LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Samaturu Kecamatan Wangi-Wangi Selatan yang bermukim di pantai barat pulau Wangi-<br />
Wangi. Kegiatan pencungkilan karang sudah berlangsung selama 20 tahun terakhir ini,<br />
dan diperdagangkan sebagai bahan bangunan dalam takaran sampan. Satu sampan dihargai<br />
Rp. 90,000 sampai Rp. 120.000. Aktivitas pencungkilan karang biasanya dilakukan mulai<br />
pukul 06.00 pagi dan selesai pukul 08.00 pagi. Dalam satu hari setiap orang dapat<br />
melakukan kegiatan yang sama sampai dua kali atau dua sampan. Rata-rata setiap hari<br />
terdapat 20 – 50 sampan pelaku pencungkilan karang.<br />
Masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang dampak pencukilan karangan<br />
serta sikap tidak menginginkan kegiatan tersebut terus terjadi, tetapi tidak mudah bagi<br />
mereka untuk mencegah orang lain melakukan perusakan. Hal ini dapat dilihat dalam<br />
survey diawal kampanye, 60.9% responden menyatakan sulit untuk mencegah orang<br />
mencungkil karang. Namun demikian kemauan untuk melindungi terumbu karang tetap<br />
ada, setidaknya menurut survey 51,3% responden menyatakan mudah untuk ikut terlibat<br />
dalam penyelamatan terumbu karang.<br />
Dalam berbagai diskusi, masyarakat menaruh harapan pada pemerintah kabupaten<br />
atau aparat berwenang lainnya untuk mencegah pencungkilan karang. Kampanye bangga<br />
menargetkan perubahan atas tingginya ketergantungan masyarakat pada aparat<br />
berwenang atau lembaga apapun diluar komunitas mereka dengan mendorongkan dua<br />
hal, (1) meningkatkan rasa memiliki sumber daya melalui rangkaian diskusi yang<br />
membicarakan tata cara pengelolaan kawasan dimasa lalu oleh masyarakat adat. Topik ini<br />
merupakan wacana strategis untuk membangkitkan emosi dan ikatan histories mereka<br />
atas kawasan. (2) memberdayakan institusi ditingkat local seperti pemerintah desa dan<br />
lembaga adat. Dampak dari diskusi meningkatkan kepercayaan diri masyarakat terhadap<br />
hubungan social budaya antara mereka dengan sumber daya alam mulai dari hutan, laut<br />
dan pulau. Peningkatan ini memberikan legitimasi yang kuat pada keputusan lembaga<br />
pemerintahan local maupun lembaga adat dalam mengelola sumber daya. Ciri-ciri<br />
perubahan dapat terlihat pada bagian akhir kampanye. Empat kepala desa di pulau<br />
Kapota yakni kepala desa Kapota, Kapota Utara, Kabita, Kabita Togo dan ketua BPD<br />
desa Kolo duduk bersama perwakilan DKP Wakatobi, BAPPEDA Wakatobi, Taman<br />
Nasional Wakatobi, lima kepala desa se kampung Bajo, dan empat kepala desa sewilayah<br />
adat Liya untuk membahas penghentian penambangan karang. Tanggal 31 Juli 2009