10.03.2023 Views

Jurnal Fisika - Kimia Terintergasi

Kompilasi Jurnal Ilmiah ICP Kelas 12 Bahasa Indonesia A

Kompilasi Jurnal Ilmiah ICP Kelas 12 Bahasa Indonesia A

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pemujaan Sang Dewi Putih

Xaviera Carleonna Sunarto

Abstract

Mercury is a dangerous chemical element "Hg" with the atomic number 80 in the periodic

table. Mercury can be found in the rocks of the earth's crust. Because it contains chloride,

mercury is often used in cosmetic products such as skincare and makeup, which aims to

whiten and smoothen the skin. This chloride compound can stop the sulfhydryl enzyme, or in

other words, slow down the production of melanin in the skin. Long-term use of mercury can

cause damage to the skin and internal organs. This article discusses the reasons behind the

use of mercury in society, to the negative effects of this chemical element.

Keywords: Mercury, skin

Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk

sosial yang memedulikan penampilannya

agar terlihat rapi, bersih, percaya diri dan

karismatik. Manusia merawat tubuhnya

tidak hanya untuk kebersihan saja, tetapi

juga mengesankan manusia lain, baik

untuk bergaul atau memenuhi ekspektasi

sosial. Seperti berjudi, menjaga

penampilan dapat menjadi obsesi untuk

mencapaikan sesuatu dan ketergantungan,

lalu pada akhirnya merugikan dan rusak.

Dengan ini, manusia mempunyai tekanan

untuk melakukan apa pun demi terlihat

indah.

Sejak awalnya peradaban manusia,

manusia mempunyai kecenderungan untuk

menjadi seorang yang lebih unik dan

istimewa, sama seperti setelah berjudi,

pemain judi itu ingin menjadi orang

terkaya di komunitasnya. Tetapi, pada

akhirnya hanya ingin mencapai sebuah

status sosial yang belum tentu permanen

dan kebahagiaan yang hanya sementara.

Manusia sangat memuja kecantikan,

seperti menyembah dewi, karena mereka

percaya bahwa penampilan yang menarik

dapat membawa keuntungan dan

kemudahan di kehidupan.

Fenomena kecantikan di Asia,

lebih spesifiknya di Indonesia, ada

ekspektasi sosial yang tidak secara tertulis

kecantikan itu putih. Artinya, seorang yang

memiliki kulit cerah, lebih cantik

dibanding seorang yang memiliki kulit

gelap. Fenomena kecantikan ini berasal

dari zaman kolonial Belanda, di mana

rasisme sering terjadi dan diperlakukan

dengan baik bagi orang yang memiliki

kulit lebih cerah. Karena standar

kecantikan ini, banyak sekali orang

Indonesia yang rela membayar berbagai

Jurnal Fisika-Kimia Terintegrasi | Volume 5 Tahun 2023 | 60

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!