendapatkan perhatian, sehingga siswa tidak merasa malas.Saat ini Ibu Dra. Fatkhul Khoiriyah mengajar dikelas X, XI, dan XII. Dariketiga jenjang kelas tersebut, kelas X AP2 yang pada tahun ajaran baru naikdi kelas XI AP2 kurang dapat memahami konsep-konsep materi pelajaranmatematika, hal itu diketahui dari hasil semesteran tahun ini, untuk itu perluadanya perhatian dan tindak lanjut yang lebih serius. Salah satu materi yangsulit dipahami oleh siswa pada kelas XI adalah materi Sub Pokok BahasanBarisan dan deret Aritmatika,


Kalau saat ini kita semua menginginkan adanya perubahanpendidikan lebih baik, sudah saatnya permasalahan yang ada harus segeradiatasi, agar proses belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan.Salah satunya yaitu dengan adanya perubahan sikap guru dalammenyampikan materi pelajaran. Guru sudah selayaknya menggunakanberbagai inovasi baru dengan model pembelajaran dan metode yang inovatif,sehingga pembelajaran tidak lagi monoton dan membosankan.Dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika,penulis mencoba menggunakan model pembelajaran dan metode yang lebihmengutamakan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran sehinggaaktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran lebih dominan dari padakegiatan guru dalam mengajar. Peran guru hanya sebagai fasilitator dalamrangka mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.Salah satu model dan metode pembelajaran yang efektif, efisien danmenyenangkan adalah model Mind Mapping (peta pikiran). Sedangkan salahsatu metode yang dapat dikombinasikan adalah metode partisipatori. Dalampeta pikiran, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya,dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untukmemahami dan menyerap suatu informasi. Karena cara kerjanya miripdengan cara kerja koneksi didalam otak. Disamping itu peta pikiran jugamemudahkan kita untuk mengembangkan ide, karena kita bisa memulaidengan suatu ide utama kemudian menggunakan koneksi-koneksi diotak kitauntuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Sedangkan dalam


metode partisipatori siswa aktif, dinamis dan berlaku sebagai subjek. Namunbukan berarti guru harus pasif, tetapi guru harus lebih aktif dalammemfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dansebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi,pandai berperan sebagai mediator, dan kreatif. Konteks siswa menjaditumpuan utama.Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian denganjudul “Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran), denganMetode Partisipatori untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SubPokok Bahasan Barisan Dan Deret Aritmatika Pada Siswa Kelas XI AP2Semester I SMK TEUKU UMAR Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”.B. Penegasan IstilahPenegasan istilah dalam penelitian ini untuk menghindari kekeliruandalam menafsirkan, menelaah dan memahami judul, serta untuk menjadikansatuan pandangan dan pengertian sehubungan dengan penelitian ini. Adapunistilah – istilah yang perlu ditegaskan adalah :1. PenerapanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Penerapan adalahPemasangan perihal mempraktikan. Hal ini berarti bahwa penerapanmerupakan suatu kegiatan yang berupa mempraktikan suatu hal(Purwadarminta, 2005: 1258).2. Model Pembelajaran Mind Mapping


Model Pembelajaran Mind Mapping adalah model pembelajaranyang digunakan untuk dapat melihat hubungan antara satu ide dengan idelainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otakuntuk memahami dan menyerap suatu informasi. disamping itu petapikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karna kita bisamemulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksikoneksidi otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci (Suyatno, 2009: 93 ).3. Metode PartisipatoriMetode partisipatori adalah metode pembelajaran yang akanmenjadikan siswa aktif, dinamis dan berlaku sebagai subjek, namun bukanberarti guru harus pasif, tetapi guru harus aktif dalam memfasilitasibelajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guruberperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi, pandai berperansebagai mediator, dan kreatif. Konteks siswa menjadi tumpuan utama (Suyatno, 2009: 44 ).4. MeningkatkanMenaikkan taraf, derajat, dan sebagainya (Purwadarminta, 2005:1198).5. Hasil Balajar MatematikaHasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperolehpembelajar setelah melakukan aktifitas belajar (Anni C. T, 2004: 4).


Matematika adalah ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan ide ataukonsep abstrak yang tersusun dan penalarannya bersifat deduktif.(Herman Hudoyo, 1990: 4).Jadi hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasilyang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar khusunya dalam materivolume kubus dan balok yang dapat berupa pengetahuan, ketrampilan dansikap.6. Sub Pokok Bahasan Barisan dan Deret aritmatikaBarisan dan Deret aritmatika adalah sub pokok bahasan dalampokok bahasan Konsep Barisan dan Deret dan merupakan salah satumateri pokok siswa SMK kelas XI semester I tahun ajaran 2010/2011.C. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dikemukakan rumusanmasalah sebagai berikut:1. Apakah setelah menggunakan model pembelajaran Mind Mapping (petapikiran) dengan metode partisipatori terdapat peningkatkan hasil belajarmatematika siswa berupa kemampuan kognitif siswa dalam memecahkanmasalah pada sub pokok bahasan Barisan dan Deret Aritmatika pada siswakelas XI AP2 SMK TEUKU UMAR Semarang tahun ajaran 2010 / 2011 ?2. Apakah terdapat peningkatan keaktifan dan kerjasama siswa kelas XI AP2SMK TEUKU UMAR Semarang tahun ajaran 2010/2011 setelahmendapatkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Mind


Mapping (peta pikiran) dengan metode partisipatoripada sub pokokbahasan Barisan dan Deret Aritmatika ?D. Pemecahan MasalahAgar hasil belajar siswa dapat meningkat, maka pemecahan masalahdalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas dengan menerapkanpembelajaran matematika melaluimodel Mind Mapping (peta pikiran)dengan metode Partisipatori pada sub pokok bahasan Barisan dan DeretAritmatika siswa kelas XI AP2 SMK TEUKU UMAR Semarang tahun ajaran2010/2011. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklusII. Untuk melaksanakan pembalajaran di atas dibuat perangkat pembelajaranyang dibutuhkan, yaitu rencana pembelajaran dengan menggunakan modelpembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) dengan metode partisipatori.Lembar observasi yaitu untuk mengetahui keaktifan dan kerjasama siswadalam proses pelaksanaan proses pembelajaran, tes hasil belajar yaitu untukmengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa.E. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran Mind Mapping(Peta pikran) dengan metode Partisipatori dapat meningkatkan hasilbelajar matematika siswa berupa kemampuan kognitif siswa dalammemecahkan masalah pada sub pokok bahasan Barisan dan Deret


Aritmatika siswa kelas XI AP2 SMK TEUKU UMAR Semarang tahunajaran 2010/2011.b. Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran Mind Mapping(peta pikiran) dengan metode partisipatori dapat meningkatkankeaktifan dan kerjasama siswa kelas XI AP2 SMK TEUKU UMARSemarang tahun ajaran 2010/2011.2. Manfaat PenelitianBerdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, manfaatnyaadalah sebagai berikut :a. Bagi Peneliti1). Memberi tambahan wawasan dan ilmu terhadap peneliti sehinggalebih mantap dalam menjalankan tugas sebagai seorang pengajar.2). Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam melakukanpenelitian dan juga mendapatkan tambahan pengalaman baru dalamproses pembelajaran.b. Bagi Guru1). Memberikan masukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatanbelajar mengajar.2). Membantu guru dalam memilih model pembelajaran dan metodeyang sesuai sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi siswadalam belajar matematika.c. Bagi Siswa


1). Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang benar-benar dapatmemacu siswa lebih aktif dalam pembelajaran.2). Dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping (petapikiran) dengan metode Partisipatori dalam proses pembelajaranakan menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan sehinggasiswa akan lebih aktif. dengan demikian pembelajaranpun dapatlebih optimal dan siswa akan lebih mudah dan cepat dalammemahami materi.3). Menciptaan suasana lingkungan belajar yang akrab, menarik, danmenyenangkan serta sesuai bagi siswa.d. Bagi Sekolah1). Proses belajar mengajar akan lebih efisien, efektif, danmenyenangkan.2). Proses belajar mengajar disekolah lebih bervariasi.3). Dengan adanya penelitian ini maka pihak sekolah lebih mudahmendorong para guru untuk meningkatkan dan menggunakanmodel dan metode pembelajaran yang sesuai. sehingga hasil belajarsiswa menjadi lebih baik.F. Sistematika Penulisan SkripsiUntuk mempermudah memahami isi laporan penelitian ini, makasecara keseluruhan sistematika penulisan laporan penelitian ini penulismenyusun menjadi tiga bagian sebagai berikut:


1. Bagian AwalPada bagian ini meliputi halaman judul, halaman persetujuan,motto dan persembahan, kata pengantar, abstraksi, daftar isi, daftar tabel,daftar lampiran.2. Bagian IsiPada bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu:BAB IPendahuluan: berisi latar belakang pemilihan judul, penegasanistilah, perumusan masalah, pemecahan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.BAB IILandasan Teori: berisi tinjauan belajar, hasil belajar, hakikatmatematika, model Mind Mapping, metode partisipatori, uraianmateri barisan dan deret aritmatika, kerangka berfikir, danhipotesis tindakan.BAB IIIMetode Penelitian: berisi tentang subyek penelitian, tempatpenelitian, faktor penelitian, rancangan penelitian, metodepengumpulan data, uji instrument, metode analisis data, danindikator keberhasilan.BAB IVHasi Penelitian dan Pembahasan: berisi tentang persiapanpenelitian, uji coba instrument, pelaksanaan penelitian, hasilpengamatan, dan pembahasan.BAB VPenutup: berisi kesimpulan dan saran.3. Bagian AkhirPada bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampir


BAB IILANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKANA. Belajar1. Pengertian BelajarDalam mengartikan istilah belajar Para ahli pendidikan memilikipandangan yang berbeda – beda. Menurut Kamus Besar BahasaIndonesia, belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yangdisebabkan oleh pengalaman (Purwadarminta, 2005:1122) Sedangkanmenurut Herman Hodoyo (1990: 1) belajar adalah suatu perubahantingkah laku yang dapat diamati dan berlaku dalam waktu yang relatiflama. Perubahan tingkah laku seseorang tersebut diiringi dengan kegiatandan usaha orang itu dari yang tidak tahu menjadi tahu. Kegiatan danusaha orang itu dinamakan proses belajar. Gagne dan Berliner (Anni C.T, 2004: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatuorganisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatuproses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dariinteraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseoranguntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi denganlingungannya (Slameto, 2003: 2)


