24.06.2013 Views

Menjelajah Semesta Iman

Menjelajah Semesta Iman

Menjelajah Semesta Iman

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kembali mencoba mengganti tema pembicaraan lalu ia bertanya ihwal<br />

generasi-generasi sebelumnya: Fira‘un berkata, “Lalu bagaimanakah<br />

nasib umat-umat terdahulu (yang tidak beriman kepada semua itu)?”<br />

(Qs. Thaha [20]:51) Pertanyaan semacam ini berupaya menggiring<br />

pembicaraan kepada sebuah teka-teki yang tak-berujung lantaran topiktopik<br />

sebelum ini asing bagi mereka dan tiada seorang pun yang pernah<br />

mendengarnya. Juga, menjawab pertanyaan semacam ini tiada gunanya<br />

bagi perdebatan yang hangat. Jadi Musa menjawabnya dengan santun<br />

dan bijak serta membawanya kembali kepada tema pokok pembicaraan.<br />

Musa menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku di dalam<br />

sebuah kitab, Tuhanku tidak akan salah dan tidak (pula) lupa.” (Qs.<br />

Thaha [20]:52) Kemudian Musa melanjutkan ucapannya tentang Tuhan<br />

sebagai berikut: “(Tuhan) yang telah menjadikan bumi bagimu sebagai<br />

tempat kehidupan yang tenang dan telah menjadikan jalan-jalan<br />

bagimu di bumi itu, dan menurunkan air hujan dari langit.” Maka Kami<br />

tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan<br />

yang bermacam-macam.” (Qs. Thaha [20]:53)<br />

Tatkala Fir’aun, terlihat seperti seperti orang yang ketakutan akan<br />

kehidupan dunianya, tidak menemukan jalan untuk lari dari situasi yang<br />

memalukan tersebut, ia berpaling kepada orang-orang yang ada di<br />

tempat itu, melontarkan tudingan murah dengan menyebut Musa<br />

sebagai: pendusta dan tukang sihir:<br />

”Fira‘un berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, “Apakah kamu<br />

tidak mendengar (ucapan orang ini)?” (Qs. Asy-Syuara [26]:25)<br />

Ia juga menambahkan: “Sesungguhnya rasulmu yang diutus kepada<br />

kamu sekalian benar-benar orang gila.” (Qs. Asy-Syuara [26]:27)<br />

Dalam menangkis tudingan ini, Musa menjawabnya dengan santun dan<br />

dalam sebuah ungkapan kenabian: “Musa berkata, “Tuhan yang<br />

menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya, jika<br />

kamu mempergunakan akal.” (Qs. Asy-Syuara [26]:28)<br />

Dan kemudia ia mengalamatkan ucapannya kepada para pendengar

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!