LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
LAPORAN AKHIR - RarePlanet
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1.3. Gambaran Masyarakat dan Ekonomi<br />
1.3.1. Demografi dan Populasi<br />
Jumlah penduduk Wakatobi sekitar 100 ribu jiwa. Penduduk mayoritas adalah suku<br />
Buton dan sekitar 6 ribu jiwa terdiri dari orang Bajo. Kampanye Pride fokus sasarannya adalah<br />
masyarakat di 5 desa di pulau Kapota dengan komposisi jumlah sebagai berikut :<br />
Desa Kolo 689 jiwa.<br />
Desa Kapota 1.255 jiwa<br />
Desa Kabita 1.094 jiwa<br />
Desa Kapota Utara 827 jiwa<br />
Desa Kabita Togo 513 jiwa<br />
1.3.2. Ekonomi<br />
Mayoritas penduduk Wakatobi bekerja sebagai petani, nelayan dan pedagang. Kegiatan<br />
pertanian umumnya budidaya tanaman pangan yakni ubikayu (singkong) dan jagung. Masa panen<br />
tanaman ubi kayu 1 – 3 tahun, ditanam pada tanah yang berada di sela-sela batu. Disamping<br />
bertani pada lahan daratan, mereka juga melakukan budidaya rumput laut dan bermata<br />
pencaharian sebagai nelayan. Alat tangkap yang digunakan umumnya jaring, bubu, sero, pancing.<br />
Khusus masyarakat Bajo kegiatan mata pencaharian utamanya adalah sebagai nelayan. Sebagaian<br />
kecil masyarakat Bajo (sekitar 40 – 60 KK) penambang karang dan pasir laut pada perairan yang<br />
sekaligus dimanfaatkan sebagai tempat-tempat mencari ikan bagi para nelayan.<br />
Kegiatan perdagangan dilakukan antar pulau menggunakan kapal bermotor atau perahu<br />
layar sebagai sarana angkut. Para pedagang Wakatobi biasanya mengangkut barang-barang dari<br />
Singapura, Malaysia dan P. Jawa untuk didistribusikan di Wakatobi maupun pulau-pulau lainnya<br />
kawasan timur Indonesia.<br />
Khusus penduduk pulau Kapota terdapat kelompok masyarakat pengrajin dinding bambu<br />
atau jelaja, kerajinandan mata pencaharian yang tidak dilakukan penduduk Wakatobi lainnya.<br />
3