GURITA CIKEAS
Membongkar Gurita Cikeas - Biar sejarah yang bicara - WordPress ...
Membongkar Gurita Cikeas - Biar sejarah yang bicara - WordPress ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dilanjutkan ke bidang-bidang lainnya untuk mempermudah<br />
dan meningkatkan investasi. (Setiono 2003)<br />
Lantaran deregulasi itu, ibarat cendawan di musim hujan,<br />
banyak bermunculan konglomerat termasuk Syamsul Nursalim.<br />
Berkat kemudahan dan kekayaan yang diperolehnya, maka ia<br />
pun masuk ke lingkaran kekuasaan Orde Baru. Sebagian harta<br />
yang ia miliki, digunakan untuk membangun rumah mewah<br />
di Singapura. Syamsul tak sendirian. Ada banyak konglomerat<br />
Indonesia yang menjadikan Singapura sebagai tempat hunian<br />
yang nyaman. Mereka di antaranya keluarga Djuhar Sutanto<br />
(Salim Group), keluarga Ibrahim Risyad (Salim), keluarga Eka<br />
Tjipta Widjaja (Sinar Mas), keluarga Syamsul Nursalim (Gajah<br />
Tunggal), keluarga Liem Sioe Liong, keluarga Sukanto Tanoto<br />
(Rajawali Garuda Mas), Eka Tjandranegara (Mulia), Martias<br />
(Surya Damai), Sugianto Kusuma (Artha Graha) (Aditjondro:<br />
2006). Itulah sebabnya, Singapura kemudian menjelma menjadi<br />
pemukiman para konglomerat Indonesia.<br />
Sepak terjang Syamsul Nursalim dalam berisnis boleh<br />
dibilang sarat akan muatan kepentingan. Buktinya, setelah<br />
Soeharto lengser dan selanjutnya rezim beralih ke Presiden<br />
Megawati Soekarnoputri, Syamsul Nursalim merapat ke<br />
Tauq Kiemas. Bahkan suami Mega ini pernah secara terbuka<br />
menegaskan akan mengawal pengucuran dana bagi tambak<br />
PT Dipasena Citra Darmaja (DCD), perusahaan tambak udang<br />
terbesar di Asia Tenggara milik Syamsul(Kompas, 9 Jan. 2004),<br />
maka tak heran BPPN menjadi sungkan menagih hutang Gajah<br />
Tunggal Group, konglomerat milik keluarga Syamsul Nursalim<br />
yang tidak hanya dekat dengan keluarga Megawati, tapi juga<br />
<br />
145