marthasari
marthasari
marthasari
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pada bagian ini kalian akan mempelajari kata<br />
yang mengalami pergeseran makna. Pergeseran<br />
makna kata dapat bersifat meluas, menyempit, konotasi<br />
positif/negatif, asosiasi, dan pertukaran pengindraan.<br />
4.4.1 Pergeseran Makna Kata<br />
Bahasa adalah milik masyarakat. Masyarakat<br />
adalah manusia yang selalu berubah dan berkembang<br />
mengikuti zamannya. Semakin berkembang manusia,<br />
berkembang pula bahasanya. Karena pertumbuhan<br />
dan perkembangan penggunaan bahasa,<br />
kata-kata tertentu mengalami perkembangan dan<br />
perubahan makna.<br />
Pergeseran makna terjadi juga karena perkembangan<br />
ilmu, teknologi, dan budaya masyarakat pemakainya.<br />
Pergeseran makna dapat bersifat meluas,<br />
menyempit, konotasi positif/negatif, asosiasi, dan<br />
pertukaran pengindraan.<br />
A. Meluas<br />
Meluas artinya cakupan makna kata dewasa<br />
ini lebih luas daripada masa lalu. Kata-kata sebutan<br />
untuk menyebutkan hubungan darah atau keturunan,<br />
seperti bapak, ibu, adik, kakak, atau saudara, dewasa<br />
ini dipergunakan secara meluas. Kata tersebut tidak<br />
lagi untuk orang yang mempunyai hubungan<br />
darah atau garis keturunan.<br />
Contoh lainnya adalah kata putra-putri dan istana.<br />
Semula kata putra-putri hanya dipergunakan di<br />
lingkungan istana untuk menyebutkan anak laki-laki<br />
dan anak perempuan di lingkungan istana saja. Kini<br />
kata-kata tersebut meluas artinya, yakni untuk menyebut<br />
semua anak laki-laki atau anak perempuan.<br />
Semula kata istana berarti kediaman raja atau<br />
tempat tinggal seorang presiden. Kini kata istana<br />
meluas artinya, yakni dapat berarti pusat atau tempat<br />
yang terdapat banyak. Misalnya istana mainan, istana<br />
sepatu, istana boneka, dan sebagainya.<br />
B. Menyempit<br />
Menyempit artinya cakupan makna dewasa ini<br />
lebih sempit daripada masa-masa sebelumnya.<br />
Misalnya kata sarjana, dewasa ini dipergunakan hanya<br />
untuk memberi gelar bagi seseorang yang telah lulus<br />
dari perguruan tinggi jenjang S1 dengan persyaratan<br />
tertentu. Padahal, awalnya kata sarjana dipahami untuk<br />
menyebut semua orang pandai dan cendekiawan.<br />
Kata sastra semula berarti semua tulisan, hasil<br />
tulisan. Kini sastra berarti hal-hal yang berhubungan<br />
Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Untuk SMK Kelas XI<br />
42<br />
dengan puisi, novel, roman, dan sebagainya.<br />
C. Ameliorasi<br />
Ameliorasi adalah pergeseran makna yang kini<br />
memiliki nilai rasa lebih baik atau lebih terhormat.<br />
Misalnya istilah pramuwisma, pramuniaga, tunaaksara,<br />
tunasusila, tunanetra mempunyai kesan lebih<br />
sopan dan terhormat daripada kata pembantu, pelayan<br />
toko, buta huruf, pelacur, dan buta. Kata mantan<br />
terasa lebih tinggi nilainya daripada kata bekas;<br />
istri memiliki nilai lebih tinggi daripada bini; kata suami<br />
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada laki.<br />
D. Peyorasi<br />
Peyorasi kebalikan dari ameliorasi, yaitu pergeseran<br />
makna kata yang berkesan kurang sopan<br />
atau kurang terhormat. Misalnya, kata bekas pejabat<br />
(kurang terhormat atau terkesan negatif) daripada kata<br />
mantan pejabat (terkesan anggun, bersih, wibawa).<br />
Demikian juga kata perempuan terasa lebih hormat<br />
daripada wanita.<br />
E. Sinestesia<br />
Sinestesia adalah pergeseran makna kata karena<br />
adanya pengindraan yang dipertukarkan. Misalnya,<br />
sesuatu yang seharusnya dirasakan oleh lidah<br />
diperuntukan telinga atau hati/perasaan. Contoh:<br />
Banyak orang tersinggung karena mendengar<br />
kata-katanya yang pedas.<br />
(kata-kata pedas maksudnya kata-katanya<br />
menyakitkan hati)<br />
Kedatangan artis ibu kota menerima sambutan<br />
dingin dari penonton.<br />
(dingin maksudnya penonton tidak bersemangat)<br />
F. Asosiasi<br />
Asosiasi adalah makna kata yang menimbulkan<br />
asosiasi karena adanya persamaan sifat. Misalnya<br />
kata wartawan amplop dan anggata DPR tukang<br />
stempel yang berasosiasi uang sogok dan pasif.<br />
Contoh lain:<br />
Sejak dipindah ke tempat basah, tampak<br />
perubahan gaya hidupnya.<br />
(tempat basah maksudnya bagian yang banyak<br />
uangnya)