Akan dikemukakan beberapa dari sekian banyak ahli yangmendefinisikan belajar sebagai perubahan. Menurut Aaron Quinn sartaindkk belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku sebagaihasil pengamatan. Menurut mereka, yang termasuk dalam perubahan iniantara lain ialah cara merespon suatu sinyal cara menguasai suatuketrampilan, dan mengembangkan sikap terhadap suatu obyek.Menurut James O. Whittaker belajar dapat didefinisikan sebagaiproses yang menimbulkan atau merubah perilak melalui latihan ataupengalaman. Lebih jauh Whittaker mengatakan bahwa perubahan fisik(pertumbuhan) dan perubahan karena kematangan (maturitas) tidaktermasuk belajar. Juga perubahan perilaku karena kelelahan, sakit, danakibat obat, tidak termasuk belajar.Menurut Marle J. Moskowitz dan Arthur R. OrgelPada belajaradalah perubahan perilaku sebagai hasil langsung dari pengalaman danbukan akibat hubungan-hubungan dalam sistem syaraf yang dibawa sejaklahir. Menurut Morris dan Orgel perilaku yang dipelajari dapatdiramalkan bukan dari apa yang kita ketahui tentang sifat-sifat umumdari sistem syaraf seseorang melainkan dari apa yang kita ketahui tentangpengalaman-pengalaman yang khusus dan unik dari orang tersebut.Menuru Morris L. Bigge belajar adalah perubahan yang menetapdalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis.Selanjutnya Morris menyatakan bahwa perubahan itu terjadi padapemahaman (insight), perilaku persepsi, motivasi, atau campuran dari


semuanya secara sistematis sebagai akibat pengalaman dalam situasisituasitertentu.Menurut W.S. Winkel belajar adalah suatu aktifitas mental ataupsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yangmenghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,dan sikap-sikap (Max Darsono, 2001: 3-4).Dari pendapat beberapa ahli tentang pegertian belajar, dapatdipahami bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamanindividu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut ranahkognitif, afektif dan psikomotor.2. Ciri-Ciri BelajarYang dimaksud dengan ciri-ciri belajar adalah sifat atau keadaanyang khas yang dimiliki oleh pembuat belajar.Beberapa ciri-ciri belajar antara lain sebagai berikut:a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuandipakai sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolak ukurkeberhasilan belajar.b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan padaorang lain. Jadi belajar bersifat individual.c. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan.Berarti individu harus aktif bila dihadapkan pada lingkungan.


d. Belajar menyebabkan perubahan pada diri seseorang yang belajar.Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspekkognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yanglain. (Max Darsono, 2001: 30-31).3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi belajarMenurut Slameto (2003: 54-72) faktor-faktor yangmempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitufaktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diriindividu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktoryang ada di luar individu.a. Faktor-Faktor Intern (individual)1). Faktor Jasmaniaha). Faktor KesehatanSehat berarti dalam keadaan baik segenap badan besertabagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatanseseorang berpengaruh terhadap belajarnya.Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslahmengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengancara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentangbekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasidan ibadah.b). Cacat Tubuh


Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baikatau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaancacat tubuh juga akan mempengaruhi kegiatan belajar,siswa yang cacat belajarnnya juga terganggu. Jika hal initerjadi, hendaknnya ia belajar pada lembaga pendidikankhusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindariatau mengurangi pengaruh kecacatanya itu.2). Faktor Psikologisa). IntelegensiIntelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari bebarapajenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi danmenyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan dengancepat dan efektif, mengetahui menggunakan konsep-konsepyang abstrak secara efektif, mengetahui relasi danmempelajarinnya dengan cepat.b). PerhatianPerhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yangdipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju padasuatuobjek atau sekumpulan objek. Untuk dapat mencapaihasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyaiperhatian terhadap bahan yang dipelajarinnya, jika bahanpelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulahkebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.


c). MinatMinat adalah kecenderungan yang tetap untukmemperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minatbesar pengaruhnnya terhadap belajar, karena bila bahanpelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,siswa tidak akan belajar dengan baik.d). BakatBakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahanpelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,maka hasil belajarnnya lebih baik karena ia senang belajar.e). MotifMotif erat sekali hubungnnya dengan tujuan yang akandicapai. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apayang dapat mendorong siswa agar dapat belajar denganbaik atau mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkanperhatian merencanakan dan melaksanakan kegiatan yangberhubungan menunjang belajar.f). KematanganKematangan adalah suatu tingkat atau fase dalampertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnnya sudahsiap untuk melakukan kecakapan baru. Belajar akan lebihbarhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru


untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangandan belajarnnya.g). KesiapanKesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon ataubereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam prosesbelajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah adakesiapan, maka hasil belajarnnya akan lebih baik.3). Faktor KelelahanKelelahan dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapatbelajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadikelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisibebas dari kelelahan.b. Faktor-Faktor Ekstern1) Faktor Keadaan KeluargaSiswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluargaberupa cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluargasuasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.2) Faktor SekolahFaktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakupmetode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasisiswa degan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktusekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dantugas rumah.


3) Faktor Masyarakat (lingkungan)Faktor Masyarakat merupakan faktor yang juga berpengaruhterhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karenakeberadaannya siswa dalam masyarakat yang mencakup:kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,bentuk kehidupan masyarakat.B. Hasil BelajarHasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperolehpembelajar setelah melakukan proses atau aktifitas belajar. Perolehan aspekaspekperubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari olehpembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai olehpembelajar setelah melakukan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuanpembelajaran. (Anni C. T, 2004: 4).Benyamin S. Bloom dalam Anni C. T. (2004: 6-10) mengusulkan tigataksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranahafektif, dan ranah psikomotorik. Namun bloom hanya merinci kategori jenisperilaku pada ranah kognitif, sedangkan ranah afektif dan ranah psikomotorikdirinci oleh pengikutnya1. Ranah KognitifRanah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan,dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori sebagaiberikut:a. Pengetahuan (knowledge)


Pengetahuan ini didefinisikan sebagai perilaku mengingat ataumengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajarisebelumnya.b. Pemahaman (comprehention)Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh maknadari materi pembelajaran.c. Penerapan (application)Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materipembelajaran yang telah dipelajari kedalam situasi baru dan konkrit.d. Analisis (analysis)Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material kedalambagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya.e. Sintesis (synthesis)Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagiandalam rangka membentuk struktur yang baru.f. Penilaian (evaluation)Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentangnilai materi pembelajaran untuk tujuan tertentu.2. Ranah afektifTaksonomi tujuan pembelajaran afektif, dikembangkan oleh Kathwohldan kawan-kawan. Tujuan pembelajaran ini berhubungan denganperasaan, sikap, minat, dan nilai.


Kategori tujuan pembelajaan afektif adalah sebagai berikut:a. Penerimaan (receiving)Penerimaan mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkanrangsangan atau fenomena tertentu.b. Penanggapan (responding)Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif pada diri siswa.c. Penilaian (valuting)Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat padaobyek, fenomena, atau perilaku pada diri siswa.d. Pengorganisasian (organization)Hasil belajar ini dapat berkaitan dengan konseptualisasi nilai(mengenali tanggung jawab setiap individu untuk memperbaikihubungan antar manusia.e. Pembentukan pola hidup (organization by a value complex)Pada tingkat ranah afektif ini, individu siswa memiliki sistem nilaiyang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lamasehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gayahidupnya.3. Ranah psikomotorikTujuan dari pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanyakemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi


obyek dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranahpsikomotorik adalah sebagai berikut:a. Persepsi (perception)Persepsi ini berkaitan dengan organ penginderaan untuk memperolehpetunjuk yang memandu kegiatan motorik.b. Kesiapan (set)Kategori ini mencakup kesiapan mental untuk bertindak, kesiapanjasmani untuk bertindak, dan keinginan untuk bertindak.c. Gerakan terbimbing (guided response)Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal didalambelajar ketrampilan kompleks.d. Gerakan terbiasa (mechanism)Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindak unjuk kerja dimanagerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan mahir.e. Gerakan kompleks (complex overt response)Hasil belajar pada tingkat ini mencakup kegiatan motorik yangsangat terkoordinasi.f. Penyesuaian (adaptation)Penyesuaian berkaitan dengan ketrampilan yang dikembangkansangat baik sehingga individu siswa dapat memodifikasi gerakansesuai dengan situasi baru.g. Kreatifitas (originality)


Kreatifitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untukdisesuaikan pada situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.C. Hakekat MatematikaMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Matematika adalah: ilmutentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan proseduroperasional dengan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenaibilangan (Purwadarminta1989:566). Terlepas belum adanya definisi yangdapat diterima oleh semua ahli matematika, berikut beberapa definisi yangdiberikan oleh beberapa ahli matematika. Menurut Anton M. Moeliono dalamAmin Suyitno (2004: 1) matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilanganbilangan,hubungan antara bilangan, dan prosedur operasionalyang digunakan dalam penyelesaian maslah mengenai bilangan. Fowlerdalam Amin suyitno (2004: 1) mengatakan bahwa “Mathematic is theabstract science of space and number” (Matematika adalah ilmu pengetahuanabstrak dari ruang dan angka”. Matematika dapat pula didefinisikan sebagai“the study of abstract structure and their interrelations” yakni studi tentangstruktur abstrak dan relasi-relasi antar unsur yang ada.Pola tingkah laku manusia yang tersusun menjadi suatu model sebagaiprinsip-prinsip belajar diaplikasikan ke dalam matematika. Prinsip belajar iniharuslah dipilih sehingga cocok untuk mempelajari matematika. Matematikayang berkenaan dengan ide-ide abstrak yang diberi simbul-simbul itutersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar


matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi. Mempelajarimatematika haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepadapengalaman belajar yang lalu (Herman Hudoyo, 1990: 4).Dari penjelasan beberapa definisi diatas, berarti matematikamempelajari tentang keluasan-keluasan, bilangan-bilangan, ruang dan bagianbagiannya,besaran dan hubungan-hubungannya, bersifat abstrak, deduktif,aksiomatris, serta terstruktur. (Amin Suyitno, 2004: 2)Menurut R. Soedjadi dan Masriah dalam Amin Suyitno (2004: 2)meskipun terdapat berbagai pendapat yang berlainan tentang matematika, dariberbagai pendapat yang berlainan itu terdapat ciri-ciri yang sama, yaitu:1. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak2. Matematika mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan.3. Matematika sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif.4. Matematika dijiwai dengan kebenaran konsistentsi.D. Model Mind Mapping (Peta Pikiran)Banyak guru menyebut bahwa mereka berhasil dalam pembelajaranpenguatan konsep melalui teknik peta pikiran. Mind mapping atau petapikiran adalah sebuah metode mempelajarai konsep yang ditemukan olehtony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpaninformasi. ( Suyatno, 2009: 93 )Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa otak manusia tidakmenyimpan informasi dalam kotak – kotak sel saraf yang terjejer rapi


