02.07.2013 Views

seni budaya jilid 2 smk

seni budaya jilid 2 smk

seni budaya jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

178<br />

3.3. UNSUR KOMPOSISI TARI<br />

Apabila kita melihat sebuah tarian baik jenis tradisional atau non<br />

tradisional, banyak unsur-unsur yang dapat dikenali dan terlihat oleh mata<br />

(visual). Pada dasarnya sebuah tarian tidak hanya terdiri-dari susunan<br />

gerak yang telah mengalami proses stilisasi atau distorsi atau penggarapan<br />

dari aspek tenaga, ruang dan waktu, namun terdapat juga unsur-unsur lain<br />

yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi sebuah komposisi yang<br />

disebut dengan tari. Unsur-unsur itu, adalah: desain lantai, desain atas,<br />

desain musik, desain dramatik, tema, tata rias/busana dan tata rambut, serta<br />

tata pentas, disebut dengan unsur komposisi tari .<br />

Dalam jenis tari tradisional yang berasal dari suatu komunitas-<br />

masyarakat etnik, unsur-unsur tersebut dibangun dan disusun sesuai<br />

dengan nilai-nilai dan corak tradisional yang mewarnai kehidupan<br />

masyarakatnya, serta sesuai dengan kepentingan-kepentingan ( fungsi tari)<br />

dalam kehidupan masyarakatnya, sehingga pola gerak, rias, busana,<br />

perlengkapan tari, musik, tempat pementasan mencerminkan ciri khas dari<br />

<strong>budaya</strong> setempat dan adat masyarakat yang memiliki tarian itu.<br />

Sebagai contoh dalam tari tradisional jenis tari rakyat. Desain gerak,<br />

desain lantai, desain atas, tata rias busana, musik, tempat menari<br />

dipersiapkan dan dalam tari itu disusun sedemikian rupa, walaupun<br />

hasilnya terkesan sederhana dan tidak rumit. Biasanya penyelenggaraan<br />

tari untuk tujuan upacara adat, upacara agama atau untuk tujuan ikatan<br />

kebersamaan warga, maka tempat pementasan tari biasanya sesuai dengan<br />

tujuan upacara tersebut. Hal tersebut sangat berbeda dengan tari klasik dan<br />

jenis tari untuk tujuan pertunjukan. Dalam tari klasik pola gerak, desain<br />

lantai, desain atas, tata rias, busana, musik, perlengkapan, pementasan<br />

bahkan tema tarinyapun, disusun berdasarkan pola-pola koreografi yang<br />

lebih artistik, sehingga hasilnya terkesan rumit, taat kepada aturan-aturan<br />

yang harus dipatuhi yang terkait dengan aturan-aturan yang berlaku dalam<br />

tatanan kehidupan orang istana. Sedangkan tari untuk untuk <strong>seni</strong><br />

pertunjukan yang merupakan ungkapan individual yang biasanya dalam<br />

proses penciptaannya, lebih banyak memiliki kebebasan dalam<br />

mengekplorasi semua unsur tari, sehingga memungkinkan pada<br />

pencapaian kualitas artistik maupun estetis dari aspek unsur-unsur tari itu<br />

sangat maksimal. Menurut La Mery (1965: 17-108), unsur-unsur komposisi<br />

tari, sebagai berikut:<br />

1. Desain lantai atau floor design adalah garis-garis di lantai yang dilalui<br />

oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari<br />

kelompok. Garis-garis lantai dibentuk dari garis lurus dan garis lengkung.<br />

Garis lurus dapat menghasilkan bentuk garis diagonal, segitiga, sig-sag, V<br />

atau V terbalik, T atau T terbalik, dan garis lengkung dapat menghasilkan<br />

bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan<br />

sebagainya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!