16.01.2017 Views

Bisnis Surabaya edisi 295

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EDISI <strong>295</strong>/TAHUN 06, 15 - 22 JANUARI 2017<br />

Sby & Sda 15<br />

Transaksi Petikemas dengan Fastpay<br />

Pembayaran elektrik<br />

menjadi trend. Hal itu,<br />

memberi kemudahan<br />

bagi pengguna jasa kepelabuhanan<br />

dalam melakukan pembayaran.<br />

Misalnya, PT Terminal Petikemas<br />

<strong>Surabaya</strong> (TPS) dengan beberapa<br />

bank yang telah bermitra diantaranya<br />

Bank BNI, Mandiri, BRI, Bank<br />

Jatim dan CIMB Niaga bekerjasama<br />

meluncurkan sistem pembayaran<br />

e-payment yang disebut Fastpay<br />

(Fast, Accurate, Secure and Traceable<br />

Payment System).<br />

Sistem pembayaran e-payment<br />

bersifat real time dan bersifat hostto-host.<br />

FASTPAY adalah produk<br />

bersama TPS dan Bank Mitra TPS<br />

yang merupakan sistem pembayaran<br />

baru di TPS sebagai pengganti Warkat<br />

Dana (WD), Running Deposit<br />

(RD) dan Estimasi Perhitungan Biaya<br />

(EPB) yang sebelumnya harus<br />

mengurus langsung di kantor PT<br />

TPS dengan mengisi berbagai<br />

macam dokumen<br />

fisik.<br />

“Kami hadir dengan<br />

paperless, pelayanan dan<br />

pelayanan lebih cepat<br />

dan tepat,” kata Director<br />

PT TPS, Nur Syamsiah<br />

Finance. Sosialisasi<br />

yang kesekian kalinya ini<br />

merupakan kesempatan<br />

yang baik sebagai ajang<br />

komunikasi dengan para<br />

pengguna jasa mengenai<br />

pelayanan yang akan diberikan<br />

dan semoga pada<br />

saat system pembayaran<br />

yang sudah online nanti, dapat berjalan<br />

dengan lancar.<br />

“Sebenarnya ini bukan hal yang<br />

baru, sejak 2016 kami sudah sosialisasikan<br />

hal ini kepada para pengguna<br />

jasa. Namun. karena yang sadar<br />

teknologi masih dibawah ekspektasi<br />

kami, maka kami kembali mengingatkan<br />

untuk segera membiasakan<br />

diri menggunakan system yang baru<br />

karena pada februari 2017 nanti<br />

kami sudah tidak mencetak invoice<br />

dan mengirimkan secara manual,<br />

namun dapat diunduh di TPS webaccess<br />

melalui account masing-masing<br />

pengguna jasa yang sudah memiliki<br />

nomor master,” tambah Manager<br />

Keuangan TPS, Seno<br />

Budiharto.<br />

Melalui Fastpay,<br />

nantinya pengguna jasa<br />

semakin mudah dalam<br />

membayar jasa kegiatan<br />

lapangan untuk<br />

forwarder dan kegiatan<br />

dermaga untuk shipping<br />

agent. Banyak manfaat<br />

yang bisa diperoleh oleh<br />

pengguna jasa antara lain<br />

pembayaran akan menjadi<br />

lebih praktis, lebih<br />

mudah, dan juga lebih<br />

cepat dan tepat.<br />

Tidak diperlukan lagi berkasberkas<br />

fisik yang harus diisi secara<br />

manual, tidak perlu lagi mengirim<br />

petugasnya ke kantor TPS untuk<br />

mengurus pembayaran, Pengembalian<br />

dana ke rekening FASTPAY<br />

secara instan dan otomatis saat TPS<br />

menerbitkan invoice (WD) dan dapat<br />

langsung digunakan oleh Customer,<br />

tidak membutuhkan deposit yang<br />

dikunci di bank serta yang tak kalah<br />

penting tidak tergantung dengan jam<br />

kerja bank.<br />

Untuk dapat menikmati fasilitas<br />

fastpay tersebut, pengguna jasa tinggal<br />

daftar ulang secara online di TPS<br />

webacces / terdaftar sebagai customer<br />

(forwarder) TPS. Pengguna jasa<br />

juga mendaftarkan diri pada salah<br />

satu bank yang bekerjasama dengan<br />

