26.09.2015 Views

GURITA CIKEAS

Membongkar Gurita Cikeas - Biar sejarah yang bicara - WordPress ...

Membongkar Gurita Cikeas - Biar sejarah yang bicara - WordPress ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Prancis, Societe Generale cabang Singapura. Rupanya, sudah<br />

terjalin hubungan timbal-balik yang saling menguntungkan<br />

antara bank tersebut dengan Syamsul Nursalim, yang menjadi<br />

nasabah Societe Generale. Dari bank ini, diduga ia berhasil<br />

menarik pinjaman US$ 15 juta, yang diperkirakan digunakan<br />

untuk menutup sebagian utang BDNI kepada bank-bank luar<br />

negeri. Akan tetapi, Syamsul Nursalim membantah isu yang<br />

waktu itu deras bergulir. Namun dari mana pun pinjaman itu<br />

berasal, faktanya saat duduk sebagai Direktur Utama BDNI, ia<br />

menyetor 50% (Rp 1,5 milyar), separuh dari modal BDNI setelah<br />

ditingkatkan. Sisanya yang 50% masih dimiliki PT Nusantour<br />

Duta Development Corporation dan Djaya Development<br />

Corporation, keduanya milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX.<br />

Bisnis perbankan bisa jadi hanyalah sekuku hitam dari<br />

gurita kerajaan bisnis Syamsul Nursalim. Sebagai pengusaha,<br />

reputasi Syamsul Nursalim lebih dulu dikenal sebagai Direktur<br />

Utama PT Gajah Tunggal, pabrik ban merk Gajah dan Inoue.<br />

Pada 1984, ia merintis usaha patungan untuk menghasilkan<br />

ban merk Yokohama. Ia juga duduk sebagai anggota direksi<br />

perusahaan cat Kansai, yang bekerja sama dengan Jepang,<br />

sambil mengusahakan pabrik tapioka di Lampung (www.pdat.<br />

co.id)<br />

Sewaktu Soeharto berkuasa, Syamsul Nursalim begitu<br />

mudah nya mengembangkan ekspansi bisnis sebab pemerintah<br />

menggulirkan paket kebakan yang dinamakan Pakto 88 (Paket<br />

Oktober 1988). Kebakan itu diterbitkan atas desakan IMF,<br />

World Bank, dan ADB yang bertujuan untuk memberikan pada<br />

pihak swasta agar terjun di sektor perbankan dan dimungkinkan<br />

untuk membuka cabang ke daerah-daerah. Deregulasi kemudian<br />

144

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!