24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perspektif Yuri<strong>di</strong>s Tanggung Jawab Dokter Terhadap Rahasia Me<strong>di</strong>s Pasien HIV/AIDS …423an (P2MPLP) saja dengan memperhatikan kerahasiaanpriba<strong>di</strong> pasien sementara lingkungantidak <strong>di</strong>beritahu kalau ada pasien penderitaHIV/AIDS dengan alasan HAM dan kemungkinanbesar bisa menular berarti akan menimbulkanmasalah HAM <strong>di</strong> masyarakat.Pelanggaran kewajiban untuk menjagarahasia me<strong>di</strong>s dapat <strong>di</strong>kenakan beberapa sanksi.Pertama, sanksi <strong>di</strong>siplin oleh Majelis KehormatanDisiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)sesuai dengan Pasal 64 sampai dengan Pasal 70UU No. 29 Tahun 2004. Dalam Peraturan KonsilKedokteran Indonesia NO. 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan PelanggaranDisiplin MKDKI, ada tiga alternatif sanksi <strong>di</strong>siplinyaitu: (a) Pemberian peringatan tertulis;(b) Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasiatau surat izin praktik; (c) Kewajiban mengikutipen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan atau pelatihan <strong>di</strong> institusipen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan kedokteran atau kedokteran gigi.Selain sanksi <strong>di</strong>siplin, dokter yang tidak menjagarahasia me<strong>di</strong>s dapat <strong>di</strong>kenakan sanksi etikoleh organisasi profesi yaitu Majelis KehormatanEtika Kedokteran (MKEK). Kedua, sanksiadministratif tetap <strong>di</strong>berikan meskipun pasienHIV/AIDS yang <strong>di</strong>rugikan telah memaafkan dantidak mengadukan kepada pihak berwajib sesuaidengan Pasal 4 Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan RahasiaKedokteran. Ketiga, sanksi pidana sesuai denganPasal 322 KUHP jo. Pasal 79 huruf (c) UUNo. 29 Tahun 2004. Pembocoran rahasia me<strong>di</strong>spasien HIV/AIDS oleh dokter merupakan delikaduan, <strong>di</strong> mana dokter hanya dapat <strong>di</strong>tuntutjika ada pengaduan dari pasien yang bersangkutan.Keempat, sanksi Perdata sesuai denganPasal 1365 KUHPerdata jo. Pasal 58 UU No. 36Tahun 2009. Jika membuka rahasia me<strong>di</strong>s pasienHIV/AIDS bukan inisiatif sang dokter tetapiatas kemauan rumah sakit, maka sanksi perdatasesuai dengan Pasal 1367 KUHPerdata jo. Pasal46 UU No. 44 tentang <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>.tanggung jawab dokter secara umum menunjukkansangat setuju dalam membuka rahasiame<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS harus seizin pasien. Halini <strong>di</strong>sebabkan dokter sebagai pemegang peranmemiliki kebiasaan berpikir yang sesuai dengannorma sosial yang berlaku <strong>di</strong> lingkungan kerjanya.Kedua, secara umum rata-rata implementasihukum terhadap kerahasiaan me<strong>di</strong>s pasienHIV/AIDS dalam pelayanan <strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong><strong>Umum</strong> <strong>Daerah</strong> <strong>Banyumas</strong> adalah sangat baik.Hal ini <strong>di</strong>sebabkan dokter sebagai pemegangperan sadar akan mengab<strong>di</strong> kepada kepentingansistem sosial yang berlaku, lagi pula adakecenderungan positif dari perspektif yuri<strong>di</strong>stanggung jawab dokter dalam mem-buka rahasiame<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS yang sesuai dengannorma sosial yang berlaku <strong>di</strong> lingkungan kerjanya.SaranSaran yang dapat <strong>di</strong>berikan adalah bahwasebaiknya dalam memutus mata rantai penyebaranHIV/AIDS maka Pemerintah perlu merevisiregulasi yang ada supaya dapat melindungipasien dari stigmatisasi dan terjaminnya lingkungandari tertularnya penyakit tersebut. Regulasiyang ada dengan menganut azas sukareladan rahasia masih ada hambatan. Perlu adaregulasi tentang edukasi ke lingkungan baik melaluipen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan formal maupun pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan nonformal. Diharapkan akan terbangun pemahaman,sikap dan tindakan yang benar terhadaporang dengan HIV/AIDS pada khususnya dan penanggulanganHIV/AIDS pada umumnya.PenutupSimpulanAda dua simpulan yang dapat <strong>di</strong>berikanberdasarkan pada permasalahan dan pembahasantersebut <strong>di</strong> atas. Pertama, perspektif yuri<strong>di</strong>s

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!