melainkan dikumpulkan pada sel – sel saraf yang bercabang – cabang yangapa bila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang – cabang pohon. Darifakta tersebut diatas maka disimpulkan apabila kita juga menyimpaninformasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasitersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akansemakin mudah. ( Suyatno, 2009: 93 )Dalam peta pikiran, dapat melihat hubungan antara satu ide denganide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini memudahkan otak untukmemahami dan menyerap suatu informasi, peta pikiran juga memudahkankita untuk mengembangkan ide karena kita bisa mulai dengan suatu ideutama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi diotak kita untukmemecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci.Dari penjelasan diatas, cara kerja peta pikiran adalah menuliskan temautama sebagai titik sentral/tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tematurunan yang keluar dari titik tengan tersebut dan mencari hubungan antaratema turunan.itu berarti setiap kali kita memepelajari sesuatu hal maka focuskita diarahkan pada tema utamanya, poin-poin penting dari tema yang utamayang sedang kita pelajari, pengembangan dari setiap poin penting tersebutdan mencari hubungan antara setiap poin. Dengan cara ini maka kita bisamendapatkan gambaran hal-hal apa saja yang telah kita ketahui dan areamana saja yang masih belum dikuasai dengan baik.Kegiatan membuat peta pikiran dapat dimulai dengan pertanyaan,biarkan anak menggambar atau menuliskan apa yang menjadi


imajinasinya. Tidak ada jawaban atau pendapat anak yang salah, karenasemua pendapat adalah benar. Ini akan terlihat dari cabang yang akan merekabuat yang memperinci pendapat sebelumnyaPeta pikiran merupakan cara termudah untuk menempatkan informasike dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak, yang merupakancara mencatat yang kreatif dan efektif. Peta pikiran merupakan alat yangmembantu otak berpikir teratur. Semua peta pikiran mempunyai kesamaan.Sekmua menggunakan warna. Semuanya memiliki struktur alami yangmemancar dari pusat. Semua menggunakan garis lengkung, symbol, kata dangambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami,dan sesuai dengan cara kerja otak. Secara harfiah peta pikiran akan“memetakan” pikiran-pikiran.Manfaat peta pikiran memberikan banyak manfaat. Manfaat yangdiberikan peta pikiran adalah :1. Merencana2. Berkomunikasi3. Menjadi kreatif4. Menghemat waktu5. Menyelesaikan masalah6. Memusatkan perhatian7. Menyusun dan menjelaskan fikiran-fikiran8. Mengingat dengan lebih baik9. Belajar lebih cepat dan efisien


10. Melihat gambar keseluruhanBeberapa kelebihan menggunakan model pembelajaran Mind Mappingadalah:1. Cara ini cepat2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang adadikepala kita3. Proses menggambar diagram dapat memunculkan ide-ide yang lain4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.E. Metode PartisipatoriMetode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatansiswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar.Dengan berpartisi pasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guruhanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator.Menurut Suyatno (2009:44) berkaitan dengan penyikapan gurukepada siswa partisipatori beranggapan bahwa :1. Setiap siswa adalah unik, setiap siswa mempunyai kelebihan dankelemahan. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyamarataanakan membunuh keunikan tersebut. Keunikan harus diberi tempat dandicarikan peluang agar dapat lebih berkembang.2. Anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil.jalan pikiran anak tidakselalu sama dengan jalan piker orang dewasa. Orang dewasa harus dapatmenyelami cara merasa dan berfikir anak-anak.


3. Dunia anak adalah dunia bermain.4. Usia anak merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia.Dalam metode partisipatori, siswa aktif, dinamis dan berlaku sebagaisubjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga aktif dalammemfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dansebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi,pandai berperan sebagai mediator, dan ktreatif. Konteks siswa menjaditumpuan utama.Metode pembelajaran partisipatori mempunyai ciri-ciri pokok sebagaiberikut :1. belajar dari realitas atau pengalaman.2. tidak menggurui.3. dialogisKemudian, panduan prosesnya disusun dengan system daur belajardari pengalaman yang distrukturkan saat itu(structural experiences learningcycle). Proses tersebut sudah teruji sebagai suatu proses yang memenuhituntutan pendidikan partisipatori. berikut rincian proses berdasarkantahapannya.1. Rangkai-Ulang2. Ungkapan3. Kaji-Urai4. Kesimpulan5. Tindakan


Hal diatas sebagai metode pertama, kemudian metode berikutnyaadalah siswa sebagai subjek. Tahapannya sebagai berikut :1. Persepsi2. Identifikasi diri3. Aplikasi diri4. Penguatan diri5. Pengukuhan diri6. Refleksi diriMetode tersebut tentunya memperhatikan tujuan yang akan dicapai,bentuk pendidikannya, proses yang akan dilakukan, materi yang akandisajian, media atau sarana yang perlu disiapkan, dan peran fasilitator.F. Uraian Materi Tentang Barisan dan Deret Aritmatika1. Barisan AritmatikaBarisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang memilikiselisih dua suku yang berurutan selalu tetap. Bilangan tetap itu disebutbeda (selisih) yang dilambangkan bPerhatikan barisan aritmatika berikut:a. 2, 5, 8, 11, ...Nilai b = 3b. 5, 3, 1, -1, ...Nilai b = -2c. u 1 , u 2 , u 3 , u 4 , … u n. Nilai b = u 2 - u 1 = u 3 – u 2 = u 4 – u 3 = … = u n – u n-1bila: u 1 , u 2 , u 3 , u 4 , … u n dimana u n – u n-1 = b untuk setiap n bilangan asli,maka barisan tersebut adalah barisan aritmatika.


Sekarang mencoba mencari rumus u n barisan aritmatika.Apabila suku pertama u 1 dilambangkan dengan a, kita peroleh:U 1 = aU 2 = U 1 + b = a + bU 3 = U 2 + b = (a + b) + b = a + 2bU 4 = U 3 + b = (a + 2b)+ b = a + 3bU 5 = U 4 + b = (a + 3b)+ b = a + 4b...u n = a + (n -1)bjadi, suku ke-n barisan aritmatika ditentukan dengan rumus sebagaiberikut:u n = a + (n – 1)bketerangan:a = suku pertamab = beda (u n – u n-1 )Contoha. Tentukan suku pertama, beda, dan suku ke - 100 dari barisan 5, 8, 11,14, ...Jawaban:5, 8, 11, 14, ...A = 5; b = 11 -8 = 8 – 5 = 3; n = 100


U n = a + (n - 1) bU 100 = 5 + (100 - 1) (3)= 5 + (99) . 3= 5 + 297= 302Jadi, suku ke-100 adalah 302b. Tentukan suku pertama, beda, dan rumus suku ke – n dari barisan 15,19, 23, 27, ...Jawaban:15, 19, 23, 27, ...a = 15; b = 23 -19 = 19 – 15 = 4U n = a + (n - 1) bU n = 15 + (n - 1) (4)= 15 + 4n - 4= 4n + 11Jadi, rumus suku ke-n adalah 4n + 11c. Diketahui suku ke-4 barisan aritmatika adalah 21 dan suku ke-10adalah 33. Tentukan1). Beda dan suku pertama2). Suku ke-203). Suku yang nilainya 73Jawaban1). Beda dan suku pertama


U n = a + (n-1) b; U 4 = 21; U 10 = 33U 10 = a + 9b = 33U 4 = a + 3b = 21 –6b = 12 ⇒ b = 2a + 3b = 21 ⇒ a + 3(2) = 21a = 15Jadi, beda barisan aritmatika tersebut adalah 2 dan suku pertamaadalah 152). Suku ke-20U n = a + (n - 1) bU 20 = 15 + (20 - 1) (2)= 15 + 38 = 53Jadi, suku ke-20 adalah 533). Suku yang bernilai 73a = 15; b = 2; = U n = 73U n = a + (n-1)b73= 15 + (n-1)(2)73= 15 + 2n - 22n = 73 – 13n = 30Jadi, suku yang bernilai 73 adalah suku ke-30


2. Deret AritmatikaDeret aritmatika adalah penjumlahan dari suku-suku pada barisanaritmatika, jumlah n suku dari suatu deret aritmatika dilambangkandengan S n.Demikian diperoleh:S n = u 1 , u 2 , u 3 , u 4 + … + u nS n =ataun(2a2+ (n -1)b)nS n = (a + un) dengan U n suku terakhir2Sedangkan:U n = S n – S n-1Contoh :a. Diketahui deret aritmetika: 6 + 12 + 18 + 24 + …Tentukan:1). suku pertama dan beda2). besar suku ke 163). jumlah 16 suku pertamaJawaban:1). suku pertama a = 6;beda nya b = 12-6 = 6


2). U n = a + (n – 1)bU 16 = 6 + (16 -1)6 = 96Jadi besar suku ke 16 adalah 96n3). S n = (2a + (n -1)b)216S 16 = (2.6 + (16 -1)6)2= 8 (12+90) = 816Jadi jumlah 16 suku pertama adalah 816.b. Diketahui deret aritmatika: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + ... Tentukan1). Rumus suku ke-n2). Rumus Jumlah n suku pertama3). Jumlah 50 suku pertamaJawaban:1). 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + ...a = 1; b = 3 – 1 = 2U n = a + (n – 1)bU n = 1 + (n – 1) (2)= 1 + 2n – 2= 2n - 1Jadi, rumus suku ke-n = 2n - 1


n2). S n = (a + un)2n= (1+2n -1)2n= (2n) =22nJadi, rumus jumlah n suku pertama =2n3). S n =2nS 50 = (50) 2 = 2. 500Jadi, jumlah 50 suku pertama = 2.5003. Menyelesaikan soal yang melibatkan barisan dan deret aritmatikaa. Jika rumus suku ke-n suatu barisan adalah u n = (2n – 3), maka:Tentukan:1). Tiga suku yang pertama.2). Suku keberapakah yang besarnya 43.Jawaban:1). u n = (2n – 3) u 1 = (2.1 – 3) = -1u 2 = (2.2 – 3) = 1u 3 = (2.3 – 3) = 3


tiga suku pertamanya: -1, 1, 32). u n = 43 u n = (2.n -3)43 = 2.n – 343 + 3 = 2.n2n = 46n = 23Jadi 43 adalah suku ke-23b. Sebuah perusahaan kaligrafi “Mata Art” menghasilkan 2500 buahkaligrafi di tahun pertama produksinya. Karena kaligrafiyangdibuat kualitasnya baik dengan harga yang terjangkau sehinggapermintaan konsumen setiap tahunnya meningkat, maka perusahaankaligrafi tersebut meningkatkan jumlah produksinya denganmenambahkan produksi kaligrafi sebanyak 500 buah tiap tahun.`Tentukanlah:1). Jumlah kaligrafi yang diproduksi pada tahun ke sembilan.2). Jumlah kaligrafi yang sudah dihasilkan sampai dengan tahun kesembilan.Jawaban:Suku pertama a = 2500


