1 - Aceh Books website

ja jang dikeluarkan untuk itu adalah dari Pemerintah Belanda,
dan berdjumlah f. 35.000.— (tiga puluh lima ribu
gulden).
Dalam masa pendudukan tentera Djepang tiada terdapat
perobahan apa-apa, sampai mereka meninggalkan daerah
ini.
Rupanja hasrat kaum Muslimin dan keteguhan imannja
memerlukan perluasan lagi. Maka dalam tahun 1948 M.
terbentuklah suatu Panitia jang bernama „Panitia Usaha
Memperluas Masdjid Raja Kutaradja" atau dengan nama
singkatnja „PUMMER". Diantara Pengurusnja terdapat
Tgk. M. Daud Beureueh, Twk. Abd. Aziz dll. Panitia ini
telah merentjanakan gambar jang bakal dipergunakan untuk
perluasan Masdjid. Gambar itulah jang dipakai sekarang,
walaupun dengan perobahan sedikit disaha-sini.
Setelah beberapa waktu terdiam, ichtiar kedjurusan itu
digiatkan kembali dengan segala matjam daja upaja, dengan
lisan ataupun dengan tulisan. Pada hari Isnain tanggal 20
bulan Muharram tahun 1376 H. bersamaan dengan 27 Augustus
1956 M. oleh Tgk. Mohd. Dachlan selaku Pengurus
Masdjid Raja, dengan mengambil tempat disalah satu ruangan
Kantor Urusan Agama Daerah Atjeh, telah mengadakan
rapat/pertemuan dengan beberapa orang jang terdiri
dari Alim-Ulama, Tjerdik-pandai dan Saudagar. Sebagai
hasilnja terbentuk lah suatu Panitia jang bernama „PANI-
TIA PERLUASAN MASDJID RAJA KUTARADJA". Pengurus
lengkapnja adalah sebagai berikut dibawah ini :
Penasehat : Residen Atjeh, Komandan Resimen I.
T.T.I. Bukit Barisan, Wali-Kota Kutaradja, Tgk. Hadji Hasan
Acting Kepala Kantor Urusan Agama Daerah Atjeh,
Tgk. H. M. Saleh, Wkl. Kepala Mahkamah Sjar'iah Dae-
203