You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
179<br />
2. Desain atas atau air desaign<br />
Adalah desain yang dibuat oleh anggota badan, berada di atas lantai.<br />
Desain ini dilihat dari arah penonton. Menurut La Mery (1965: 22-39) ada<br />
bermacam-macam yaitu desain: datar, dalam, vertikal, horisontal, kontras,<br />
murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium, rendah,<br />
terlukis, lanjutan, tertunda, simetris, dan asimetris.<br />
3. Desain musik<br />
Desain musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari. Pola ritmik di<br />
dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi,<br />
gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang<br />
sesuai dengan frase musik.<br />
1. Desain dramatik<br />
Desain dramatik adalah tahap-tahap emosional untuk mencapai<br />
klimaks dalam sebuah tari. Tahap –tahap emosional ini perlu ada dalam<br />
sebuah tari agar tarian itu menjadi manarik dan tidak terkesan monoton.<br />
Melalui tahapan ini penonton akan dapat merasakan perbedaan tari bagian<br />
awal, kemudian semakin naik mencapai suatu puncak yang paling menarik,<br />
yang disebut dengan klimaks, berikutnya penonton merasakan mulai ada<br />
penurusan menuju akhir dari sebuah tarian. Kilmaks merupakan puncak<br />
kekuatan emosional dalam sebuah tari dapat dicapai dengan cara<br />
mempercepat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah<br />
penari, menanbah dimankika gerak atau justru berhenti sama sekali atau<br />
dengan cara-cara lain yang intinya berbeda dan khas dari bagian tari<br />
sebelumnya dan sesudahnya. Dua jenis desain dalam tari adalah desain<br />
kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.<br />
2. Dinamika<br />
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena adanya<br />
variasi-variasi di dalam tari tersebut . Dinamika di dalam tari memberikan<br />
kesan bahwa tarian itu menarik, tidak membosankan dan tidak monoton.<br />
Dinamika di dalam tari dapat dicapai karena adanya variasi-variasi dalam<br />
penggunaan tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantian<br />
posisi penari serta perubahan suasana.<br />
3. Tema<br />
Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari<br />
imajinasi manusia, harapan dan kehendak manusia, benda-benda disekitar<br />
kita, peristiwa-peristiwa yang pernah atau sedang terjadi, kegiatan kerja,<br />
perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, legenda, dan<br />
sebagainya<br />
4. Tata rias, tata rambut dan tata busana tari<br />
Adalah rias wajah, tata rambut (hairdo) dan busana yang dirancang<br />
dan dipakai khusus oleh penari untuk keperluan pementasan tari. Rias<br />
wajah untuk keperluan pementasan tari dikenal tiga jenis, yaitu: (a) rias<br />
wajah korektif, yaitu rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian-bagian<br />
wajah yang kurang sempurna, (b) rias wajah karakter, yaitu rias untuk tujuan<br />
menggambarkan dan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari, dan (c)<br />
rias wajah fantasi, yaitu rias wajah untuk tujuan mewujudkan angan-angan