02.07.2013 Views

marthasari

marthasari

marthasari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Berikutnya, golongan B dengan penghasilan 1,25<br />

juta-1,75 juta rupiah, 85 persen pembelian<br />

barang ditentukan perempuan. Demikian pula<br />

golongan C, D, dan E perempuan dominan dalam<br />

keputusan pembelian barang, yaitu 87, 85, dan<br />

81 persen.<br />

Dengan melihat angka-angka tersebut, mudah<br />

dipahami mengapa perempuan kerap menjadi<br />

sasaran pemasaran berbagai produk. Jika<br />

melihat skala yang lebih luas atau percaturan<br />

global, budaya konsumtif memang identik<br />

dengan dunia perempuan.<br />

Simak perkataan Rachel Bowlby, psikoanalis<br />

perempuan yang mengatakan, sejarah shopping<br />

dan konsumerisme adalah sejarah kaum perempuan.<br />

Konsumen perempuan memang memiliki<br />

peran sangat strategis. Perempuanlah yang menentukan<br />

barang atau jasa mana yang dikonsumsi<br />

dengan alasan-alasan yang sangat masuk akal.<br />

Demikian pula dalam hal pandangan kehidupan<br />

berumah tangga. Perempuan yang mengungkapkan<br />

sangat mencintai rumah dan banyak menghabiskan<br />

tenaga untuk mendekorasi dan memperbaikinya,<br />

persentasenya lebih tinggi<br />

dibandingkan laki-laki. Angkanya 61 persen<br />

untuk perempuan dan 52 persen untuk laki-laki.<br />

Pandangan lainnya, bahwa pernikahan yang<br />

bahagia adalah kekayaan yang terbesar, dimiliki<br />

perempuan 78 persen. Adapun kaum pria yang<br />

mempunyai pandangan ini berjumlah 76 persen.<br />

Dari peta kekuatan ini perempuan adalah<br />

kelompok konsumen terbesar. Mereka adalah<br />

pengelola keuangan keluarga yang mengatur<br />

lokasi keuangan sehari-hari. Konsekuensinya,<br />

berbagai macam produk yang khusus ditujukan<br />

untuk perempuan, baik remaja, dewasa, maupun<br />

orang tua mulai dari kosmetik, pakaian, dan<br />

berbagai macam pernak-perniknya menjadi<br />

sangat banyak di pasaran.<br />

Pendidikan Lebih Rendah<br />

Selain menunjukkan data dominannya perempuan<br />

dalam peran domestik dan menjadi sasaran<br />

empuk pemasaran berbagai produk, terungkap<br />

bahwa tingkat pendidikan dan penghasilan<br />

perempuan lebih rendah dari laki-laki.<br />

Tingkat pendidikan S2 dan S3, perempuan<br />

mencapai 0,3 persen. Adapun laki-laki 0,5 persen.<br />

Untuk tingkat sarjana perbandingannya lebih jauh.<br />

Laki-laki mencapai 7,2 persen, sedangkan<br />

Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 2.1<br />

5<br />

perempuan hanya 4,4 persen. Khusus di tingkat<br />

akademi, ternyata perempuan lebih tinggi, yaitu 5,5<br />

persen dibanding laki-laki yang hanya 5.4 persen.<br />

Dari sisi penghasilan umumnya wanita masih<br />

rendah. Sebanyak 16,7 persen berpenghasilan 400<br />

ribu rupiah ke bawah. Penghasilan 400 ribu-600<br />

ribu rupiah (9,6%), 600 ribu-800 ribu rupiah (6,2%),<br />

800 ribu-1,25 juta rupiah (6,9%), 1,25 juta-1,75 juta<br />

rupiah (3,4%), dan 1,75 juta rupiah ke atas (1,4%).<br />

Tiga Hobi Utama<br />

Hasil riset NMR menunjukkan ada sedikit perbedaan<br />

antara golongan A, B, C, D, dan E dalam<br />

hobi yang dapat dilakukan perempuan dalam<br />

keseharian. Perlu Anda ketahui bahwa tiga hobi<br />

utama di semua golongan adalah memasak,<br />

mendengarkan musik, dan olahraga.<br />

Bagi golongan A dan B persentase terbesar<br />

adalah mendengarkan musik (47,9%). Urutan<br />

kedua adalah olahraga (45,5%). Urutan ketiga<br />

adalah memasak (45%). Adapun hobi lain yang<br />

cukup tinggi persentasenya adalah membaca<br />

(29,9%) dan belanja (27,4%). Hobi berikutnya<br />

adalah melihat film melalui compact disc di rumah,<br />

makan di restoran, membuat kerajinan tangan, melihat<br />

film di bioskop, dan dekorasi.<br />

Untuk golongan C, D, dan E memasak justru<br />

menjadi hobi utama (52%). Berikutnya, mendengarkan<br />

musik (33,8%), dan olahraga di urutan<br />

ketiga (26%). Di kelas sosial ini, kegiatan membaca<br />

dan belanja memang persentasenya kecil,<br />

yakni 13,3 persen dan 11,3 persen. Bandingkan<br />

dengan golongan A, B yang mencapai 29,9<br />

persen dan 27,4%!<br />

Gambar 1.2<br />

Tingkat konsumsi tertinggi<br />

masih didominasi oleh kaum perempuan<br />

www.jurnalnajmu.wordpress.com20071116konsumtivismekonsumerisme-dan-konsumen-muslim.tif

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!