Beda b = 500 dan n = 9U 7 = a + (n – 1)b= 2500 + (9 - 1)500= 2500 + 4000 = 6500n 9S 9 = (a + u7 ) = (2500+6500)2 29= (9000) = 40.5002Jadi kaligrafi yang diproduksi pada tahun ke 9 sebanyak 6500 buahdan perusahaan tersebut sampai dengan tahun ke-9 sudahmemproduksi sebanyak 40.500 buah kaligrafi.G. Kerangka BerfikirSetiap kegiatan belajar, seseorang pasti mempunyai tujuan yang ingindicapai atau ada hasilnya. Sama halnya jika belajar matematika pasti akanmendapatkan hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika ini dapatmeliputi aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.Untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan dalam memecahkanmasalah pada materi barisan dan deret aritmatika di SMK, perlu adanyastrategi baru untuk mengajarkan matematika, sehingga guru harus dapatmemilih model dan metode yang tepat. Pemilihan model dan metode dalammengajar tersebut dapat menambah ketertarikan, minat dan motivasi, dan


yang paling sangat penting sekali adalah mudah dimengerti siswa sertamenyenangkan dalam pembelajaran volume kubus dan balok.Penerapan teknik pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan hasilbelajar. Dengan menerapkan teknik yang tepat diharapkan dapatmeningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Untukmendapatkan hasil belajar yang maksimal, diperlukan adanya pembelajaranyang menerapkan model pembalajaran inovatif dengan metode yang tepatsehingga mampu mendorong siswa untuk aktif . sehingga pembelajaran tidaklagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa.Pendekatan inovatif yang diterapkan guru dapat meningkatkanpenguasan konsep matematika dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifansiswa. Dalam hal ini model pembelajaran yang sesuai adalah mind mapping(peta konsep). karena melalui peta konsep, siswa tidak hanya diajak menalarhal-hal yang abstrak saja, tetapi juga mempelajari hal yang kongkrit denganmelihat langsung objek yang akan dipelajari. Dengan metode partisi patorisiswa akan lebih aktif, karna dalam metode partisipatori ini lebih menekankanketerlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentukeberhasilan belajar. Disisni siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Guruhanya sebagai pemandu atau fasilitator. Dengan demikian, siswa akan lebihmudah dikondisikan untuk mampu belajar dengan baik sehingga akanmeningkatkan pula hasil belajar mereka.H. Hipotesis


Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pada penelitian ini adalah:1. Setelah diterapkan pembelajaran model pembelajaran Mind Mapping (petapikiran) dengan metode partisipatori pada sub pokok bahasan Barisandan Deret Aritmatika terjadi peningkatan kemampuan kognitif dalammemecahkan masalah siswa kelas XI AP2 semester I SMK TEUKUUMAR Semarang tahun ajaran 2010/2011.2. Setelah diterapkan model pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran)dengan metode partisipatori pada sub pokok bahasan Barisan dan DeretAritmatika terjadi peningkatan keaktifan dan kerjasama siswa kelas XIAP2 semester I SMK TEUKU UMAR Semarang tahun ajaran2010/2011.BAB IIIMETODE PENELITIANA. Subyek PenelitianSubyek penelitian ini adalah semua siswa kelas XI AP2 semester ISMK TEUKU UMAR Semarang tahun ajaran 2010/2011.B. Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMK TEUKU UMAR Jalan KarangrejoTengah IX / 99 A Semarang, Jawa tengah.C. Faktor PenelitianFaktor yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:1. Faktor siswaDengan melihat hasil belajar siswa berupa kemampuan kognitifdalam memecahkan masalah serta keaktifan dan kerjasama siswa dalamproses pembelajaran setelah mendapatkan pembelajaran dengan modelpembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) dengan metode partisipatoripada sub pokok bahasan volume kubus dan balok.2. Faktor guruDengan melihat kinerja guru dalam merencanakanpembelajaran dan bagaimana pelaksanaannya didalam kelas apakahsudah menerapakan Model Pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran)dengan metode partisipatori dalam pembelajaran matematika.D. Rancangan PenelitianPelaksanaan penelitian ini dirancang dalam dua sklus. Dalam masingmasingsiklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu:1. Tahap perencanaan.2. Pelaksanaan tindakan.3. Pengamatan.4. Refleksi


Siklus IPelaksanaantindakan IAltrnatifpemecahanpermasalahanTerselesaikanObservasi IAnalisis dataRefleksi ISiklus IIPelaksanaantindakan IIAlternative pemecahan(rencana tindakan II)BelumterselesaikanObservasi IIAnalisisdata IIRefleksi IITerselesaikan


Siklus I1. Perencanaana. Bersama pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) dengan metodepartisipatori pada materi yang akan diajarkan yaitu barisan dan deretaritmatika.guru merencanakan pembelajaran dengan modelb. Membuat alat evaluasi yang berupa tes, dan lembar observasi.c. Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikankeseimbangan antar kelompok. Masing-masing kelompok terdiri 4atau 5 orang.2. Pelaksanaana. Guru menyiapkan materi, sekaligus menyampaikankompetensikompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.b. Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang mempunyaialternatif jawaban yang akan ditanggapi oleh siswa.c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 0rang.d. Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawabanhasil didkusi dan membaca hasil diskusi.e. Guru mencatat hasil diskusi dipapan dan mengelompokkan sesuaidengan kebutuhannya.f. Dari data-data dipapan siswa diminta membuat kesimpulan dan gurumemberi bandingan sesuai konsep yang disediakan.g. Guru mengadakan tes secara individu pada siklus I.


3. Pengamatan (observasi)a. Pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran adalah1). Pengamatan tingkat pemahaman konsep, khususnya penguasaanmateri siswa.2). Keaktifan dalam pembelajaran.3). Kerjasama siswa dalam diskusi.b. Pengamatan kinerja guru1). Kemampuan guru dalam memberikan motivasi, menguasaimateri, serta memfasilitasi siswa selama pembelajaranberlangsung.2). Kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar aktif danmenyenangkan.4. RefleksiRefleksi merupakan analisis dari hasil pengamatan, hasil lembar kerjasiswa dan penilaian soal-soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa padasiklus I. Hasil analisis data pada refleksi siklus I akan dijadikan patokandalam merancanga siklus II.Siklus II1. Perencanaana. Bersama guru merencanakan pembelajaran dengan model MindMapping dengan metode Partisipatori pada materi yang akandiajarkan yaitu barian dan deret baritmatika.


. Membuat alat bantu mengajar, alat evaluasi yang berupa tes, danlembar observasi.c. Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikankeseimbangan antar kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari4 atau 5 orang.2. Pelaksanaana. Guru menyiapkan materi, sekaligus menyampaikankompetensikompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.b. Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang mempunyaialternatif jawaban yang akan ditanggapi oleh siswa.c. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 0rang.d. Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawabanhasil didkusi dan membaca hasil diskusi.e. Guru mencatat hasil diskusi dipapan dan mengelompokkan sesuaidengan kebutuhannya.f. Dari data-data dipapan siswa diminta membuat kesimpulan dan gurumemberi bandingan sesuai konsep yang disediakan.g. Guru mengadakan tes secara individu pada siklus II.3. Pengamatana. Pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran adalah1). Pengamatan tingkat pemahaman konsep, khususnya penguasaanmateri siswa.2). Keaktifan dalam pembelajaran.


3). Kerjasama siswa dalam diskusi.b. Pengamatan kinerja guru berdasarkan atas:1). Kemampuan guru dalam memberikan motivasi, menguasimateri, serta memfasilitasi siswa selama pembelajaranberlangsung.2). Kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang aktifdan menyenangkan.4. RefleksiJika pada siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar,keaktifan dan kerjasam siswa kelas XI AP2 semester I SMK TEUKUUMAR Semarang tahun ajaran 2010/2011 dibanding siklus I makapenelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil.E. Metode Pengumpulan Data1. Sumber DataDalam penelitian tindakan kelas ini sumber data berasal dari siswa, guru,dan peniliti.2. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu datakuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari:


a. Data kuantitatif: berupa hasil tes untuk melihat kemampuan kognitifsiswa dalam memecahkan masalah.b. Data kualitatif: berupa hasil observasi terhadap akitfitas dankerjasama siswa selama kegiatan belajar mengajar.3. Cara Pengambilan DataPada pengambilan data untuk penelieian ini dilakukan dengan dua cara,dengan metode metode observasi dan metode tes1). Metode ObservasiData tentang hasil observasi terhadap pelaksanaan penelitiandigunakan untuk mengetahui aktivitas dan keterampilan siswa dalammengikuti kegiatan belajar mengajar yang diperoleh dari hasilobservasi.2). Metode TesTes adalah seperangkat soal yang digunakan untuk mendapatkandata tentang kemampuan siswa. Tes yang digunakan adalah ulangandengan bentuk soal uraian yang diberikan pada akhir siklus. Tes inidigunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa denganmenggunakan model pembelajaran Problem Solving.F. Uji Instrumen TesInstrumen dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk uraian.Soal tes tersebut adalah tes yang diberikan setelah materi pokok bahasantersebut selesai. Prosedur yang akan ditempuh dalam penyusunan instrumentadalah:


