28.05.2013 Views

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

Inteligensia%20Muslim%20dan%20Kuasa

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Democracy Project<br />

situasi yang diskriminatif dan segregatif itu, upaya untuk<br />

menciptakan suatu elit berpendidikan modern dengan anutan<br />

nilai-nilai dan prinsip-prinsip sekuler bisa melahirkan<br />

kecenderungan-kecenderungan antitetis manakala para anggota<br />

komunitas inteligensia tersebut menemukan jalan kembali ke<br />

jangkar identitasnya. Sebagai misal, beberapa di antara mereka<br />

yang berlatar keluarga Muslim yang taat, karena merasa kecewa<br />

dengan situasi penjajahan dan/atau karena pertemuan atau<br />

pertemuan-kembali dengan tokoh-tokoh Islam berikut komunitas<br />

epistemik serta asosiasi-asosianya, terdorong untuk mempertautkan<br />

kembali dirinya dengan komunitas intelektual Islam. Dalam<br />

pertautan ini, mereka mulai memperkaya pengetahuan<br />

keagamaannya, sehingga muncullah apa yang disebut sebagai<br />

intelek-ulama (inteligensia yang melek pengetahuan agama).<br />

Selain itu, promosi pendidikan Barat oleh pemerintah kolonial<br />

telah menciptakan hirarki-hirarki pengetahuan dan nilai-nilai<br />

kolonial yang mematrikan apa yang disebut Edward Said sebagai<br />

‘pengkelasduaan yang mengerikan’ (dreadful secondariness)<br />

terhadap beberapa lapisan masyarakat dan kebudayaan (Said<br />

1989: 207). Pada gilirannya, hal ini mendorong hasrat serangan<br />

balik pengetahuan-pengetahuan ‘tersisihkan’ (subjugated<br />

knowledges) lewat jalan, di samping cara-cara lainnya, strategi<br />

peniruan (mimicry) dan apropriasi (appropriation). Komunitas<br />

epistemik Islam, misalnya, berusaha sekuat tenaga untuk<br />

mengadopsi aparatus, metode-metode, dan kurikulum pendidikan<br />

modern sebagai sarana untuk merevitalisai ajaran-ajaran dan<br />

daya tahan Islam. Upaya ini lalu melahirkan apa yang disebut<br />

sebagai sistem pendidikan madrasah dimana di dalamnya aparatus<br />

dan metode-metode modern diperkenalkan dan mata-pelajaran<br />

agama diajarkan secara berdampingan dengan mata-pelajaran<br />

sekuler. Hal ini melahirkan sejenis ‘clerical-intelligenstia’<br />

Pendahuluan | 31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!