24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Perspektif Yuri<strong>di</strong>s Tanggung Jawab Dokter Terhadap Rahasia Me<strong>di</strong>s Pasien HIV/AIDS …413wa pemeriksaan HIV/AIDS pada setiap orang denganazas sukarela dan rahasia (KeputusanMenteri Koor<strong>di</strong>nator Bidang Kesejahtaraan RakyatNo. 9//KEP/MENKO/KESRA/VI/1994 tentangStrategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS <strong>di</strong>Indonesia), artinya tidak dapat <strong>di</strong>wajibkan karenabertentangan dengan HAM sehingga perluada informed consentnya terlebih dahulu baikpemeriksaannya maupun membuka untuk <strong>di</strong>beritahukankepada orang lain. 4Menurut Jonathan Mann, AIDS meliputi tigamacam epidemi. 5 Pertama, penyebaran HIV(Human Immunodeficiency Virus) yang penularannyaterja<strong>di</strong> melalui hubungan seksual (homodan heteroseksual), dari Ibu ke bayi dan melaluidarah yang tercemar (transfusi, produk darah,pemakaian jarum suntik, dan sebagainya).Epidemi ini berlangsung secara <strong>di</strong>am-<strong>di</strong>am danmungkin sekali telah <strong>di</strong>mulai tahun 1950-an.Darah tertua yang tercemar HIV berasal dariZaire dalam tahun 1959. Jumlah orang yangterinfeksi kini telah mencapai sepuluh jutaorang. Kedua, berjangkitnya AIDS yang mulai<strong>di</strong>kenal sejak tahun 1981 dan kini sudah mencapailebih dari setengah juta penderita. Ketiga,epidemi yang bersifat sosial, yakni stigmatisasi,prasangka dan <strong>di</strong>skriminasi yang timbulakibat AIDS. Epidemi yang ketiga ini menimbulkanberbagai <strong>di</strong>lema dalam masyarakat yangmempersulit penanggulangan AIDS secara rasional.Langkah-langkah klasik yang umum <strong>di</strong>ambiluntuk menanggulangi penyakit menularhanya penemuan penderita, pelaporan danpencatatan penderita dan isolasi serta pengobatanpenderita untuk menaggulangi AIDS. Sifatpelaporan dengan tetap merahasiakan identitaspenderita. Maka dalam melakukan pemeriksaanHIV pada suatu populasi (orang-orangdengan gejala dan tanda konsisten dengan in-45Margarita M. Maramis, 2007, Konseling dan Tes SukarelaUntuk Penderita HIV & AIDS dalam Nasronu<strong>di</strong>n & MargaritaM. Maramis (e<strong>di</strong>tor), Konseling, Dukungan, Perawatan& Pengobatan ODHA, Airlangga University Press,Surabaya, hlm. 7; Hargianti Dini Iswandari, op.cit, hlm55.Suria<strong>di</strong> Gunawan, “Perkembangan Masalah AIDS”, JournalCermin Dunia Kedokteran, No. 75, 1992, Jakarta,hlm. 1. Lihat pula Steinbrook, M.D., “The AIDSEpidemic in 2004”, The New England Journal ofMe<strong>di</strong>cine.feksi HIV) baik melalui pemeriksaan dan konselingHIV (Voluntary Counselling and Testing/VCT), pemeriksaan HIV <strong>di</strong>agnostik, <strong>di</strong>in<strong>di</strong>kasikanpada pasien dengan tanda dan gejala yangsejalan dengan penyakit-penyakit yang terkaitHIV/AIDS, termasuk pemeriksaan terhadap tuberkulosissebagai pemeriksaaan rutin, pemeriksaanHIV dengan inisiatif dari tenaga kesehatan(Provider-Initiated Testing and Counselling/PITC)harus ada informed consentnya. Kecualipemeriksaan HIV wajib yang <strong>di</strong>butuhkansebelum <strong>di</strong>lakukannya prosedur-prosedur yangberkaitan dengan pemindahan cairan atau jaringantubuh, jika hasilnya positif terkena HIVmaka identitas pemberi donor tetap harus <strong>di</strong>rahasiakan.6Instruksi Menteri Kesehatan No. 72/Men-Kes/Inst/1988 tentang Kewajiban MelaporkanPenderita Dengan Gejala AIDS. Ketentuan tersebuthanya <strong>di</strong>tujukan kepada petugas kesehatandan sarana pelayanan kesehatan saja. Tindakanyang <strong>di</strong>ambil pada saat <strong>di</strong>temuinya seseorangdengan gejala AIDS hanyalah pelaporankepada Dirjen P2MPLP (Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman)saja dengan memperhatikan kerahasiaanpriba<strong>di</strong> pasien sementara lingkungan tidak<strong>di</strong>beritahu kalau ada pasien penderita HIV/AIDSdengan alasan HAM dan kemungkinan besar bisamenular berarti akan menimbulkan masalahHAM <strong>di</strong> masyarakat.Menurut Direktur Pengendalian PenyakitMenular Langsung Dirjen P2MPLP KementrianKesehatan estimasi ODHA (orang dengan HIV/AIDS) <strong>di</strong> Indonesia pada 2009 mencapai 186.000orang <strong>di</strong>mana urutan pertama DKI 42.880 orang<strong>di</strong>susul Jatim 27.063 orang, Papua 23.439orang, Jabar 23.423 orang dan Jateng 10.816orang <strong>di</strong> urutan ke lima. 7 Dari sebagian penderitaHIV/AIDS yang berada <strong>di</strong> Jateng yang bertempattinggal <strong>di</strong> <strong>Banyumas</strong> ada yang berobatke VCT <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong> <strong>Umum</strong> <strong>Daerah</strong> <strong>Banyumas</strong>67Dirjen Bina Pelayanan Me<strong>di</strong>s Kementrian KesehatanRepublik Indonesia, 2010, Skrining HIV <strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong>Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran HIV (Hasil KajianTahun 2009), hlm. 23-29.HM. Subuh, 2010, Achieve Universal To HIV Prevention,Treat ment, Care and Support, Disampaikan padaPertemuan Ilmiah Tahunan (PIT 1) MHKI, Jakarta, 21Nopember 2010.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!