TPS untuk penggunaan fastpay.<br />

Pengguna jasa menyerahkan<br />

data pelengkap kepada TPS untuk<br />

mendapatkan login TPS webaccess<br />

guna dapat mencetak invoice secara<br />

mandiri, dan setiap pengguna jasa<br />

hanya diperbolehkan memiliki satu<br />

rekening untuk transaksi fastpay.<br />

Sistem fastpay akan diberlakukan<br />

secara menyeluruh pada bulan April<br />

2017..(bw)<br />

CONTINUOUS IMPROVEMENT,<br />

UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA RAIH AKREDITASI A<br />

Di Era Mea ini kompetisi dunia pendidikan antar<br />

Perguruan Tinggi tak kalah sengitnya dengan<br />

persaingan bisnis. Bedanya, perguruan tinggi<br />

tidak pada target profit oriented tetapi kualitas mutu pendidikan<br />

yang terindikasi dari kurikulum dari semua prodi. Dan<br />

tentu didukung faktor penunjang lainnya seperti jumlah pendidik/dosen<br />

mumpuni, koordinasi pelayanan dan sistem pendidikan<br />

yang sudah terintegrasi dengan baik, sarana prasarana<br />

penunjang serta perkembangan riset dan penelitian. Secara<br />

internal, komponen kesiapan administrasi akademik, kepegawaian,<br />

keuangan dan rumah tangga dari perguruan tinggi<br />

sudah terintegrasi penuh. Penelitian yang terus dikembangkan<br />

menjadi point tertinggi penentuan akreditasi disamping<br />

continuous improvement (perbaikan secara terus menerus)<br />

Dinilai memenuhi syarat ini semua, Unika Widya Mandala<br />

<strong>Surabaya</strong> berhasil meraih akreditasi A. Prosesi serah terima<br />

SK Sertifikat AIPT dilakukan usai Direktur Pembinaan<br />

Kelembagaan PT memberikan pencerahan dan kiat-kiat<br />

mempertahankan peringkat A AIPT di ruang A-201 Kampus<br />

Unika Widya Mandala, kawasan Dinoyo <strong>Surabaya</strong>.(13/1)<br />

Dari Kemenristek Dikti diwakili oleh Direktur Pembinaan<br />

Kelembagaan PT, Kemenristekdikti, Dr. Totok Prasetyo,<br />

B.Eng., M.T dan Rektor Unika Widya Mandala <strong>Surabaya</strong>,<br />

Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc.,Ph.D yang didampingi oleh<br />

para wakil rektor. Acara dihadiri oleh seluruh pimpinan unit<br />

kerja, dekan fakultas, perwakilan dosen dan tenaga kependidikan<br />

di lingkungan UKWMS.<br />

Bagi UKWMS, ini merupakan proses perjalanan panjang<br />

setelah melewati setahun lebih program Bimbingan Teknis<br />

AIPT Peringkat B menuju A yang difasilitasi oleh Direktorat<br />

Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi. Kalau selama<br />

ini akreditasi A hanya didominasi oleh PTN, terhitung sejak<br />

2012 sampai 2016, ada 9 PTS yang berhasil lolos untuk<br />

mendapatkan akreditasi A dari Kemristek Dikti. Mereka ini,<br />

Akpol, Universitas Katolik Widya Mandala <strong>Surabaya</strong>, STIE<br />

Perbanas <strong>Surabaya</strong>, Universitas Bina Nusantara, Universitas<br />

Mercu Buana, ITT Telkom Bandung, (STIP) Jakarta, Unika<br />

Atma Jaya dan Uhamka Jakarta.<br />

Prestasi Unika Widya Mandala <strong>Surabaya</strong> ini sangat<br />

mengembirakan mengingat ketatnya kompetisi untuk bersaing<br />

dengan lebih dari 4.525 Perguruan Tinggi (PT) se- Indonesia,<br />

yang 95% merupakan Perguruan Tinggi Swasta<br />

(PTS). Pada 28 Desember tahun lalu, Menristekdikti mengumumkan<br />

tambahan 22 PTN dan 9 PTS dari sekian banyak PT<br />

di Indonesia yang terakreditasi institusi A. Dengan demikian<br />

Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah terakreditasi institusi<br />

