24.08.2015 Views

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas - Jurnal Dinamika ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

414 <strong>Jurnal</strong> <strong>Dinamika</strong> HukumVol. 11 No. 3 September 2011sejumlah 180 orang.Ter<strong>di</strong>ri dari 109 orang lakilakidengan <strong>di</strong>stribusi usia 1-14 tahun ada tigaorang, usia 20-24 tahun ada 13 orang, usia 25-49 tahun ada 87 orang dan 50 tahun keatas ada6 orang. Sedangkan perempuan ter<strong>di</strong>ri dari 71orang dengan <strong>di</strong>s-tribusi usia 1-14 tahun ada 2orang, usia 15-19 tahun ada 4 orang, usia 20-24tahun ada 17 orang, usia 25-49 tahun ada 46orang dan usia 50 tahun ke atas ada 2 orang.Mereka ter-tular melalui transmisi (InjectionDrug User/IDU) 22 orang, heteroseks 133 orang,homoseks 7 orang, WPS (wanita pekerja seks) 4orang, perinatal 6 orang dan lain-lain 9 orang.Mereka ada yang bekerja sebagai TKI/TKW 1orang, pelajar/mahasiswa 7 orang, swasta 51orang, wiraswasta 21 orang, WTS 10 orang, buruh14 orang ibu rumah tangga 17 orang, lainlain4 orang dan yang tidak bekerja 55 orang. 8Status dan keberadaan pasien HIV/AIDSyang <strong>di</strong>rahasiakan dan lingkungan tidak <strong>di</strong>beritahumenimbulkan <strong>di</strong>lema dalam menghadapipasien HIV/ AIDS baik pasien itu sen<strong>di</strong>ri maupundokter yang merawat. Apabila penderita memberitahukankepada orang lain terutama kepadapasangannya, maka orang tersebut kemungkinanakan <strong>di</strong>cap sebagai orang yang tidak bermoraldan akan memperoleh hukuman sosial.Apabila penderita tidak memberitahukan kepadaorang lain, terutama kepada pasangan hubunganseks, maka berarti ia ikut menyebarkanpenyakit tersebut kepada orang lain. Apabiladokter memberitahukan kepada orang lain berartimelanggar hak pasien dan juga melanggarkode etik. Sebab dokter wajib menyimpan rahasiapasien termasuk penyakitnya. Apabiladokter tidak memberitahukan penyakit penderitakepada orang lain, terutama kepada keluargapenderita, maka berarti melanggar hakorang lain untuk <strong>di</strong>lindungi dari tertularnya penyakitdari orang lain. Dengan <strong>di</strong>beritahukan,maka mata rantai penyebaran akan bisa <strong>di</strong>putuskansehingga tidak menambah jumlahpenderita HIV/AIDS. Namun karena masalah inimenyangkut rahasia me<strong>di</strong>s, maka tanpa izin pasien,dokter tidak bisa berbuat apa-apa.8Klinik VCT RSUD <strong>Banyumas</strong> (Data bulan Januari Tahun2011).PermasalahanAda dua permasalahan yang akan <strong>di</strong>bahasdalam artikel ini. Pertama, mengenai perspektifyuri<strong>di</strong>s tanggung jawab dokter dalam membukarahasia me<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS; dan kedua,mengenai implementasi hukum terhadapkerahasiaan me<strong>di</strong>s pasien HIV/AIDS dalam pelayanankesehatan <strong>di</strong> <strong>Rumah</strong> <strong>Sakit</strong> <strong>Umum</strong> <strong>Daerah</strong><strong>Banyumas</strong>.Metode PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdan kualitatif dengan pendekatan yuri<strong>di</strong>ssosiologis. Subjek penelitian ini adalah 30 (tigapuluh) dokter yang <strong>di</strong>pilih dengan metode pengambilansampel simple random sampling. Lokasipenelitian <strong>di</strong> RSUD <strong>Banyumas</strong>. Data yang<strong>di</strong>perlukan dalam penelitian ini adalah dataprimer dan data sekunder. Pengumpulan dataprimer <strong>di</strong>lakukan melalui angket dan wawancara,sedangkan data sekunder <strong>di</strong>kumpulkan melaluimetode stu<strong>di</strong> kepustakaan. Data <strong>di</strong>analisisdengan menggunakan metode kuantitatif dankualitatif. Analisis kuantitaif dengan modelanalisis statistik sederhana, sedangkan analisiskualitatif dengan model content analysis.Hasil Penelitian dan PembahasanAIDS atau Aqquiired Immune DeficiencySyndrome adalah suatu sindrom (kumpulan gejala)yang menyebabkan turunnya/hilangnyasistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalahtahap akhir dari infeksi virus HIV ketika sistemkekebalan tubuh sangat rusak, sehingga tidakdapat melawan infeksi ringan sekalipun dan padaakhirnya menyebabkan kematian. AIDS <strong>di</strong>sebabkanoleh HIV 9 (Human ImmunodefeciencyVirus), yaitu virus yang dapat merusak system9 . Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan RI.,2008, Pemberdayaan Perempuan dalam PencegahanPenyebaran HIV-AIDS, Jakarta, hlm. 17. Lihat pula Nasronu<strong>di</strong>ndan Margarita M. Maramis, op.cit, hlm. 192,;Ade Kusmia<strong>di</strong>, Pengintegrasian pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan pencegahanHIB AIDS dalam satuan program pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan nonformaldan informal, <strong>Jurnal</strong> Ilmiah VISI PTK-PNF, Vol.3 No.2,2008, hlm 150. Lihat pula Farah Nurbani, “DukunganSosial Pada ODHA”, <strong>Jurnal</strong> Yayasan Spiritia UniversitasGunadarma, 2006,hlm. 36,; Ade Kusmia<strong>di</strong>, “Pengintegrasianpen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan pencegahan HIB AIDS dalam satuanprogram pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan nonformal dan informal”, <strong>Jurnal</strong>Ilmiah VISI PTK-PNF, Vol.3 No.2, 2008, hlm 150.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!