1. PerencanaanPembuatan kisi-kisi soal.2. Penulisan butir soal3. Penyulingan, yaitu melengkapi instrument dengan petunjuk dan kuncijawaban.4. Uji coba alat ukurSebelum penelitian dilakukan, instrumen berupa tes akan diujicobakankesejumlah subyek diluar sampel penelitian. Tujuan diadakan uji cobasoal ini adalah untuk mendapatkan soal yang baik dan memenuhivaliditas, reliabilitas, taraf kesukaran soal dan daya pembeda soal yangmenjadi syarat itu baik atau tidak.Adapun penilaian syarat-syarat alat tes yang baik sebagai berikut:a. ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkatkevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah tesdikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendakdiukur (Suharsimi Arikunto, 2002:65).Untuk Mengetahui validitas instrumen, penelitimenggunakan rumus rumus yang dikemukakan pearson, yangdikenal dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar,yaitu:


xy=N ∑ XY − ( ∑ X )( ∑Y)222{( N ∑ X − ( ∑ X ) )( N ∑Y− ( ∑Y) )}2Keterangan :rxy= koofesien korelasi antara hubungan x dan yN= banyaknya siswaΣXY = jumlah perkalian X dan YΣXΣY= jumlah skor item= jumlah skor totalKriteria : Hargarxykemudian dikonsultasikan dengan r kritikproduct moment dengan ketentuan apabilarxy> rtabel, maka soaldikatakan valid dengan taraf signifikan 5%.(Suharsimi Arikunto, 2002 : 65)b. ReliabilitasReliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatuinstrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alatpengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumenyang baik adalah instrument yang hasil evaluasinya konsisten ataudapat berubah tetapi tidak mengalami perubahan yang signifikan(Suharsimi Arikunto, 2002:86).Untuk mencari reliabilitas pada soal uraian digunakan rumusalpha sebagai berikut.⎞⎛⎟⎜⎠⎝2⎛ n ∑σi11= ⎜ 1−2⎝ n −1 σir⎞⎟⎠


Keterangan :r11= reliabilitas yang dicarin= banyaknya butir soal2∑ σ i= jumlah varians skor tiap-tiap item2σi= varians total2Dengan rumus varians dapat dicari σi, yaitu:2σ=∑ X2(−N∑X )N2Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r11kemudian harga r11tersebut dikonsultasikan dengan harga r productmoment pada tabel. Jika r( hit)> r(tabel)maka item tes diujicobakanreliabel.Klasifikasi reliabilitas:0,80 -1,00 = kategori sangat tinggi0,60 – 0,80 = kategori tinggi0,40 – 0,60 = kategori cukup0,20 – 0,40 = kategori rendah0,00 – 0,20 = kategori sangat rendah


(Suharsimi Arikunto, 2002:75)c. Tingkat KesukaranSuatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalumudah dan tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan dalammenentukan indeks kesukaran adalah sebagai berikut :FP =Nx100%Keterangan :P = tingkat kesukaran soalF = jumlah siswa yang menjawab benarN = jumlah peserta tesTingkat kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut :1). jika jumlah siswa yang menjawab salah mencapai 27% soaltersebut termasuk mudah2). jika jumlah siswa yang menjawab salah antara 27% sampaidengan 72%, maka soal tersebut termasuk sedang.3). jika jumlah siswa menjawab salah mencapai 72% keatas, makasoal tersebut termasuk sukar. (Zainal Arifin, 1991:135)d. Daya Pembeda Butir SoalDaya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untukmembedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggidengan siswa yang kemampuannya rendah. (Suharsimi Arikunto.2002 : 211)


Langkah-langkah menghitung daya pembeda soal adalahsebagai berikut :1). menurut hasil uji coba dari skor tertinggi sampai skor palingrendah2). menentukan kelompok atas dengan kelompok bawah3). menghitung daya pembeda soalrumus yang digunakan adalah sebagai berikut ;t =MH∑ xn21i− M+ ∑ x( n −1)iL22keterangan :t= daya pembeda soalMH = rata-rata dari kelompok atasML = rata-rata dari kelompok bawah2∑ x 1= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas2∑ x 2= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawahni= 27% dari n (jumlah peserta)Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan ttabeldengan taraf= . Jika thitungsignifikan 500 dan dk (n1 −1)(n2−1)pembeda signifikan. (Zainal Arifin. 1991:141).> t tabel, dayaG. Metode Analisis Data


Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diperoleh :1. Data keaktifan dan kerjasama siswaUntuk mengetahi seberapa besar keaktifan dan kerjasama siswa dalammengikuti proses belajar mengajar, analisis data dilakukan padainstrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik deskriptifmelalui prosentase. Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswadalam mengikuti proses belajar sebagai berikut:nProsentase (%) = × 100 %NKeterangan:n= skor yang diperoleh tiap siswa yang ditelitiN= jumlah seluruh skorKriteria penafsiran variabel penelitian ini ditentukan:>75% : keaktifan dan kerjasama siswa tinggi60%-75% : keaktifan dan kerjasama siswa sedang


Untuk rata-rata klasikal digunakan rumus rata-rata nilai.Σxx =NKeterangan:x = rata-rata nilaiΣ x = jumlah seluruh nilaiN = jumlah siswab. Menghitung ketuntasan belajar1). Menghitung ketuntasan belajar individuData yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukanketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptifprosentase dengan perhitungan:Ketuntasan belajar individu =jumlah nilai yang diperoleh tiap siswa× 100%jumlah nilai maksimumKriteria:Apabila tingkat ketercapaian


Apabila tingkat ketercapaian ≥ 65%maka siswa tuntas belajar.2). Menghitung ketuntasan belajar klasikalUntuk menghitung keetuntasan belajar klasikal menggunakananalisis deskriptif prosentase dengan perhitungan:Ketuntasan belajar klasikal =Jumlah siswayang tuntas belajar× 100%Jumlah seluruh siswaKeberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yangmampu menyelesaikan atau mencapai 65 dengan ketuntasanklasikal sekurang-kurangnya 75% dari jumlah peserta didikyang ada dikelas tersebut.3. Kinerja guruSelain terhadap siswa pengamatan juga diilakukan terhadap kinerja guru.Data tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru dianalisis denganmenggunakan teknik deskripsi melalui prosentase. Adapun rumus yangdigunakan adalah :nProsentase (%) = × 100%NKeterangan:n : skor yang diperoleh siswa yangb ditelitiN : jumlah skor maksimum


Misalkan kriteria penilaian lembar observasi aktifitas guru dalam (%)adalah x, maka:x


1. Kinerja guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaranmencapai prosentase minimal 70% dengan kategori baik.2. Keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran mencapaiprosesntase minimal 76% dengan kategori tinggi.3. Kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah mencapaiketuntasan belajar individu dengan nilai minimal 65, sedangkanketuntasan klasikal mencapai minimal 75% dari seluruh jumlah siswadikelas tersebut.


BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Persiapan PenelitianSebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu peneliti melakukanpersiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, yaitu:1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melaluiwawancara dengan guru bidang studi matematika yang dilaksanakan padabulan Juni 2010.2. Peneliti meminta persetujuan kepada kepala SMK Teuku Umar Semaranguntuk mengadakan penelitian.3. Menentukan kelas XI AP2 yang dipilih sebagai subyek penelitian.4. Mencatat daftar nama siswa kelas XI AP2 semester I SMK Teuku UmarSemarang tahun ajaran 2010/ 2011 (lampiran 2).5. Menentukan materi pelajaran yaitu barisan dan deret aritmatika sertamenyusun perangkat tes yang diperlukan dalam pembelajaran materitersebut.6. Mengkomunikasikan model pembelajaran yang digunakan yaitu modelpembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatori.7. Melakukan pengujian instrumen penelitian untuk menghasilkan soal tesyang baik.


B. Hasil Uji InstrumenPelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan di kelas XI AP1 SMKTeuku Umar Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 34 siswa darijumlah seluruh siswal 35 yaitu 1 siswa tidak masuk karena sakit. Daftar namasiswa uji coba dapat dilihat pada lampiran 1. Adapun nilai uji cobadilampirkan pada lampiran 31 dan 34. Data hasil uji coba dianalisis untukmengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal tersebut(lampiran 32 dan lampiran 35).1. Hasil Uji Instrumen Siklus Ia. Analisis ValiditasAnalisis validitas dilakukan untuk mengetahui apakah soalyang disusun termasuk kategori soal yang valid atau termasuk soalyang tidak valid. Penghitungan untuk uji validitas adalah sebagaiberikut:r xy=N ∑ XY − ( ∑ X)( ∑ Y)222{( N ∑ X − ( ∑ X))( N ∑ Y − ( ∑ Y))}2Contoh penghitungan untuk butir soal nomor 1:N = 34 ∑ Y = 510∑ X = 1132∑ Y = 82082∑ X = 419 ( Y) 2∑ = 313600( ∑ X) 2= 12769 ∑ XY = 260100


xy===( 34)( 1711) − ( 113)( 510)2{( 34) (419) − ( 113)}( 34) (8208) − ( 510)2{ }{ 14246−12769}{ 279072−26100}544( 1477)( 18972)544=28021644= 0,10358174−57630Koefisien validitas untuk item nomor 1 adalah 0,103. Dari tabelproduct moment untuk N = 34 diperoleh rtabel= 0,339 sehingga hargar hitung


⎞⎛⎟⎜⎠⎝2⎛ n ∑σi11= ⎜ 1−2⎝ n −1 σtr1). Varians skor tiap item⎞⎟⎠2σ i=∑ X2−( ∑ X)NN2Dari lampiran diperoleh:N = 34 ( ∑ X ) 21 = 127692X 1∑ = 419 ( ) 2∑ = 8100X 22X 2X 3∑ = 286 ( ) 2∑ = 104042X 3∑ = 374 ( ) 2∑ = 10609X 42X 4X 5∑ = 415 ( ) 2∑ = 104042∑ X 5 = 356Contoh perhitungannya:419σ =12769−34 419 − 375,559 44,744==3434 3421=286 −σ =34810034286 − 238,235 49,198==34 3422=10404374 −34 374 − 306 70,074σ == =34 34 3423=415 −2σ =341060934415 − 312,029 106,08==34 342,0614=1,3161,4473,120


356 −σ =341040434356 − 306 51,51= =34 3425=Nilai varians gabungan:1,5152 2 2 2 2∑σ i= σ1+ σ2+ σ3+ σ4+σ25= 1,316+1,447+2,061+3,120+1,515= 9,4602). Varians total2σ t∑ Y=28208 −=====−N( ∑ Y)N( 510)34342601008208 -34348208 - 765034574,9063416,90622Maka reliabilitas soal tersebut adalah:r112= ⎛ n⎞⎟ ⎜1⎟21⎠⎛ ⎞ ∑ σi⎜ −⎝ n − ⎜ ⎟⎝ σt ⎠⎛= ⎜⎝55 -1⎛ 5 ⎞= ⎜ ⎟⎝ 4 ⎠=( 1 − 0,571)( 1,25)( 0,429)= 0,641⎟ ⎜1⎠⎛ ⎞ −⎝9,66016,909⎞⎟⎠


