1 - Aceh Books website

Pandangan sepintas lalu kedalam atjara jang diusulkan
oleh Pemerintah tjukup memberi kejakinan, bahwa seluruh
usaha jang harus dilaksanakan Pemerintah untuk membangun
negara dan masjarakat dapat dipersoalkan disini.
Tetapi njatalah, bahwa pembitjaraan jang mendalam tentang
segala hal itu tidak dapat dilaksanakan disini. Itu menghendaki
waktu berbulan-bulan. Tugas sematjam itu adalah
tugas Dewan Perwakilan Rakjat, dan pembitjaraan tentang
itu tidak akan habis-habisnja. Tiap-tiap pasal itu akan mengalami
perkembangan masalahnja tiap-tiap tahun.
Kita disini dapat membatasi tugas kita dengan membitjarakan
pokok-pokok masalah, jang mengenai pembangunan
nasional. Daftar usaha pembangunan jang sedang dikerdjakan
dalam waktu lima tahun ini dapat kita ketahui
dari buku Rentjana Pembangunan Lima Tahun 1956—1960.
Berapa banjak objek jang harus dibangun seterusnja, dapat
diperoleh daftarnja pada Biro Perantjang Negara. Dan tiaptiap
propinsi — kalau saja tak salah -— mempunjai pula
rentjana sendiri. Kalau diselidiki benar-benar, objek jang
akan dibangun banjak sekali djumlahnja. Perhatian jang
merata sadja telah menundjukkan, bahwa Indonesia kita ini
memang kaja alamnja dan subur tanahnja. Tetapi, sebagaimana
telah sering saja utjapkan, kekajaah jang terpendam
itu, kalau tidak dikerdjakan tidak memberikan kemakmuran
kepada rakjat kita. Maunja dikerdjakan, dengan sepenuhpenuh
tenaga, supaja terlaksana tjita-tjita negara kita jaitu
— seperti djuga tertjantum sebagai maksud musjawarah
ini — mentjapai masjarakat jang adil, makmur dan sentausa.
Bruno Dietrich, seorang ahli geografi-ekonomi,
pernah berkata : „Alam hanja memberi kesempatan un-
162