28.05.2013 Views

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Democracy Project<br />

tradisi-tradisi politik dan intelektual yang berorientasi Islam<br />

yang terkonstruksikan lewat praktik-praktik diskursif dalam<br />

suatu momen historis tertentu dalam sejarah Indonesia. ‘Orientasi<br />

Islam’, merujuk pada keterikatan tradisi-tradisi politik dan<br />

intelektual ini dengan ideologi-ideologi dan/atau kolektivitaskolektivitas<br />

Islam. Ideologi-ideologi Islam sendiri beragam dan<br />

berbeda-beda karena adanya pertarungan dan ragam posisi yang<br />

saling berlawanan; sementara yang disebut sebagai kolektivitaskolektivitas<br />

Islam meliputi ‘komunitas-komunitas epistemik’<br />

(epistemic communities, seperti sekolah-sekolah, lembaga dakwah,<br />

zawiyah dan sebagainya.), perhimpunan-perhimpunan Islam<br />

(seperti yayasan, perkumpulan-perkumpulan dan partai-partai<br />

politik) dan kelompok-kelompok aksi Islam. Konsep ‘Islam’<br />

sebagai kata sifat dari kolektivitas-kolektivitas tersebut sekali<br />

lagi terkonstruksikan dalam ruang-ruang historis dan institusional<br />

yang spesifik lewat struktur dan praktik-praktik diskursif yang<br />

spesifik. Dengan demikian, maka konsep ‘Islam’ itu pun tunduk<br />

pada proses pertarungan, perubahan, dan transformasi.<br />

Istilah ‘Muslim’ berkembang dari hasil pertarungan wacana<br />

serta perbenturan dengan identitas-identitas yang lain, dan<br />

karena itulah, istilah tersebut memiliki sebuah dimensi politis.<br />

Istilah tersebut telah dipolitisasi untuk beberapa alasan. Pertama,<br />

istilah ini bisa jadi merupakan sebuah refleksi dari suatu sikap<br />

nasionalisme yang terfragmentasi. Fragmentasi ini lahir dari<br />

adanya kenyataan pluralitas bangsa dan dari adanya keragaman<br />

kenangan-kenangan dan identitas-identitas kolektif, selain juga<br />

dari adanya kepelbagian dalam posisi subjek (subject positions),<br />

tradisi dan jaringan intelektual dari masyarakat Indonesia.<br />

Dari sudut pandang perspektif-perspektif ini, keasyikan<br />

dengan politik identitas dan simbol-simbol Islam menandakan<br />

suatu situasi ganda. Di satu sisi, keasyikan itu bisa ditafsirkan<br />

Pendahuluan | 11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!