Menjelajah Semesta Iman
Menjelajah Semesta Iman
Menjelajah Semesta Iman
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dalam sebuah rangkaian yang tak berkesudahan dan tak-berujung.<br />
Maukah engkau mempercayaianya?<br />
Baiklah Dad! Contoh merupakan sebuah contoh praktis. Jadi rangkaian<br />
abadi adalah mustahil secara rasional, dan jika memungkinkan<br />
kemudian kita dapat berkata bahwa uang receh tersebut tidak dibuat<br />
oleh Sentral Bank dan kita tahu bahwa pikiran semacam ini merupakan<br />
sebuah pikiran konyol.<br />
Son! Kemustahilan tasalsul yang terjadi semacam ini menandaskan<br />
keharusan adanya iman dan keyakinan pada sosok Pencipta yang<br />
keberadaan-Nya tidak bergantung pada apa pun; dan Dia tidak lain<br />
kecuali Tuhan, segala puji dan puja hanya untuk-Nya.<br />
Kini pertanyaan lain mengemuka di sini: Mengapa kita tidak berkata hal<br />
yang sama (kemustahilan keabadian materi)? Atau mengapa kita tidak<br />
berkata bahwa materi itu tidak berkesudahan dan tiada yang<br />
menciptanya?<br />
Lantaran seluruh bukti menegaskan bahwa material diciptakan dan akan<br />
sirna pada suatu hari…sebagaimana kita sebutkan bahwa semesta itu<br />
sendiri diciptakan pada suatu waktu tertentu yang secara ilmiah juga<br />
telah terbukti.<br />
Benar!<br />
Ada masalah lain yang patut dipertimbangkan; jika harus ada sebuah<br />
wujud yang qadim (tak berpermulaan), apakah logis meyakini bahwa<br />
materi yang statik dan terbatas ini tidak berpengatahuan dan tidak<br />
memiliki kehendak; atau menimbangnya sebagai wujud yang qadim,<br />
ilahiah, berpengetahuan, bijak dan dengan kehendak yang mutlak?