Dari perhitungan diperoleh harga rhitung = 0,641. Karena rhitungterletak dalam interval 0,60 – 0,80 maka berdasarkan kriteriapenafsiran reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebutreliabel dengan kategori tinggi.c. Analisis tingkat kesukaranAnalisis tingkat kesukaran dilakukan dengan tujuan untukmengetahui keseimbangan soal yang disusun. Rumus yang digunakanadalah sebagai berikut:FP = × 100%NContoh perhitungan untuk butir soal nomor 1:FP 1= × 100%N9= × 100%34= 26,470%Untuk butir nomor 1 diperoleh P = 26,470%, sehingga butirnomor 1 masuk dalam kriteria mudah. Setelah dilakukan perhitungandapat dikategorikan bahwa butir soal nomor 2 - 5 masuk dalam kriteriasedang.d. Analisis daya pembedaAnalisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahuikemampuan soal dalam membedakan siswa yang memilikikemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


t =MH − ML∑ Xn21+ ∑ X( n −1)ii22Contoh perhitungan untuk butir soal nomor 1:MH = 4,100ML = 3,6002∑ X 1 = 8,9002∑ X 2 = 5,160ni = 10t ===4,100 − 3,6008,900 + 5,16010 100,514,06900,50,1562= 1,265( −1)Dengan taraf signifikan 5% dan dk = (n1 −1)+ (n2−1)= (17-1)+(17-1) = 32, diperoleh ttabel= 1,70. Hasil perhitungan t hitung< t tabelyaitu 1,265


Hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan dayapembeda yang diperoleh digunakan untuk menyeleksi item tes uji coba.Hasil seleksi merupakan item tes yang baik. Setelah diadakan pemilihanitem maka soal nomor 2-5 dapat digunakan dalam pengujian penelitiansiklus I yang memuat butir soal 2, 3, 4 dan 5.2. Hasil Uji Instrumen Siklus IIa. Analisis ValiditasAnalisis validitas dilakukan untuk mengetahui apakah soalyang disusun termasuk kategori soal yang valid atau termasuk soalyang tidak valid. Penghitungan untuk uji validitas adalah sebagaiberikut:r xy=N ∑ XY − ( ∑ X)( ∑ Y)222{( N ∑ X − ( ∑ X))( N ∑ Y − ( ∑ Y))}2Contoh penghitungan untuk butir soal nomor 1:N = 34 ∑ Y = 487∑ X = 1262∑ Y = 74772∑ X = 498 ( Y) 2∑ = 237169( ∑ X) 2= 1587 ∑ XY = 1835


xy===( 34)( 1835) − ( 126)( 487)2{( 34) (498) − ( 126)}( 34) (7477) − ( 487)2{ }{ 16932 −15876}{ 254218 − 237169}1028( 1056)( 17049)1028=18003744= 0,24262390 − 61362Koefisien validitas item nomor 1 adalah 0,242. Dari tabelproduct moment untuk N = 34 diperoleh rtabel= 0,339 sehingga hargar hitung < r tabel yaitu 0,242


Untuk mencari reliabilitas butir soal tes uraian, maka rumusyang digunakan adalah rumus alpha yaitu sebagai berikut:r⎛ n⎜ ⎟ ⎜ −⎠⎛ ⎞ ∑σi=⎝ − ⎜2n 1⎝ σt1112⎞⎟⎟⎠1). Varians skor tiap itemσ∑2i=X2−N( ∑ X)N2Dari lampiran diperoleh:N = 34 ( ∑ X ) 21 = 158762X 1∑ = 498 ( ) 2∑ = 8936X 22X 2X 3∑ = 326 ( ) 2∑ = 92162X 3∑ = 314 ( ) 2∑ = 10609X 42X 4X 5∑ = 391 ( ) 2∑ = 46242∑ X 5 = 184Contoh perhitungannya:15876498 −34 498 − 466,941 31,994σ ===3434 3421=326σ =8936−34 326 − 259,882 68,136==3434 3422=3142σ =9216−34 314 − 271,059 44,234==3434 343=0,9412,0041,301


10609391 −34 391 − 312,029 81,362σ ===3434 3424=184σ =4624−34 184 −134,5349,47==34 34 3425=Nilai varians gabungan:1,4552,3932 2 2 2 2∑σ i= σ1+ σ2+ σ3+ σ4+σ25= 550,941+2,004+1,301+2,393+1,4= 11,71782). Varians total2σ t∑ ( Y)2 ∑Y −=N7477 −=====N( 487)34342371697477 -34347477 - 6975,55934516,633415,9522Maka reliabilitas sosal tersebut adalah:


11= ⎛ n⎜ ⎟ ⎜1−21⎠⎛ ⎞ ∑ σi⎝ n − ⎜⎝ σt⎛= ⎜⎝55 -1⎛ 5 ⎞= ⎜ ⎟⎝ 4 ⎠=( 1 − 0,533)( 1,25)( 0,467)= 0,680⎟ ⎜1⎠⎛ ⎞ −⎝8,09415,1952⎞⎟⎠⎞⎟⎟⎠Dari perhitungan diperoleh hargarhitung= 0,680. KarenaSetelah rhitung terletak dalam interval 0,60 – 0,80 maka berdasarkankriteria penafsiran reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrumentersebut reliabel dengan kategori tinggi.c. Analisis tingkat kesukaranAnalisis tingkat kesukaran dilakukan dengan tujuan untukmengetahui keseimbangan soal yang disusun. Rumus yang digunakanadalah sebagai berikut:FP = × 100%NContoh perhitungan untuk butir soal nomor 1:FP 1= × 100%N3= × 100%34= 8,823%Untuk butir nomor 1 diperoleh P = 8,823%, sehingga butirnomor satu masuk dalam kriteria mudah. Setelah dilakukan


perhitungan dapat dikategorikan bahwa nomor butir soal 2-5 masukdalam kriteria sedang.d. Analisis daya pembedaAnalisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahuikemampuan soal dalam membedakan siswa yang memilikikemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:t =MH − ML∑ Xn21i+ ∑ X( n −1)i22Contoh perhitungan untuk soal nomor 1:MH = 4,200ML = 3,9002∑ X 1 = 7,6002∑ X 1 = 4,060ni = 10t ===4,200 − 3,9007.600 + 4.06010 100,311,66900,30,129= 0,833( −1)Dengan taraf signifikan 5% dan dk = (n1 −1)+ (n2−1)= (17-1)+(17-1) = 32, diperoleh ttabel= 1,70. Hasil perhitungan t hitung < t tabel


yaitu 0,833< 1,70 maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebutmemiliki daya pembeda yang tidak signifikan. Berdasarkanperhitungan pada lampiran 35 dapat disimpulkan bahwa:1). Item nomor 2 signifikan dengan thitung = 6,5632). Item nomor 3 signifikan dengan thitung = 6,1663). Item nomor 4 signifikan dengan thitung = 12,6774). Item nomor 5 signifikan dengan thitung = 2,014Hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan dayapembeda yang diperoleh digunakan untuk menyeleksi item tes uji coba.Hasil seleksi merupakan item tes yang baik. Setelah diadakan pemilihanitem maka soal nomor 2-5 dapat digunakan dalam pengujian penelitianyang memuat butir soal 2, 3, 4 dan 5.C. Hasil PenelitianPenelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP2 SMKTeuku Umar tahun ajaran 2010/2011 pada tanggal 23 sampai dengan 28Agustus 2010. Setelah segala persiapan dilakukan maka langkah selanjutnyaadalah melaksanakan penelitian. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus dantiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,pengamatan, dan refleksi.Adapan tahapan tiap siklus adalah sebagai berikut:1. Siklus I


Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 23-24 Agustus2010. Tahapan pada siklus I diuraikan sebagai berikut:a. Perencanaan1). Menyiapkan pembelajaran Mind Mapping dengan metodePartisipatori pada materi barisan aritmatika dengan membuat rencanapembelajaran siklus I (lampiran 8 dan lampiran 9), uji kompetensisiklus I (lampiran 13)2). Menyusun lembar diskusi siswa (lampiran 10), lembar observasikinerja guru (lampiran 22), lembar observasi keaktifan siswa(lampiran 25) dan lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 28).3). Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikankeseimbangan antar kelompok. Masing-masing kelompok terdiridari 4-5 siswa (lampiran 3).b. Pelaksanaan1). Pertemuan pertamaa). Guru menyiapkan materi, sekaligus menyampaikankompetensikompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.b). Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yangmempunyai alternatif jawaban yang akan ditanggapi olehsiswa.c). Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 0rang.


d). Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatifjawaban hasil didkusi dan membaca hasil diskusi.e). Guru mencatat hasil diskusi dipapan dan mengelompokkansesuai dengan kebutuhannya.f). Dari data-data dipapan siswa diminta membuat kesimpulan danguru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakang). Memberikan tugas rumah kepada siswa untuk dibahas padapertemuan selanjutnya.2). Pertemuan keduaa). Meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil tugasdan siswa yang lain menanggapi.b). Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalamikesulitan.c). Memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuatkesimpulan dari materi baru saja dipelajari.d). Memberikan soal uji kompetensi I (tanggal 25 Agustus 2010).e). Memberikan tugas rumah kepada siswa.c. PengamatanHasil pengamatan pada siklus I adalah sebagai berikut:1). Hasil pengamatan kinerja guruHasil pengamatan kinerja guru pada siklus I menunjukkanbahwa dari 14 indikator penilaian kinerja guru diperoleh skor total41 dengan prosentase ketercapaian mencapai 73,214%. Sesuai


dengan kriteria penilaian guru, hasil yang diperoleh sudah baik.Analisis hasil pengamatan kinerja guru pada pelaksanaan tindakansiklus I dapat dilihat pada lampiran 23.2). Hasil pengamatan keaktifan siswa.Keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab danberpendapat memperoleh skor total 297 dengan prosentase72,79%, sehingga keaktifan siswa pada siklus I dikategorikansedang. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 26.3). Hasil pengamatan kerjasama siswaKerjasama siswa dalam berpartisipasi saat diskusikelompok, saling membantu dalam kelompok dan mengemukakanpendapat saat diskusi kelompok memperoleh skor total 288 denganprosentase 70,59%, maka kerjasama siswa dalam siklus Idikategorikan sedang. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat padalampiran 29.4). Hasil penilaian uji kompetensi IAnalisis hasil uji kompetensi I dapat dilihat pada lampiran37. Pada hasil analisis siklus I dari 34 siswa yang mengikuti tessiklus I, diperoleh hasil bahwa jumlah siswa yang tuntas belajarsebanyak 22 siswa dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 12siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 71,91 denganprosentase ketuntasan belajar klasikal 64,706%. Karena prosentase


ketuntasan belajar klasikal kurang dari 75% yang merupakanindikator keberhasilan maka dikatakan belum tuntas belajar.d. RefleksiDari seluruh rangkaian pembelajaran siklus I dengan hasil yangtelah disebutkan diatas, selanjutnya dilakukan refleksi terhadapkeseluruhan aktifitas pada siklus I.


