Menjelajah Semesta Iman
Menjelajah Semesta Iman
Menjelajah Semesta Iman
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
S Apakah para pekerja ini sudah gila?<br />
A Tidak, saya meminta mereka untuk melakukan hal ini setelah<br />
konsultasi dengan ayahmu. Sebjatinya ayahmu yang memintaku untuk<br />
melakukan hal ini. Ia juga berkata bahwa ia siap untuk membayar gaji<br />
para pekerja ini. Kia juga telah sepakat bahwa engkau harus datang dan<br />
membantu kami untuk membaca gundukan kertas yang engkau lihat di<br />
kantor tadi untuk menemukan puis yang memenangkan hadiah<br />
pertama.<br />
Senyum simpul tersungging di bibir Abu Ahmad demikian<br />
juga para pekerjanya, yang menghentikan setelah mereka<br />
menyelesaikan apa yang telah disepakati bersama. Wajah pemuda itu<br />
bercahaya dengan sebuah senyum simpul setelah diberikan surprise<br />
sedemikian. Ia memeluk Abu Ahmad, menciumnya dan berkata:<br />
S Betapa besarnya budimu dan budi ayahku yang merencanakan<br />
eksperimen ini untuk membuktikan argumen keteraturan bagiku?<br />
Lalu ia berpaling ke arah para pekerja dan berkata:<br />
S Biarkan saya ambil foto selagi kalian sibuk mencampur-aduk kertaskertas<br />
tersebut. Saya akan membuat sebuah album dari foto-foto itu<br />
dan menamainya sebagai “The Illustrated Monotheistic Book.”<br />
Sebelum meninggalkan tempat itu, ia mampir di kantor Abu Ahmad dan<br />
mengambil foto dari gundukan lembaran itu, yang dicetak dengan<br />
meletakkan kertas-kertas itu secara acak. Ia tidak bergeming sama sekali<br />
untuk membaca bahkan selembar pun dari lembaran-lembaran itu<br />
karena ia sepenuhnya yakin bahwa puisi yang ritmis tidak akan pernah<br />
tercipta secara acak bahkan bila para pekerja itu melanjutkan<br />
mencampur aduk lembaran-lembaran tersebut seumur hidupnya.