10.03.2023 Views

Jurnal Fisika - Kimia Terintergasi

Kompilasi Jurnal Ilmiah ICP Kelas 12 Bahasa Indonesia A

Kompilasi Jurnal Ilmiah ICP Kelas 12 Bahasa Indonesia A

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

negara di Asia. Lalu, seorang profesor

bernama Kikunae Ikeda berhasil

mengekstrak glutamat dari kaldu tersebut

pada tahun 1908. Profesor asal Jepang ini

menemukan bahwa MSG memiliki fungsi

berupa memberikan rasa gurih pada sup.

Dari sini, produksi MSG dimulai dan

dipasarkan di berbagai belahan dunia.

Kini, alih-alih mengekstraksi dan

mengkristalkan MSG dari kaldu rumput

laut, zat ini dapat dihasilkan dari

fermentasi pati, bit gula, tebu, atau tetes

tebu. (Goentoro dan Saputri: 2022)

Dilansir dari Badan Pengawas Obat

dan Makanan di Amerika Serikat,

penambahan MSG ke makanan dianggap

aman. Meski begitu, beberapa orang

mungkin merasa sensitif terhadap MSG

yang dapat memicu sejumlah gejala yang

mengganggu. Sementara itu, MSG juga

aman untuk anak-anak. Pasalnya, tubuh

mereka melakukan metabolisme glutamat

dengan cara yang sama seperti orang

dewasa. (BPOM: 2021)

Seperti disebutkan sebelumnya,

MSG berperan penting sebagai penyedap

makanan yang telah digunakan selama

ratusan tahun. Juga, beberapa orang

berpikir bahwa MSG adalah salah satu dari

lima rasa dasar. Tidak heran jika banyak

makanan Jepang, Cina, dan Asia Selatan

yang menggunakan MSG. Bagi kita yang

tidak nafsu makan, MSG bisa menjadi

alternatif untuk menambah nafsu makan.

Ini karena rasa asin zat ini merangsang

reseptor di lidah dan saluran pencernaan

sebab hal ini memicu pelepasan hormon

pengatur nafsu makan. Meski begitu, kita

harus tetap perlu berhati-hati saat

membatasi asupan makanan yang

mengandung MSG.

Meski terbilang aman, konsumsi

MSG yang berlebihan tentu bisa

menimbulkan sejumlah efek samping.

Efek samping konsumsi MSG berlebihan

lebih dikenal dengan Chinese Restaurant

Syndrome atau sindrom restoran cina.

Beberapa gejala dari sindrom tersebut

ialah sakit kepala, muka memerah,

berkeringat, sesak napas, mati rasa,

kesemutan, atau terbakar pada wajah atau

leher, jantung berdebar-debar, nyeri dada,

mual, dan merasa lemah. Walaupun

demikian, mereka mengakui bahwa

sebagian kecil orang mungkin mengalami

reaksi dalam waktu yang sebentar akibat

konsumsi MSG. Gejala yang dialami pun

termasuk ringan dan tidak memerlukan

pengobatan. Satu-satunya cara untuk

mencegah efek samping serius yaitu

menghindari makanan yang mengandung

MSG.

Kesimpulan

Kesimpulannya, penggunaan MSG

dalam jumlah yang moderat umumnya

dianggap aman dan tidak menimbulkan

Jurnal Fisika-Kimia Terintegrasi | Volume 5 Tahun 2023 | 34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!