1). Pengamatan kinerja guruPada siklus I kinerja guru dalam kegiatan pembelajaranmatematika dikelas menggunakan model pembelajaran MindMapping dengan metode partisipatori belum maksimal. Hal inidapat dilihat pada lampiran 23 masih ada beberapa aspek penilaiankinerja guru yang masih masuk dalam kriteria cukup misalnyapada penguasaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan modelpembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatori sertadalam menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa. karena itumasih perlu diadakan peningkatan pada saat pelaksanaan siklus IIdengan cara meningkatkan kinerja guru pada aspek-aspek yangmasih kurang serta lebih memaksimalkan lagi aspek-aspek yangsudah baik. Diantaranya guru dianjurkan untuk lebih meningkatkanlagi terhadap penguasaan model pembelajaran Mind Mappingdengan metode partisipatori dalam melaksanakan pembelajarandikelas, serta berusaha menciptakan kegiatan pembelajaran yangmenarik dan menyenangkansehingga mampu meningkatkanantusiasme siswa.2). Pengamatan keaktifan siswaDari hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa mengajukanpertanyaan, menjawab, dan mengemukakan pendapat secarakeseluruhan masih dalam kategori sedang(lampiran 26). Padasiklus I masih banyak siswa malu dan canggung dalam bertanya


maupun dalam mengemukakan pendapat sehingga pada siklus IImasih perlu diperbaiki lagi, yaitu dengan cara guru harusmeningkatkan kinerjanya. Diantaranya memberikan kesempatankepada siswa dalam mengungkapkan gagasannya sendiri danmemotifasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.Selain itu juga harus dibangun hubungan yang lebih dekat antaraguru dengan siswa sehingga siswa tidak malu dan lebih percayadiri dalam mengeluarkan pandapatnya.3). Pengamatan kerjasama siswaDari hasil pengamatan terhadap kerjasama siswa dalamberpartisipasi saat diskusi kelompok, saling membantu dalamkelompok serta berpendapat saat diskusi kelompok secarakeseluruhan belum maksimal karena masih dalam kategori sedang(lampiran 29). Hal ini dikarenakan masih banyak siswamengganggu teman yang lain dalam berdiskusi. Pada siklus II guruharus mendorong siswa untuk lebih kompak lagi dalam berdiskusi.Dengan demikian diharapkan kerjasama siswa menjadi lebihmaksimal sehingga kegiatan diskusi bisa berjalan lebih efektif.4). Hasil penilaian uji kompetensi IPada siklus I analisis hasil uji kompetensi terhadapkemampuan siswa dalam memecahkan masalah belum dinyatakan


tuntas atau berhasil. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 37. Pada hasilanalisis uji kompetensi siklus I, diperoleh hasil bahwa jumlahsiswa yang tuntas belajar sebanyak 22 siswa dan yang tidak tuntasbelajar sebanyak 12 siswa. Rata-rata nilai kelas yang diperoleh adalah71,91 dengan prosentase ketuntasan belajar klasikal 64,704%. Karenaketuntasan belajar klasikal 65,625% maka belum dikatakan tuntas,karena kurang dari 75% yang merupakan tolak ukur keberhasilan.Guru harus memperbaiki kinerjanya agar siswa yang tidaktuntas belajar dapat meningkatkan prestasinnya dengan lebihmemperhatikan penjelasan guru di kelas. Selain itu siswa tersebut jugaharus mendapat perhatian lebih dari guru agar guru dapat mengatasikesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa.Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus I belum berhasil.Hal ini dapat dilihat dari data-data diatas yang menunjukkan bahwakriterianya belum menunjukkan indikator keberhasilan. Peneliti danguru saling bertukar pendapat, supaya pada siklus II nantinya dapatlebih baik dalam proses dan hasil belajar dibanding dengan siklus I.Selain itu, agar tercapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan ,hasil analisis dari siklus I akan menjadi patokan dasar dalammerancang siklus II.2. Siklus II


Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan tanggal 26-27 Agustus 2010. Tahapan pada siklus II diuraikan sebagai berikut.a. Perencanaan1). Menyiapkan pembelajaran Mind Mapping dengan metodePartisipatori pada materi deret aritmatika dengan membuat rancanapembelajaran siklus I (lampiran 8 dan lampiran 9), uji kompetensisiklus I (lampiran 13)2). Menyusun lembar diskusi siswa (lampiran 10), lembar observasikinerja guru (lampiran 22), lembar observasi keaktifan siswa(lampiran 25) dan lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 28).3). Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikankeseimbangan antar kelompok. Masing-masing kelompok terdiridari 4-5 siswa (lampiran 3).b. Pelaksanaan1). Pertemuan pertamaa). Guru dan siswa meninjau ulang pelajaran pada pertemuansebelumnya.b). Guru menyiapkan materi, sekaligus menyampaikankompetensikompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.c). Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yangmempunyai alternatif jawaban yang akan ditanggapi olehsiswa.


d). Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 0rang.e). Tiap kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatifjawaban hasil didkusi dan membaca hasil diskusi.f). Guru mencatat hasil diskusi dipapan dan mengelompokkansesuai dengan kebutuhannya.g). Dari data-data dipapan siswa diminta membuat kesimpulan danguru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan.h). Memberikan tugas rumah kepada siswa untuk dibahas padapertemuan berikutnya.2). Pertemuan keduaa). Meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil tugasdan siswa yang lain menanggapi.b). Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalamikesulitan.c). memberikan bimbingan kepada siswa untuk membuatkesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari.d). Memberikan soal tes siklus II (tanggal 28 Agustus 2010).e). Memberikan angket tanggapan siswa (tanggal 28 Agustus2010).f). Memberikan tugas rumah kepada siswa.c. PengamatanHasil pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut:1). Pengamatan kinerja guru


pada lampiran 24, dari 14 indikator penilaian kinerja gurudiperoleh skor 52 dengan prosentase ketercapaian 92,86%, makakinerja guru pada siklus II dalam kategori sangat baik.2). Pengamatan keaktifan siswaKeaktifan siswa dalam bertanya, menjawab danberpendapat memperoleh skor total 330 dengan prosentase rataratasebesar 80,88%, maka keaktifan siswa dalam kategori tinggi.Perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 27.3). Pengamatan kerjasama siswaKerjasama siswa dalam berpartisipasi saat diskusikelompok, saling membantu dalam kelompok, dan mengemukakanpendapat dalam kelompok memperoleh skor total 339 denganprosentase rata-rata 83,09%, maka kerjasama siswa dalam kategoritinggi. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 30.4). Hasil penilaian uji kompetensi IIAnalisis hasil penilaian uji kompetensi II dapat dilihat padalampiran 38. Pada hasil analisis uji kompetensi siklus II, diperolehbahwa jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 30 siswa danyang tidak tuntas belajar 4 siswa. Rata-rata nilai kelas yangdiperoleh adalah 78,09 dengan prosentase ketuntasan belajarklasikal 88,235%. Dengan demikian telah dinyatakan tuntasbelajar, karena telah lebih dari 75% yang merupakan indikatorkeberhasilan.


5). Dari analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaranmatematika yang menggunakan model pembelajaran MindMapping dengan metodePartisipatori, 2 siswa mempunyaiminat cukup, 5 siswa mempunyai minat sedang dan 27 siswamempunyai minat tinggi. Hasil selengkapnya bisa dilihat padalampiran 40.d. RefleksiSebagaimana pada siklus I, maka setelah melaksanakanpengamatan atas pembelajaran dikelas, selanjutnya akan dilakukanrefleksi terhadap segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus II.Dalam kegiatan siklus II, didapat hasil refleksi sebagai berikut:1). Pengamatan kinerja guruPada siklus II kinerja guru dalam kegiatan pembelajaranmatematika dikelas dengan menggunakan model pembelajaranMind Mapping dengan metode Partisipatori telah berjalan denganbaik. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 24. Pada siklus IIprosentase kinerja guru dalam pembelajaran matematika denganmenggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan metodePartisipatori mengalami peningkatan yang semula hanya 73,214%menjadi 92,86%. Hal ini disebabkan karena pada siklus II gurumampu meningkatkan kinerjanya pada aspek-aspek yang padasiklus I masih belum dikuasai secara maksimal. Hal ini berarti


kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran denganmenerapkan model pembelajaran Mind Mapping dengan metodePartisipatori telah sesuai dengan kriteria yang diharapkan.2). Pengamatan keaktifan siswaPengamatan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab,dan berpendapat mengalami peningkatan pada siklus II. Padasiklus I prosentasenya 72,79% dan pada siklus II prosentasenyamenjadi 80,88%. Jadi prosentase keaktifan siswa dalam bertanya,menjawab, dan berpendapat pada siklus II telah mencapai kriteriayang diharapkan (lampiran 27). Pada siklus II siswa sudah tidakcanggung dan malu lagi dalam bertanya, menjawab, maupunmengeluarkan pendapat sehingga yang aktif bartanya, menjawab,maupun berpendapat lebih banyak dibandingan dengan siklus I.Kualitas jawaban siswa dalam menjawab pertanyaan juga lebihbaik.3). Pengamatan kerjasama siswaPengamatan kerjasama siswa dalam bertanya, menjawab,dan berpendapat mengalami peningkatan pada siklus II. Kerjasamasiswa dalam berpartisipasi saat diskusi kelompok, salingmembantu dalam kelompok, dan mengemukakan pendapat saatdiskusi kelompok pada siklus I prosentasenya 70,59%, pada siklusII menjadi 83,09%. Jadi prosentase kerjasama siswa pada siklus II


telah mencapai kriteria yang diharapkan (lampiran 30). Pada siklusII siswa lebih kompak dalam berdiskusi bila dibandingkan dengansiklus I.


