24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perspektif Yuri<strong>di</strong>s Tanggung Jawab Dokter Terhadap Rahasia Me<strong>di</strong>s Pasien HIV/AIDS …421dokter tidak memberitahukan penyakit penderitakepada orang lain, terutama kepada keluargapenderita, maka berarti melanggar hakorang lain untuk <strong>di</strong>lindungi dari tertularnyapenyakit dari orang lain.Mendasarkan pada pendapat Talcott Parsons,Ali berpendapat bahwa dalam hubungandokter dan pasien <strong>di</strong>perlukan adanya komunikasiyang baik. Komunikasi bisa menja<strong>di</strong> penyebabdan juga bisa menja<strong>di</strong> solusi untuk memecahkanpersoalan. Komunikasi bertujuan untukmembangun kesamaan makna, 23 sehingga dalamhubungan dokter dan pasien ada tuntutantuntutanuntuk menunjukkan perilaku sebagaiberikut: 24 (a) Dokter sering berfungsi sebagai“penga<strong>di</strong>lan” serta sekaligus memberi legitimasiterhadap pasien yang mengadukan keluhantentang penyakitnya; (b) Dalam definisi keadaansakit adalah merupakan hal yang sangatpenting dan merupakan jembatan dokter untukme-nolongnya atas kepercayaan yang <strong>di</strong>berikanoleh pasien; (c) Keadaan sakit membawa dokterberkewajiban menolong, pasien harus <strong>di</strong>lindungi;(d) Dengan <strong>di</strong>beri kepercayaan untuk mengobatioleh pasien sekaligus dokter berkewajibanmenjaga rahasia me<strong>di</strong>snya.Brown dalam teori perannya sebagaimana<strong>di</strong>kutip oleh Willy F. Maramis 25 bahwadokter mengalami konflik antar peran, yaknidokter <strong>di</strong>satu sisi harus menjaga rahasia pasienHIV/AIDS dan <strong>di</strong> sisi lain harus memberi tahuke lingkungan sehingga hak orang lain untuk hidupsehat terlindungi. Masing-masing peran menuntutperilaku yang bertentangan satu samalain. Namun dapat terja<strong>di</strong> bahwa dua peranyang berbeda harus <strong>di</strong>mainkan. Dokter denganbekerja secara profesional berarti dokter telahberperan sesuai dengan peraturan yang berlakudalam menjalankan tugasnya.Perspektif yuri<strong>di</strong>s tanggung jawab dokterdalam membuka rahasia me<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS, ternyata ada kecenderungan berpengaruhsecara positif terhadap tingkat implemen-232425Muhammad Mulyoha<strong>di</strong> Ali, op.cit. Lihat pula AhmadSubiyanto, “Peran Komunikasi Dalam MenjalankanProfesi Dokter Yang Berkualitas Di Masyarakat”, <strong>Jurnal</strong>Online UPT Perpustakan UNS 27 Maret 2009.Willy F. Maramis, op.cit. hlm. 279.Ibid, hlm. 278.tasi hukum pelayanan kesehatan. Artinya semakinpositif (sangat setuju) perspektif yuri<strong>di</strong>stanggung jawab dokter dalam membuka rahasiame<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS semakin baik pula implementasihukum kerahasiaan me<strong>di</strong>s pasienHIV/AIDS dalam pelayanan kesehatan tersebut.Hal ini dapat <strong>di</strong>lihat dari data <strong>di</strong> atas yangmenunjukkan bahwa yang memiliki perspektifyuri<strong>di</strong>s tanggung jawab dokter dalam membukarahasia me<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS 80% sangat setujudan 20% setuju ternyata implementasi hukumterhadap kerahasiaan me<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS juga 80% sangat baik dan 20% baik. Olehkarena implementasi hukum terhadap rahasiame<strong>di</strong>s pada dasarnya merupakan se-rangkaiankegiatan untuk mewujudkan dan melaksanakantanggung jawab dokter dalam kenyataan yangberkaitan dengan pelayanan kesehatan, makakecenderungan berpengaruhnya secara positiffaktor perspektif yuri<strong>di</strong>s tanggung jawab dokterdalam membuka rahasia me<strong>di</strong>s HIV/AIDS terhadapimplementasi hukum kerahasiaan me<strong>di</strong>sdalam pelayanan kesehatan inipun sangat<strong>di</strong>mungkinkan.Menurut Roscoe Pound 26 mendasarkanpada azas keseimbangan bahwa dalam konteks“laws as tool of social engineering” maka hukummempunyai fungsi menata kepentingan-kepentinganyang ada dalam masyarakat. Kepentingan-kepentingantersebut harus <strong>di</strong>tata sedemikianrupa agar tercapai keseimbangan yangproporsional. Ini berarti bahwa pelayanan kesehatanharus <strong>di</strong>laksanakan antara kepentinganin<strong>di</strong>vidu dan masyarakat secara seimbang. Makauntuk mewujudkan keseimbangan antara kepentinganpen-derita/pasien HIV/AIDS agar terjagahak konfidensialitasnya dan kepentinganmasyarakat agar terjaga dari tertularnya HIV/AIDS maka cara penanggulangan HIV/AIDS harusmemperhatikan prinsip-prinsip yang telah <strong>di</strong>tuangkandalam Keputusan Menko Kesra No. 9/KEP/MENKO/KESRA/VI/1994 tentang Strategi26 . Bernard L. Tanya, et. all., 2010, Teori Hukum StrategiTertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Jogjakarta:Genta Publishing, hlm. 155. Lihat pula A<strong>di</strong> Sulistiyonoet. all., “Hukum Sebagai Instrumen Kebijakan”, <strong>Jurnal</strong>Jurisprudence, Volume 1 No. 2 September 2004, hlm.118. Bahwa pada hakikatnya hukum merupakanperlengkapan masyarakat untuk menjamin agarkebutuhan – kebutuhan dapat <strong>di</strong>penuhi secara teratur.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!