Sorot Foto: ISTIMEWA Adik Nazaruddin M Hashim Bikin Rusuh di DPR Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning menjelaskan dirinya mengetahui adanya adu mulut antara Wakil Ketua Komisi IX Irgan Chairul Mahfidz dengan salah satu adik M Nazaruddin yakni M Hashim. 30 ASAtunews | edisi 08/th. I/Desember 2013
SOROT Saya semakin yakin dengan pernyataan Abdurrahman Wahud (Gus Dur) kalau DPR itu ibaratnya seperti anak SD saja yang suka barantem sendiri. Bahkan dengan kejadian ini, saya malah menyamakan DPR laksana PAUD (pendidikan anak usia dini). Foto: ISTIMEWA Ari Junaedi, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) melihat mereka. Tapi saya pikir itu bercanda. Kan biasa seperti itu,” ucap Ribka kepada Wartawan di Gedung DPR “Saya RI, Rabu (4/12). Ribka mengatakan saat itu dirinya memang sedang berada di ruangan tersebut. Dia pun tidak mengetahui pasti apa sebab kedua orang tersebut bersitegang bahkan sempat tarik-tarikan. “Saya juga gak tau awalnya. Tiba-tiba mereka berdua adu mulut dan teriak ayo keluar,sambil menarik satu sama lain. Saat itu saya hanya ketawa,” tuturnya. Dia pun menjelaskan jika tidak dihadang oleh Nova Rianti Yusuf maka bisa saja dua orang tersebut baku hantam diluar. “Diluar ruangan dihadang sama Nova agar tidak keluar,” tukasnya. Sementara itu Politisi PPP Irgan Chairul Mahfidz membantah pemberitaan yang mengatakan dirinya bersitegang dengan kedua adik mantan Bendaharan Umum Partai Demokrat Nazaruddin, yakni M Hashim dan M Nasir, yang dikabarkan terjadi di Ruang Rapat Pimpinan Komisi IX. Yang menginformasikan adalah Ketua Komisi IX RibkaTjiptaning dan Wakil Ketua Komisi IX Nova Rianti Yusuf. “Tidak ada itu perdebatan hingga dorongdorongan, apalagi sampai berteriak-teriak,” ucap Irgan ketika dihubungi ASATUNEWS, Kamis (5/12). Dia menjelaskan, apa yang terjadi di Ruang Rapat Pimpinan Komisi IX tersebut adalah diskusi biasa di antara politisi. Mengenai pernyataan Ketua Komisi IX yang mengatakan dirinya dan M Hashim berteriak teriak, dia mengatakan itu pembicaraan khas daerah. “Saya ini kan orang Medan. Jadi, sudah wajarlah kalau bicara keras. Macam enggak tahu urang awak saja,” ucapnya sambil ketawa. Soal rencana Badan Kehormatan DPR yang akan melakukan investigasi mengenai keributan ersebut, Irgan justru bingung. “Tidak ada keributan, apa yang mau dikalrifikasi sama BK?” katanya. Badan Kehormatan (BK) DPR mengatakan akan mencari tahu mengenai keributan yang terjadi antara Wakil Ketua Komisi IX Irgan Chairul Mahfid dengan adik Nazaruddin, M Hashim. “Saat ini kami belum tahu. sebab hingga saat ini belum ada laporan yang masuk mengenai kejadian tersebut,” ucap Siswono kepada wartawan di gedung DPR RI Rabu, (4/12). Dia menjelaskan meski belum ada laporan yang masuk. pihaknya akan melakukan penelahaan lebih lanjut untuk mengetahui duduk perkaranya seperti apa. “Kami akan cari tahu dulu. Apa kejadian itu untuk main-main atau memang serius,” terangnya. Diketahui Irgan dan M Hashim sempat terlibat adu mulut di ruang pimpinan Komisi IX DPR. Bahkan jika tidak dilerai oleh Nova Rianti kemungkinan akan terjadi baku hantam. Jika saja hal ini benar betapa buruk wakil rakyat kita yang seperti anak SD. Sehingga DPR kembali mencoreng wajah parlemennya sendiri, hal ini diamini Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menilai episode terbaru perkelahian antar politisi ini makin mengentalkan citra DPR yang terlanjur buruk di masyarakat. Selain sarat dengan belitan kasus-kasus rasuah, DPR sudah lama dikenal sebagai kumpulan politisi yang hanya mengejar keuntungan bagi pribadi dan partainya. “Saya semakin yakin dengan pernyataan Abdurrahman Wahud (Gus Dur) kalau DPR itu ibaratnya seperti anak SD saja yang suka barantem sendiri. Bahkan dengan kejadian ini, saya malah menyamakan DPR laksana PAUD (pendidikan anak usia dini),” jelas Ari “Susah diatur dan mau menang sendiri. Intelektual politisi kita sudah tidak ada sama sekali. Apalagi nuraninya, sudah lama absen dari Senayan,” jelasnya. Pengajar pascasarjana UI ini, masyarakat hendaknya “menghukum” politisi yang tidak pantas mewakili aspirasi rakyat ini dengan tidak memilihnya di ajang pemilu mendatang. “Mending kita memilih Chris Jhon atau Daud Yordan yang memang memiliki tipe bertinju fighter jika mereka nantinya mereka terjun ke politik daripada memilih Nasir atau Irgan,” kata dia. “Jangan salahkan rakyat kalau pendeklarasian gerakan tobat pilih (Gertopil) sudah dikumandangkan dimana-mana. Gertopil ini saya maksudkan sebagai “gerakan tobat pilih caleg busuk” alias politisi yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri serta partainya,” pungkasnya. ASAtunews | edisi 08/th. I/Desember 2013 31