4). Hasil uji kompetensi siklus IIPada siklus II analisis hasil uji kompetensi II telahdinyatakan tuntas atau berhasil. Hal ini dapat dilihat pada lampiran38. Pada hasil analisis siklus II mengalami peningkatan meskipunmasih terdapat siswa yang belum tuntas belajar. Pada siklus I dari34 siswa diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas belajar sebanyak22 siswa dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 12 siswa,sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajarsebanyak 30 siswa dan yang tidak tuntas belajar 4 siswa. Rata-ratanilai yang diperoleh pada siklus I adalah 71,91 dengan prosentaseketuntasan belajar klasikal 64,706% pada siklus II meningkatmenjadi 78,09 dengan prosentase ketuntasan belajar klasikal88,235%. Karena hasil prosentase ketuntasan belajar klasikal padasiklus II mencapai 88,23% maka telah dinyatakan tuntas, karenalebih dari 75% yang merupakan indikator keberhasilan.5). Hasil angket tanggapan siswaBerdasarkan hasil angket dapat dikategorikan bahwa siswasangat berminat terhadap pembelajaran matematika dikelasmenggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan metodepartisipatori, hal ini terlihat dari sebagian besar siswa mempunyaiminat tinggi. Dari hasil analisis tanggapan siswa terhadappembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran MindMapping dengan metode partisipatori, 2 siswa mempunyai minat


cukup, 5 siswa mempunyai minat sedang dan 27 siswa mempunyaiminat tinggi. Analisis hasil angket dapat dilihat pada lampiran 40.Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran pada siklus IItelah berhasil. Hal ini dapat dilihat dari data-data yang telah diperolehdiatas yang juga sudah mencapai indikator keberhasilan.D. Pembahasan Hasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian diperoleh ”penerapan modelpembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatori dapat meningkatkanhasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan dan deret aritmatika padasiswa kelas XI AP2 semester I SMK Teuku Umar Semarang tahun ajaran2010/ 2011”. Hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:1. Kinerja guru selama pembelajaranBerdasarkan pengamatan kinerja guru siklus I dan siklus II, makadiperoleh data sebagai berikut:Tabel 1. Penilaian lembar observasi kinerja guru (lampiran 23&24)Kinerja guru Siklus I Siklus IISkor totalProsentase (%)Kriteria4173,214Baik5292,86Sangat baikKinerja guru dalam pembelajaran pada materi pokok barisan danderet aritmatika mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi sebesar19,646%, yaitu dari 73,214% menjadi 92,86%. Dilihat kriterianya juga


meningkat dari baik pada siklus I menjadi berkriteria sangat baik padasiklus II. Dalam kegitatan pembelajaran guru sudah sangat baikkinerjanya, karena materi yang disampaikan dapat dipahami siswa.Ketrampilan guru dalam mengajar mendorong siswa untuk aktif dankreatif, menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan jugasudah baik, sehingga kualitas belajar mengajar menjadi lebih baik.2. Keaktifan siswa selama pembelajaranTabel 2. Penilaian lembar observasi keaktifan siswa (lampiran 26&27)Keaktifan siswa Prosentase Siklus I Prosentase Siklus II1. Bertanya2. Menjawab3. Berpendapat70,59%75,74%72,06%78,68%84,56%79,41%Jumlah skor total 297 330Prosentase rata-rata 72,79% 80,88%Kriteria Sedang TinggiKeaktifan siswa selama proses belajar mengajar mengalamipeningkatan dari siklus I yang hanya 72,79% menjadi 80,88% pada siklusII. Dilihat kriteria juga mengalami kenaikan dari berkriteria sedang padasiklus I menjadi berkriteria tinggi pada siklus II. Peningkatan inimerupakan hal yang seharusnya terjadi, karena guru sudah berusahasemaksimal mungkin memperbaiki pola mengajarnya berdasarkankekurangan yang terlihat pada siklus I. Perencanaan pembelajaran pada


siklus II dilakukan secara lebih matang dan melalui tahap perbaikantindakan yang dapat diikuti oleh siswa.3. Kerjasama siswaTabel 3. Penilaian lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 29dan 30)Kerjasama siswa1. Bertisipasi dalam diskusi kelompok2. Saling membantu dalam kelompok3. Berpendapat saat diskusi kelompokProsentaseSiklus I73,53%69,85%68,38%ProsentaseSiklus II83,82%80,88%84,56%Jumlah skor total 288 339Prosentase rata-rata 70,59% 83,09%Kriteria Sedang TinggiKerjasama siswa selama proses belajar mengajar mengalamipeningkatan dari siklus I yang hanya 70,59% menjadi 83,09% pada siklusII. Dilihat dari kriterianya juga meningkat dari berkriteria sedang padasiklus I menjadi berkriteria tinggi pada siklus II. Peningkatan ini terjadikarena sebagian besar siswa sudah ambil bagian dalam kegiatan diskusi,sehingga kegiatan diskusi siswa menjadi lebih kompak.4. Uji kompetensiTabel 4. Hasil Uji kompetensi (lampiran 37 dan 38)Uji kompetensi Siklus I Siklus II1. Siswa yang tuntas 22 30


2. Siswa yang tidak tuntas3. Nilai rata-rata kelas4. Ketuntasan klasikal1271,9164,706%478,0988,235%Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah mengalamipeningkatan. Hal ini bisa dilihat dari tabel diatas bahwa nilai rata-rata totalmengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Begitu juga untukketuntasan belajar klasikal terjadi peningkatan, dari sebelumnya padasiklus I ada 22 siswa atau 64,706% yang tuntas belajar menjadi 30 siswaatau 88,235% pada siklus II.Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan siklus I, siklus II dan indikatorkeberhasilannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 5. Pelaksanaan siklus I dan siklus IINo Variabel Siklus I Siklus IIIndikatorKeberhasilanKeterangan1.Kinerja guru (lampiran73,214%92,86%≥ 70%Tercapai23&24)(sangat baik)2.Keaktifan Siswa72,79%80,88%> 75%Tercapai(lampiran 26&27)(Tinggi)3.Kerjasama siswa70,59%83,09%> 75%Tercapai(lampiran 29&30)(Tinggi)4.Tes uji kompetensi:a. Nilai rata-rata kelas71,9178,09≥ 65Tercapai


. Ketuntasan klasikal64,706% 88,235% ≥ 75% Tercapai(lampiran 37&38)Berdasarkan hasil tes uji kompetensi siklus II diperoleh nilai rata-rata78,09 dengan ketuntasan klasikal 88,235%. Hal ini berarti telah memenuhiindikator keberhasilan. Keberhasilan ini didukung oleh kinerja guru sangatbaik (92,86%), keaktifan siswa tinggi (80,88%) dan kerjasama siswa tinggi(83,09%). Oleh karena itu penelitian ini dianggap telah berhasil.Berdasarkan pembahasan di atas penelitian tindakan kelas yangmenerapkan model pembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatoridapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berupa kemampuan kognitifsiswa dalam memecahkan masalah dan kemampuan guru dalam mengajar,sehingga aktifitas dan kerjasama siswa juga meningkat. Kemungkinaan hal inidisebabkan karena siswa beranggapan bahwa model pembelajaran MindMapping dengan metode partisipatori mampu mengaktifkan siswa, lebihmenyenangkan dari pada model pembelajaran yang lain dan lebihmengembangkan kreatifitas serta pola pikir siswa, hal ini tampak dari analisisangket siswa terhadap penerapan model pembelajaran Mind Mapping denganmetode partisipatori.Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh,Budi Norma Setiawan yang menyimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran Mind Map dengan memasukkan unsur pembelajaran kooperatifyang terletak pada sistem pembentukan kelompok yang heterogen dapat


menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, karena siswa di berikebebasan untuk berpendapat, berfikir, mengemukakan gagasan, danmengembangkan materi yang dipelajari(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/2576)Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan olehM Dwiana yang menyimpulkan bahwa pemilihan model pembelajaran yangcocok dengan materi pembelajaran, maka akan diperoleh suatu pembelajaranyang efektif, sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapaidengan baik. Model merupakan suatu upaya, ataupun langkah-langkahpendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan secara optimal. Strategipembelajaran merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkanpembelajaran tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yangdirencanakan. Sehingga hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagianak untuk memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakanobservasi serta menarik kesimpulan. Strategi pembelajaran yang dimaksudadalah model pembelajaran mind mapping.(http://www.linkpdf.com/download/dl/penggunaan-mind-map-untukmeningkatkan-prestasi-belajar-matematika-.pdf)


BAB VPENUTUPA. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melaluipenerapan model pembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatoridapat meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan danderet aritmatika pada siswa kelas XI AP2 SMK Teuku Umar Semarang tahunajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan oleh:1. Peningkatan kualitas mengajar guru yang semula mencapai 73,214%menjadi 92,86%.2. Peningkatan keaktifan siswa yang semula mencapai 72,79% menjadi80,88%.3. Peningkatan kerjasama siswa yang semula mencapai 70,59% menjadi83,09%.4. Peningkatan ketuntasan belajar siswa yang semula 22 siswa menjadi 30siswa, nilai rata-rata 71,91 dengan prosentase ketuntasan belajar klasikal64,706% menjadi nilai rata-rata 78,09 dengan prosentase ketuntasanbelajar klasikal 88,235%.


B. SaranBerdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, saranyang dapat dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut:1. Guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran Mind Mapping dalampembelajaran matematika karena dapat digunakan sebagai alternatif dalammeningkatkan percaya diri, keaktifan dan hasil belajar siswa.2. Guru sebaiknya dalam mengajar berperan sebagai mediator yang penuhdengan motivasi, lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh.dengan berpartisipasi aktif, sehingga siswa dapat menemukan hasilbelajar.3. Perlu adanya penelitian dan kajian lebih banyak tentang pembelajarandengan model pembelajaran Mind Mapping dengan metode partisipatorisehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan keaktifan dan hasil belajarsiswa.


DAFTAR PUSTAKAAli, Muhammad. 1984. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi.Bandung: Angkasa.Anni, Catharina tri. dkk. 2004. Psikologi Belajar. UPT UNNES Press.Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Instruksiaonal Prinsip-Teknik-Prosedur.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP SemarangPress.Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Dwiana, M., 2009. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping SebagaiUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika.http://www.linkpdf.com/download/dl/penggunaan-mind-map-untukmeningkatkan-prestasi-belajar-matematika-.pdfdiakses tanggal 17desember 2010).Heryadi,Dedi. 2007. Modul Matematika untuk SMK Kelas XI. Jakarta:Yudhistira.Hudoyo, Herman. 1991. Strategi Belajar Matematika. Malang: IKIP MalangPress.Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.Setiawan, Budi Norma. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Mind Mapuntuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. (http://karya -ilmiah.um.ac.id/index. php/manajemen/article/view/2576 diaksestanggal 17 desember 2010).Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:PT. Rineka Cipta.


Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: MasmediaBuana Pustaka.Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.Semarang: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Press

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!