26.04.2013 Views

Hal 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

Hal 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

Hal 40 - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Warta BPK<br />

PANTAU<br />

Kasus Century Buah dari<br />

‘Operasi Senyap’<br />

Antasari Azhar dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah<br />

membeberkan keterangan di hadapan Timwas Kasus Bank<br />

Century di DPR. Bisakah keterangan itu menjadi pembuka jalan<br />

penuntasan kasus bailout Bank Century Rp6,7 triliun itu?<br />

Kasus Bank Century<br />

tetap menjadi<br />

misteri yang belum<br />

bisa terpecahkan.<br />

Meski Timwas Century<br />

menghadirkan mantan<br />

Ketua KPK antasari azhar<br />

dan mantan Wapres Jusuf<br />

Kalla untuk memberikan<br />

penjelasan, tetapi belum<br />

ada fakta kuat yang mampu<br />

membuka tabir gelap yang<br />

menyelimuti kasus ini.<br />

sebagaimana<br />

diungkapkan mantan Wakil<br />

Presiden Jusuf Kalla (JK) di<br />

hadapan Timwas, kasus<br />

Bank Century adalah kasus<br />

misterius nan gelap. Kasus<br />

yang telah menyedot<br />

perhatian masyarakat<br />

Indonesia tersebut bisa terjadi<br />

karena semua dilakukan melalui<br />

‘operasi senyap dan gelap’, tanpa<br />

adanya laporan yang diberikan, baik<br />

kepada Presiden susilo Bambang<br />

Yudhoyono maupun kepada Wapres<br />

Jusuf Kalla.<br />

"Karena, operasi pemberian dana<br />

talangan ke Bank Century ini melalui<br />

‘operasi senyap’ maka akhirnya<br />

timbullah masalah yang tak kunjung<br />

selesai hingga saat ini," kata Jusuf<br />

Kalla ketika memberikan penjelasan<br />

pada rapat Tim Pengawas Bank<br />

Century DPR di Gedung MPR/DPR/<br />

Antasari Azhar<br />

DPD, Jakarta, belum lama ini.<br />

JK mengatakan kasus Century<br />

bermula ketika Bank Indonesia<br />

memberikan dana talangan ke Bank<br />

Century sebesar Rp50 miliar pada 13<br />

November 2008. Karena tidak ada<br />

laporan kepada Presiden maupun<br />

Wakil Presiden, diapun tertarik untuk<br />

mengulik persoalan pemberian<br />

dana talangan kepada Bank Century<br />

yang dinilai sebagai persoalan besar<br />

tetapi dasar hukumnya tidak jelas.<br />

saat itu presiden sedang<br />

melakukan kunjungan keluar negeri,<br />

JK yang menjabat sebagai wakil<br />

presiden segera mengundang<br />

Menteri <strong>Keuangan</strong> sri Mulyani dan<br />

beberapa pejabat terkait lainnya<br />

untuk rapat di Istana Wakil Presiden<br />

pada 20 November 2008, sekaligus<br />

meminta penjelasan perihal<br />

tersebut.<br />

"saya bertanya kepada sri<br />

Mulyani mengapa memberikan<br />

dana talangan ke Bank Century,"<br />

kata Kalla.<br />

Dia menambahkan sri Mulyani<br />

saat itu menjelaskan dirinya<br />

mendapat laporan dari Bank<br />

Indonesia bahwa terjadi krisis Bank<br />

Century yang berdampak sistemik<br />

sehingga perlu memberikan dana<br />

talangan, <strong>Hal</strong> itulah, katanya, yang<br />

membuat dirinya marah.<br />

JK menjelaskan Bank Century<br />

adalah bank kecil. sehingga kalau<br />

bank tersebut krisis, itu tidak<br />

akan menimbulkan dampak krisis<br />

keuangan. "Kalau kondisinya<br />

tidak krisis dan diberikan bantuan<br />

dana talangan, itu artinya ada<br />

perampokan terhadap uang negara<br />

sehingga saya memerintahkan<br />

untuk menangkap pemilik Bank<br />

Century," jelasnya.<br />

Menyinggung soal laporan<br />

bekas Menteri <strong>Keuangan</strong> sri Mulyani<br />

seputar blanket guarantee atas Bank<br />

Century. JK menegaskan sejak awal<br />

dia tidak setuju blanket guarantee<br />

terhadap Bank Century.<br />

Menurut dia, ada empat<br />

menteri yang memintanya untuk<br />

menyetujui blanket guarantee atas<br />

Bank Century. "Yang kita setujui<br />

meningkatkan penjaminan hingga<br />

Rp2 miliar per nasabah," tuturnya.<br />

Lebih lanjut JK menyebutkan<br />

penerbitan Peraturan Pemerintah<br />

Pengganti undang-undang<br />

SEPTEMBER 2012<br />

55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!