A berjumlah 50 buah, dan dari 9 PTS yang memperoleh<br />

akreditasi institusi A satu di antaranya adalah Universitas<br />

Katolik Widya Mandala <strong>Surabaya</strong> (UKWMS) dengan raihan<br />

nilai 3.69, tertinggi di antara 8 PTS peraih akreditasi A.<br />

“Meski terjadi peningkatan jumlah akreadiasi perguruan<br />

tinggi, tetapi kami sangat menjunjung tinggi objektifitas dan<br />

independensi dalam menilai perguruan tinggi. Sehingga kami<br />

tidak akan mempermudah kriteria dan penilain akreditasi.<br />

Yang perlu diingat, jangan lupa bersyukur dan jangan lupa<br />

dipertanggung-jawabkan. Harus diumumkan agar masyarakat<br />

ikut mengawasi. Jangan nanti masyarakat menilai akreditasi<br />

A kok begitu begitu aja. Harus ada differensiasi. Karena<br />

ini bukan persoalan dari B ke A, tetapi rohnya. Bagaimana<br />

budaya mutu dosen, sistim data mahasiswa/lulusan, sistim<br />

yng terintegrasi dengan baik. Karena keputusan BAN-PT<br />

ini akan selalu kami tinjau ulang. UKWMS juga harus memandang<br />

tantangan ke depan untuk menjadi universitas kelas<br />

dunia (world class university). Dan siapapun yang jadi<br />

pemimpin haruslah bekerja dengan prinsip ‘CINTA KASIH’<br />

(Cerdas, Inovatif , Normatif, Tangguh, Aspiratif, Keteladanan,<br />

Amanah, Sensitif, Inspiratif dan Humanis.)“ tutur Dr<br />

Totok Soeprapto B. Eng.M.T, Direktur Pembinaan Kelembagaan<br />

Perguruan Tinggi AIPT.<br />

“Ini menjadi berkah bagi kami, mengingat di usia kami<br />

yang menginjak 56 tahun, kami mendapatkan berbagai apresiasi<br />

dan satu diantaranya adalah raihan nilai A pada AIPT<br />

yang dikukuhkan pada 28 Desember 2016 lalu. Tentu perjuangan<br />

belum selesai karena kami harus mempertahankan<br />

nilai ini. Pada waktu melewati proses bimbingan teknis,<br />

kami merasakan betul, kalau orang lain peduli dengan kami<br />

sehingga kami tentu harus melakukan yang terbaik. Dan ini<br />

merupakan amanah, pengakuran dan tanggung jawab . Bersama<br />

tim jajaran rektorat yang lebih muda, kami berharap bisa<br />

bekerja sama bergandeng tangan dengan baik, selaras dan<br />

harmoni ” ungkap rektor Unika Widya Mandala <strong>Surabaya</strong>,<br />

Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc.,Ph.D.<br />

Sementara Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa<br />

Timur , Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA mengatakan bahwa<br />

perolehan tingkat akreditasi ini membuat total ada 5 perguruan<br />

tinggi dengan akreditasi A di wilayah Kopertis 7, selisih<br />

1 saja dengan Kopertis wilayah 3( DKI Jakarta). Sehingga<br />

pihaknya bertekat semakin giat melakukan pembinaan terhadap<br />

perguruan-perguruan tinggi yang potensial untuk terus<br />

ditingkatkan.(nora)<br />

Mengacu pada UU RI No. 20 tahun<br />

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional<br />

(Pasal 60 dan 61). Undang-undang RI<br />

Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan<br />

dosen (Pasal 47) Peraturan Pemerintah<br />

RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar<br />

Nasional Pendidikan (Pasal 86,87, dan<br />

88). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional<br />

RI Nomor 28 Tahun 2005 tentang<br />

Badan Akreditasi Nasional Perguruan<br />

Tinggi(BAN-PT).Akreditasi menjadi aset<br />

vital menetapkan posisi PT/prodi dalam tataran<br />

kompetisi pengelolan dan tolok ukur<br />

bagi lembaga pengguna produk PT memastikan<br />

lulusan tersebut layak karena dihasilkan<br />

dari proses pengelolaan yang terkawal<br />

dengan baik. BAN-PT merupakan<br />

lembaga yang berwenang mengevaluasi,<br />

menilai dan menetapkan status dan peringkat<br />

mutu institusi PT berdasar standar<br />

mutu yang telah ditetapkan. Tujuannya,<br />

PT memenuhi standart mutu yang ditetapkan<br />

BAN-PT,mendorong PT melakukan<br />

perbaikan secara terus menerus. Serta bisa<br />

dijadikan dasar pertimbangan transfer<br />

kredit PT, pemberian bantuan dan alokasi<br />

dana, serta pengakuan dari badan atau instansi<br />

lain.<br />

A.997

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!