LAPORAN AKHIR - RarePlanet

More documents

Recommendations

Info

alam. Pertemuan kampung berlangsung di SDN Kabita tanggal 10 Agustus 2009 dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut : 1. Hutan adat baik Bongkapi, Kaindea, Kolowowa, Ue, Keme dan Motikan adalah satu kesatuan hutan adat Kapota dibawah naungan masyarakat adat Kapota. 2. Hutan adat tersebut tidak terbagi menjadi milik salah satu desa meskipun berada diwilayah salah satu desa tetapi milik masyarakat Kapota keseluruhan secara adat. 3. Menanam pohon dalam batas hutan adat dan kebun-kebun pribadi yang memasuki kawasan hutan dan sedang tidak dalam sengketa hukum di pengadilan sebagaimana yang sedang berlangsung antara 2 kelompok keluarga dengan Lembaga adat Kapota. Pohon-pohon tersebut sebagai tanda agar orang tidak membuka lagi hutan adat menjadi kebun pribadi. Objektif : Sasaran Perilaku 1 Pada akhir kampanye dibentuk masing-masing 1 kesepakatan atau peraturan desa tentang penggunaan alat tangkap ramah lingkungan di 5 desa target Sebagaimana hutan, masayarakat Kapota memposisikan laut juga sebagai milik adat. Hutan dan laut yang menjadi milik adat tidak dapat dituangkan menjadi peraturan desa oleh salah satu desa. Dalam program lain yakni COREMAP II Wakatobi di desa Kabita terdapat satu buah peraturan desa mengenai Daerah Perlindungan Laut (DPL) tetapi wilayah yang dijadikan sebagai lokasi penerapan perdes tersebut tetap tidak tertentu sebagai wilayah salah satu desa di Kapota. Dengan demikian perdes tersebut hanya formalitas projek. Dalam diskusi yang berlangsung pada Lokalatih Pride tentang Pembuatan Peraturan Desa Partsisipatif, masalah perdes yang dibuat COREMAP II Wakatobi tersebut kemudian diketahui tidak melalui proses-proses partsisipatif mulai penentuan materi, draf dan rapat-rapat stakeholders desa. Perdes yang digagas COREMAP II berupa draf perdes yang terlebih dahulu dibuat pihak proyek kemudian dibawa kedalam pertemuan desa untuk mendapat persetujuan. Dengan demikian lokalatih pride tentang keterampilan proses pembuatan perdes partsisipatif berfungsi mengisi ruang kosong proses pembuatan perdes yang tidak dilakukan COREMAP
sekaligus menjadi pembelajaran bagi desa-desa lainnya. Sebaliknya lokalatih yang diikuti Kepala desa dan Ketua BPD se Kapota, Ketua BPD Kolo, dan 5 anggota BPD se Kapota dan Kolo tersebut menghasilkan konsensus tidak akan membuat perdes untuk obyekobyek yang kepemilikannya adalah milik masyarakat adat Kapota secara komunal.
Page 1 and 2: LAPORAN AKHIR KAMPANYE BANGGA KONSE
Page 3 and 4: Topografi laut Wakatobi umumnya dat
Page 5 and 6: 1.3.3. Sosial Budaya Penduduk kepul
Page 7 and 8: Tiap pulau di Wakatobi memiliki tra
Page 9 and 10: kewenangan antara kabupaten yang di
Page 11 and 12: tokoh masyarakat dalam desa, guru,
Page 13 and 14: mereka yang terlibat menjalakan kam
Page 15 and 16: Konsep model awal menggambarkan pem
Page 17 and 18: BAB III MASKOT (FLAGSSHIP SPECIES)
Page 19 and 20: mengait gurita dalam lubang karang.
Page 21 and 22: tidak dapat mengenalinya. Bahkan ke
Page 23 and 24: BAB VI MATERI, SALURAN KOMUNIKASI D
Page 25 and 26: Foto : Suasana Pleno Hasil Perencan
Page 27 and 28: 8 Diskusi serial pemdes, tokoh masy
Page 29 and 30: 18 Peringatan hari bumi bersama sta
Page 31 and 32: persiapan desa-desa menyongsong lom
Page 33 and 34: kampanye pride di pelabuhan Kapota.
Page 35 and 36: 12. Cerdas cermat, pengisian soal d
Page 37 and 38: BAB V HASIL A. Sasaran yang berorie
Page 39 and 40: Samaturu Kecamatan Wangi-Wangi Sela
Page 41 and 42: masalah bagi alat transportasi laut
Page 43: mengarahkannya pada lokasi alur pel
Page 47 and 48: erguna bagi pemain sepak bola pinta
Page 49: BAB VII REKOMENDASI Keberhasil kamp

LAPORAN AKHIR - RarePlanet

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?