24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

422 <strong>Jurnal</strong> <strong>Dinamika</strong> HukumVol. 11 No. 3 September 2011Nasional Pengaggulangan HIV/AIDS <strong>di</strong> Indonesia.Prinsip-prinsip dasar penanggulangan HIV/AIDSyang <strong>di</strong>maksud adalah: (a) Upaya penanggulanganHIV/AIDS <strong>di</strong>laksanakan oleh masyarakatdan pemerintah. Masyarakat adalah pelakuutama dan pemerintah berkewajiban untukmengarahkan, membimbing, serta menciptakansuasana penunjang; (b) Setiap upaya penanggulanganharus mencerminkan nilai-nilai agamadan budaya yang ada <strong>di</strong> indonesia; (c) Setiapkegiatan <strong>di</strong>arahkan untuk mempertahankan danmemperkukuh ketahanan dan kesejahteraankeluarga, serta sistem dukungan sosial yangmengakar dalam masyarakat; (d) PencegahanHIV/AIDS <strong>di</strong>arahkan pada upaya pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan danpenyuluhan untuk memantapkan perilaku yangtidak memberikan kesempatan penularan danmerubah perilaku yang berisiko tinggi; (e) Setiaporang berhak untuk mendapat informasiyang benar untuk melindungi <strong>di</strong>ri dan orang lainterhadap infeksi HIV/AIDS; (f) Setiap kebijakan,program, pelayanan dan kegiatan harus menghormatiharkat dan martabat dari para pengidapHIV/penderita AIDS dan keluarganya; (g)Setiap pemeriksaan untuk men<strong>di</strong>agnosa HIV/AIDS harus <strong>di</strong>dahului dengan penjelasan yangbenar dan mendapat persetujuan yang bersangkutan(informed consent). Sebelum dan sesudahnyaharus <strong>di</strong>berikan konseling yang memadaidan hasil pemeriksaan wajib <strong>di</strong>rahasiakan;(h) Diusahakan agar peraturan perundanganmendukung dan selaras dengan strategi nasionalpenang-gulangan HIV/AIDS <strong>di</strong> semua tingkat;(i) Setiap pemberi layanan berkewajibanmemberikan layanan tanpa <strong>di</strong>skriminasi kepadapengidap HIV/penderita AIDS.Agar kepentingan penderita HIV/ AIDSdan masyarakat terlindungi maka cara programpencegahan penyebaran HIV/AIDS seharusnya<strong>di</strong>pusatkan terutama pada pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan masyarakatmengenai pengertian, cara penularan danpencegahan HIV/AIDS, dengan tujuan merubahkebiasaan orang-orang yang berisiko tinggi untuktertular dan menghindari stigma dalam masyarakatterhadap orang dengan HIV/AIDS (OD-HA), sekaligus memutus mata rantai penularanHIV/AIDS.Kedua, adalah berdasarkan perintah jabatansebagaimana <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 170KUHP, yang menentukan (1) Mereka yang karenapekerjaannya, harkat martabat atau jabatannya<strong>di</strong>wajibkan menyimpan rahasia, dapat<strong>di</strong>bebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangansebagai saksi, yaitu tentang hal yang<strong>di</strong>percayakan kepada mereka; (2) Hakim menentukansah atau tidaknya alasan untuk permintaantersebut, maka penga<strong>di</strong>lan negeri yangmemutuskan apakah alasan yang <strong>di</strong>-kemukakansaksi atau saksi ahli untuk tidak berbicara itu,layak dan dapat <strong>di</strong>terima atau tidak.Pasal ini membebaskan seorang dokterdari kewajibannya untuk menja<strong>di</strong> saksi <strong>di</strong> penga<strong>di</strong>lanatas dasar perintah jabatan. Hakimtentu saja memegang peran penting untuk menentukanalasan yang <strong>di</strong>kemukakan untuk dapat<strong>di</strong>terima atau tidak <strong>di</strong> dalam hak untuk menolakmenja<strong>di</strong> saksi. Hal ini bergantung pada kesaksianapa yang <strong>di</strong>butuhkan. Jika kesaksian itu mengenaisuatu hal yang tidak ada hubungan langsungdengan seorang pasien, maka hal ini tidaktermasuk rahasia me<strong>di</strong>s (kedokteran). Jika kesaksianitu ada hubungan langsung dengan seorangpasien maka dokter itu dapat menggunakanhak undur <strong>di</strong>ri.Ketiga, atas dasar ketentuan undang-undang.Pengecualian terhadap wajib simpan rahasiakedokteran juga berlaku pada kon<strong>di</strong>sidarurat seperti wabah dan bencana alam. Dimana seorang dokter tidak boleh membiarkanbencana terja<strong>di</strong> tanpa penanganan yang semestinyahal ini <strong>di</strong>atur dalam UU No. 4 Tahun 1984tentang Wabah Penyakit Menular. Undang-undangini mewajibkan dokter dan petugas kesehatanlainnya untuk segera melaporkan kon<strong>di</strong>sikon<strong>di</strong>siluar biasa karena wabah penyakit danpenyebarannya, sehingga bisa <strong>di</strong>tanggulangi.Namun dalam Instruksi Menteri Kesehatan No.72/MenKes/Inst/1988 tentang Kewajiban MelaporkanPenderita Dengan Gejala AIDS. Ketentuantersebut hanya <strong>di</strong>tujukan kepada petugaskesehatan dan sarana pelayanan kesehatan saja.Tindakan yang <strong>di</strong>ambil pada saat <strong>di</strong>temuinyaseseorang dengan gejala AIDS hanyalah pelaporankepada Dirjen Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan Pemukim-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!