24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

412 <strong>Jurnal</strong> <strong>Dinamika</strong> HukumVol. 11 No. 3 September 2011city (berarti menjunjung tinggi kebenaran dankejujuran). 1Era informasi sekarang ini, setiap orangharus dan berhak atas informasi yang menyangkut<strong>di</strong>ri priba<strong>di</strong>nya. Sebagai akibat hak atasinformasi dari pasien (the right to information)terdapat pula kewajiban dokter untuk memberikaninformasi kepada pasiennya. Pasien berhakuntuk memutuskan sen<strong>di</strong>ri, untuk mempergunakanhaknya atau tidak. Pemegang haklahyang berwenang untuk menentukan sebagaimanifestasi dari hak otonomi (the right to selfdetermination).Kedua hak dasar tersebut bertolakdari hak atas perawatan kesehatan (theright to health care) yang merupakan hak asasiin<strong>di</strong>vidu (in<strong>di</strong>vidual human right). 2Adanya perkembangan bidang sosial danbudaya yang menyertai perkembangan masyarakattelah membawa perubahan terhadap statusmanusia sebagai obyek ilmu kedokteranmenja<strong>di</strong> subyek yang berkedudukan sederajat.Peningkatan status pasien sebagai subjek yangsederajat ini oleh Hipokrates <strong>di</strong>tuangkan dalamsuatu hubungan yang <strong>di</strong>sebabkan sebagai transaksiterapeutik. Bagian penting dalam hubungandokter pasien adalah kepercayaan. 3 Untuk123Samsi Jacobalis, 2005, Pengantar Tentang PerkembanganIlmu Kedokteran, Etika Me<strong>di</strong>s, dan Bioetika, CVSagung Seto bekerjasama dengan Universitas Tarumanegara,Jakarta, hlm. 75-76,; John Adam RGN “Prescribing;The Ethical Dimension”, Nurse Prescriber, 1(7),2004, hlm. 1-3; Jeryl S. Cohen, Jeanne M. Erickson,“Ethical Dilemmas and Moral Distress in OncologyNursing Practice”, Clinical Journal of Oncology Nursing,Volume 10, Number 6/December 2006, hlm 775-780,;John W. Seymour, dan Lawrence Rubin, “Principles,principals, and process (P³): A model for play therapyethics problem solving”, International Journal of PlayTherapy, Vol 15(2), 2006, hlm. 101-123,; Vicki D.Lachman, “Practical Use of the Nursing Code of Ethics:Part I”, MEDSURG Nursing,January/February 2009,Vol.18/No. 1, hlm. 56-57.Oetama dan Fred Ameln, “Hukum Kedokteran dan BeberapaHak Pasien”, Journal Cermin Dunia KedokteranNo. 22, 1981, hlm. 36. Lihat pula J. Guwan<strong>di</strong>, 2007,Hukum Me<strong>di</strong>s, Jakarta: FKUI, hlm. 18,; Hargianti DiniIswandari, “Aspek Hukum Penyelenggaraan Praktek Kedokteran:Suatu Tinjauan Berdasarkan Undang-UndangNo.9/2004 Tentang Praktek Kedokteran”, <strong>Jurnal</strong> ManajemenPelayanan Kesehatan, Vol. 09, No.02, Juni 2006,hlm 54.John R. Williams, Me<strong>di</strong>cal Etics Manual, Terjemahanoleh Tim Penerjemah PSKI FK UMY, e<strong>di</strong>tor Sagiran,2000, Pusat <strong>Stu<strong>di</strong></strong> Kedokteran Islam, UMY, hlm. 4,;Endang Kusuma Astuti, ”Hubungan Hukum AntaraDokter dan Pasien Dalam Upaya Pelayanan Me<strong>di</strong>s”,<strong>Jurnal</strong> Legality, 2010, hlm 2,; Ali Roatib dkk,menerima perawatan me<strong>di</strong>s, seorang pasien harusmembuka rahasia kepada dokter mengenaiinformasi yang mungkin tidak ingin <strong>di</strong>ketahuiorang lain. Mereka memiliki alasan yang kuatmempercayai dan mempercayakan <strong>di</strong>rinya padadokter, hal ini terja<strong>di</strong> karena dokter telah <strong>di</strong>nyatakansebagai seorang profesional. Kepercayaanini mengandalkan kompetensi dan kese<strong>di</strong>aandokter untuk mempedulikan pasien,sehingga seorang pasien harus bisa dengan perasaanlega dan aman serta tidak khawatir menaruhkepercayaan kepada dokternya, bahwarahasia yang <strong>di</strong>ceriterakan kepada dokter tidakakan <strong>di</strong>ungkapkan lebih lanjut olehnya. Dengandemikian ia bebas dan sejujurnya mau menceriterakansegala sesuatu yang <strong>di</strong>rasakan kepadadokter.Hak atas rahasia me<strong>di</strong>s adalah hak pasienyang merupakan hak pasien untuk memintabahwa rahasia yang <strong>di</strong>ceriterakan kepada dokternyatidak <strong>di</strong>ungkapkan lebih lanjut. Namunpasien juga bisa mengizinkan sang dokter untukmengungkapkan kepada pihak yang berkepentingan.Pasien pun bisa melepaskan haknya untukmemperoleh informasi sehingga memutuskanuntuk tidak <strong>di</strong>beritahukan apa yang <strong>di</strong>deritanya.Kasus-kasus tertentu, seorang dokteratau tenaga kesehatan bisa berada dalam keadaan<strong>di</strong>lema jika penyakit yang <strong>di</strong>derita pasienitu juga membahayakan masyarakat sekitarnyaseperti HIV/AIDS, sementara pasien tidak memberikanpersetujuan untuk <strong>di</strong>ungkapkan rahasianya.Kecuali sudah <strong>di</strong>wajibkan oleh undangundangatau peraturan yang lebih tinggi tingkatnya,maka dokter wajib melaporkan.Pasal 48 UU No. 29 Tahun 2004 tentangPraktik Kedokteran dan Pasal 57 UU No. 36 Tahun2009 tentang Kesehatan mengundang <strong>di</strong>lema,<strong>di</strong> satu sisi dokter atau tenaga kesehatanharus menyimpan rahasia me<strong>di</strong>s pasien, <strong>di</strong>sisilain harus membuka rahasia pasien, sementaraprinsip yang <strong>di</strong>anut secara universal pada saatini dan <strong>di</strong>adopsi oleh Pemerintah Indonesia bah-“Hubungan Antara Karakteristik Perawat denganMotivasi Perawat Pelaksana dalam MenerapkanKomunikasi Terapeutik Pada Fase Kerja Di <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>Islam Sultan Agung Semarang”, Nurse Me<strong>di</strong>a Journal ofNursing, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2007,hlm 2,;

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!