13.04.2016 Views

atasnama pembangunan

2JqqkJVvN

2JqqkJVvN

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

B. PERBEDAAN PERSEPSI MENGENAI PENGGUSURAN SEPIHAK<br />

Dalam 43 penggusuran yang bertujuan penertiban, pelaku penggusuran,<br />

yaitu pemerintah daerah, menyatakan dalam pernyataan media bahwa<br />

penggusuran tidak terjadi secara sepihak. Padahal penggusuran tersebut<br />

terjadi tanpa musyawarah, bahkan tanpa solusi. Karena telah ada sosialisasi<br />

sebelumnya. Padahal menurut standar penggusuran dalam Pendapat<br />

Umum PBB Nomor 7 Tahun 1997, penggusuran sepihak adalah<br />

penggusuran tanpa musyawarah.<br />

C. PENGGUSURAN BERLANGSUNG MENDADAK<br />

Dalam kerangka teori yang dijelaskan dalam Bab I, salah satu syarat<br />

penggusuran adalah adanya sosialisasi yang memadai tentang jadwal<br />

penggusuran akan dilaksanakan. Namun dalam penelusuran media,<br />

sosialisasi tentang penggusuran tidak dilaksanakan. Contohnya pada<br />

Penggusuran Kompleks Batalyon Siliwangi pada 8 Januari 2015 di Kramat<br />

Jati, Jakarta Timur, penggusuran tidak disertai sosialisasi yang memadai.<br />

(Kompas, 2015)<br />

Selain itu, pada penggusuran sisi timur Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta<br />

Utara tanggal 17 Januari 2015, sekitar 1000 KK digusur secara mendadak,<br />

pasalnya malam sebelum penggusuran Camat Penjaringan mengatakan<br />

bahwa warga yang belum mendapat kunci rusun tidak akan tergusur,<br />

namun pada hari penggusuran rumah mereka tiba-tiba dibongkar.<br />

(Kompas, 2015) Selain itu, pada penggusuran Kali Gendong tanggal 23<br />

Maret 2015, warga tidak mengetahui bahwa akan dilaksanakan<br />

pembongkaran pada hari itu, karena informasi yang didapatkan pada hari<br />

itu hanya aka nada peninjauan, bukan pembongkaran. (Merdeka, 2015)<br />

Kasus lain menimpa pedagang di depan Pasar Benhil pada saat penertiban<br />

tanggal 23 Mei 2015, karena lapak mereka ditertibkan dalam razia yang<br />

tidak diberitahukan sebelumnya. Alasannya, sudah sering disosialisasikan<br />

untuk tidak berdagang di sana. Namun tidak pernah ada sosialisasi tentang<br />

jadwal pembongkaran. (Sindo, 2015)<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!