LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
mengait gurita dalam lubang karang. Penangkapan gurita juga dilakukan dengan tangan<br />
kosong untuk gurita yang ditemukan bermain di area pasir dan padang lamun.<br />
Foto : alat tangkap kai-kai<br />
Tradisi menangkap gurita, ikan dll pada saat pasang surut dalam bahasa lokal<br />
disebut tunga-tunga. Lima tahun terakhir ini hasil tunga berbeda dibanding pengalaman<br />
mereka sepuluh tahun sebelumnya. Jumlah tangkapan dan ukuran gurita mengalami<br />
penurunan. Perusakan terumbu karang termasuk penggalian batu karang dibawah pasir<br />
dan padang lamun berangsur-angsur menyempitkan ruang hidup gurita. Sementara disaat<br />
yang sama kebutuhan pasar gurita semakin tinggi dan kecilnya resiko panen menarik<br />
banyak minat masyarakat untuk menangkap gurita. Nelayan pencari gurita bukan hanya<br />
masyarakat lokal Wakatobi. Nelayan dari pulau Menui Sulawesi Tengah dengan peralatan<br />
tangkap seperti linggis, gancu didukung armada-armada kapal yang memungkinkan<br />
mobilitas tinggi merambah seluruh perairan Wakatobi. Alat tangkap seperti linggis dan<br />
gancu digunakan untuk mencungkil karang-karang tempatt gurita bersembunyi. Terumbu<br />
karang hancur, rumah gurita banyak yang rusak. Seorang nelayan Kapota, La Muis, 45<br />
tahun, menjelaskan penangkapan dengan alat bantu linggis sangat merusak terumbu<br />
karang. Padahal berdasarkan pengetahuan empiris mereka menunjukkan bahwa lubang<br />
tempat persembunyian gurita pada permukaan terumbu karang akan dihuni gurita baru<br />
dalam jangka waktu 2-3 hari setelah penangkapan gurita yang pertama. Proses pengisian<br />
rumah gurita bergantian ini dapat terjadi terus-menerus pada lubang karang yang sama