28.05.2013 Views

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Democracy Project<br />

dipakai secara luas di Prancis pada tahun 1898 sebagai resonansi<br />

dari ‘manifesto intelektual’ (manifeste des intellectuel) yang<br />

dibangkitkan oleh ‘Kasus Dreyfus’ (Feuer 1976: 48; Gella 1976:<br />

19). Pada tahun 1896, Alfred Dreyfus, seorang kapten Yahudi<br />

dalam dinas ketentaraan Prancis dituduh telah melakukan<br />

spionase dan dicopot dari pangkatnya oleh sebuah pengadilan<br />

militer dan dihukum penjara seumur hidup. Sebagai protes atas<br />

kesewenang-wenangan keputusan pengadilan itu, Emile Zola,<br />

seorang novelis populer yang terkenal, menerbitkan sebuah<br />

surat terbuka di halaman muka sebuah koran kecil yang terbit<br />

di Paris, yang menuduh para anggota dinas ketentaraan Prancis<br />

telah merekayasa bukti, memanipulasi dan menutup-nutupi<br />

fakta-fakta dari kasus tersebut. Surat ini, yang kemudian dikenal<br />

sebagai ‘manifeste des intellectuels’ (manifesto para intelektual)<br />

menyebabkan perpecahan di kalangan pengarang Prancis menjadi<br />

dua kubu: yaitu kubu Dreyfusard (yang membela Dreyfus) dan<br />

kubu anti-Dreyfusard. Dari polarisasi ini, muncullah istilah<br />

‘intelektual’, yang pada awalnya merupakan sebuah istilah<br />

cemoohan yang memiliki konotasi negatif. Buat kubu anti-<br />

Dreyfusard, yang berbicara dari sudut pandang pendukung<br />

institusi-institusi negara, istilah ‘intelektual’ dipakai untuk<br />

menunjuk kepada para penulis dan selebritis yang berorientasipasar<br />

yang memiliki keterkaitan dengan kubu Dreyfusard.<br />

Namun, efek dari pelabelan ini malah semakin memperteguh<br />

kubu Dreyfusard, dan malah memberikan kepada mereka sebuah<br />

nama dan kesadaran akan identitas mereka yang baru. Sejak<br />

saat itu, kata ‘intelektual’ bukan hanya menjadi sebuah istilah<br />

yang populer, namun juga menjadi sebuah model bagi bentuk<br />

baru keterlibatan dalam kehidupan publik dan juga bagi peran<br />

baru untuk dimainkan (Eyerman 1994: 23-53).<br />

Maka, pada tahap-tahap awal kemunculannya, intelektual<br />

Pendahuluan | 21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!