April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOTO OLEH CRAIG DIMOND<br />
Pemimpin Gereja mengatakan bahwa baik pria mau-<br />
pun wanita hendaknya diperkenankan untuk secara<br />
setara dan bebas menyatakan gagasan mereka<br />
dalam pertemuan-pertemuan kepemimpinan.<br />
pertemuan dewan lingkungan, gagasan mereka<br />
selalu membantu dan memberikan ilham,” ujarnya.<br />
Pemimpin dapat mengimbau peran serta dengan<br />
menunjuk para sister menggunakan nama<br />
mereka dan dengan menyatakan rasa syukur untuk<br />
wawasan dan rekomendasi yang ditawarkan,<br />
Penatua Scott menjelaskan.<br />
“Berkat pelengkap yang datang ke rumah<br />
tangga para pemimpin imamat” yang mengikuti<br />
garis pedoman ini adalah bahwa “para pria ini<br />
menjadi lebih apresiatif terhadap peran sakral<br />
istri mereka dalam rumah tangga mereka sendiri,”<br />
tambahnya.<br />
Dia mengajarkan pentingnya mengupayakan<br />
kebulatan suara di antara anggota dewan. Ketika<br />
perasaan itu dirasakan pemimpin dapat mengidentifikasinya<br />
dan meminta pemungutan suara. Dalam<br />
keadaan ketika anggota mungkin tidak bersuara<br />
bulat, pemimpin hendaknya mencari nasihat dari<br />
setiap anggota dewan lingkungan, menyatakan<br />
syukur untuk wawasan yang dibagikan, membuat<br />
keputusan, dan meminta anggota dewan untuk<br />
dukungan gabungan terhadap keputusan tersebut.<br />
Penatua Scott menekankan pentingnya kerahasiaan<br />
dalam masalah-masalah dewan lingkungan.<br />
Hasil yang Diantisipasi<br />
Penatua Nelson mengakhiri pelatihan tersebut<br />
dengan menyatakan tiga harapan: bahwa<br />
penyederhanaan akan memperkenankan waktu<br />
dan sumber anggota untuk dimanfaatkan dengan<br />
keefektifan yang lebih besar, bahwa kuasa imamat<br />
akan tumbuh dalam setiap pemegang imamat<br />
untuk memberkati setiap individu dan setiap keluarga<br />
di Gereja, dan bahwa setiap anggota dapat<br />
merasakan rasa pengabdian dan kemuridan yang<br />
lebih besar. ◼<br />
DALAM BERITA<br />
Penatua Perry<br />
Membentuk Pasak<br />
Pertama di Guam<br />
Penatua L. Tom Perry dari<br />
Kuorum Dua Belas Rasul mengunjungi<br />
Guam pada bulan<br />
Desember 2010 untuk membentuk<br />
Pasak Barrigada Guam,<br />
pasak pertama di teritorial<br />
Guam. Sementara berada di<br />
sana, Penatua Perry, yang melayani<br />
di Korps Maritim Amerika<br />
Serikat di kawasan itu selama<br />
Perang Dunia II, juga mengunjungi<br />
Museum Perang Pasifik<br />
dan pulau tetangganya Saipan.<br />
Terdapat 1.971 anggota Gereja<br />
yang tinggal di Guam. Teritorial<br />
Guam adalah bagian dari Area<br />
Asia Utara Gereja.<br />
Para Dokter OSZA<br />
Merawat Kolera di<br />
Papua Nugini<br />
Sejumlah dokter OSZA dari<br />
Australia meluangkan waktu untuk<br />
merawat para korban wabah<br />
kolera di pedesaan-pedesaan<br />
terpencil dari barat laut Papua<br />
Nugini pada akhir tahun 2010.<br />
Para dokter tersebut bekerja<br />
dengan ratusan pasien, menyelamatkan<br />
seorang pria yang<br />
nyaris meninggal ketika dia tiba<br />
di rumah sakit dan orang-orang<br />
lainnya yang akan mampu bertahan<br />
24 jam tanpa perawatan.<br />
Orang berbondong-bondong<br />
lewat darat dan dengan perahu<br />
kano menemui para dokter<br />
tersebut. David Williams dari<br />
Brisbane dan Anthony Mahler<br />
dari Cairns mengatakan bahwa<br />
baru satu hari tiba di desa<br />
Sogere, mereka telah merawat<br />
lebih dari 200 kasus kolera.<br />
Dalam merujuk pada keseluruhan<br />
pengalaman tersebut,<br />
Dr. Mahler berkata, “[Itu] merupakan<br />
pengalaman hidup saya<br />
yang paling bermakna secara<br />
pr<strong>of</strong>esional,” terlepas dari kesulitan<br />
dan beban kerja yang amat<br />
melelahkan.<br />
Disamping mengirimkan dokter,<br />
Gereja telah menyediakan<br />
persediaan bantuan, termasuk<br />
bantuan medis dan pemurni air.<br />
Pengiriman makanan dan sabun<br />
juga dikirimkan ke kawasankawasan<br />
krisis dari Gereja di<br />
Port Moresby, dan pengiriman<br />
perangkat kebersihan pribadi<br />
dikirimkan dari Port Moresby<br />
dan Brisbane. Pasangan misionaris<br />
dengan keahlian dalam<br />
penanganan air pergi ke<br />
Papua Nugini untuk membantu<br />
mengoordinasi upaya bantuan.<br />
DVD Memperkenalkan<br />
Tema Kebersamaan<br />
untuk Tahun<br />
<strong>2011</strong><br />
Pada bulan Januari, Gereja<br />
mulai mendistribusikan DVD<br />
Strength <strong>of</strong> Youth <strong>2011</strong> [Untuk<br />
Kekuatan Remaja Tahun <strong>2011</strong>],<br />
We Believe, ke unit-unit Gereja<br />
di seluruh dunia untuk penggunaan<br />
dalam mendukung tema<br />
Kebersamaan <strong>2011</strong>.<br />
DVD tersebut dipenuhi dengan<br />
multimedia yang dirancang<br />
untuk membantu kaum<br />
remaja menjadikan tema, Pasal-<br />
Pasal Kepercayaan ke-13, bagian<br />
inti dari hidup mereka. Segmen-<br />
segmen memperlihatkan Presiden<br />
Thomas S. Monson,<br />
<strong>April</strong> <strong>2011</strong> 77